Everything's Gonna Be Okay

Mereka yang berpisah dari pasangannya tetap bisa menjalani kehidupan dengan sangat baik. Everything's Gonna Be Okay - Solilokui
Everything's Gonna Be Okay - Sesi Bercerita Penyintas Depresi

"Ibu bersyukur kamu bisa kuat jalani ujian dari suami dan keluarganya. Apalagi bapak kamu, khawatir kamu akan gimana-gimana, tapi bapak tenang karena kamu bisa bertahan dari serangan dramak keluarga degleng." ~ Emak gw sambil nangis-nangis bombay.

Gw juga gak nyangka tetep bisa hidup walau dengan kondisi yang berbeda. Proses penyesuaian diri dengan diri gw sendiri merupakan suatu proses yang akan gw tandai dalam hidup. Lingkungan sekitar gw gak ada yang berubah, maka gw katakan fokus ama penyesuaian diri dengan diri gw sendiri.

Bagaimanapun, diri gw dulu dan sekarang, itu gak akan mengubah lingkungan gw. Maka hanya gw yang harus menyesuaikan diri gw terhadap diri gw sendiri. Memilih menerima diri gw sendiri, meskipun lingkungan menerima ataupun tidak.

Si periang dan yang selalu meriangkan suasana, terkadang harus terlihat diam tiba-tiba. Menarik nafas dalam-dalam, kemudian mengafirmasi diri sendiri. "Everything's gonna be okay".

Menjadi Proaktif - Everything's Gonna Be Okay - Sesi Bercerita Penyintas Depresi



Perpisahan bagi sebagian orang merupakan hal yang biasa saja. Namun bagi gw itu sesuatu yang menjadikan gw mengalami reaksi berlebihan

Bagaimana gw gak makan minum sama sekali dalam beberapa hari, tidak ada lagi rasa ingin hidup, sampai mengurung diri dan mengasingkan diri berbulan-bulan. Bayangkan gw yang periang, extrovert, logis menjadi hilang arah tujuan. 

Depresi? Iya, berat. 
Gila? Gak ada genetik. 
Kena mental? Bisa jadi.

Lantas apa yang nguatin gw? 

Yang nguatin gw itu doa orang tua dan saudara yang bener-bener saudara, temen yang bener-bener temen, tetangga yang juga ngedukung. (support system)

Saat itu, gw bisa dengan jelas melihat siapa yang bener-bener menangis dengan keadaan gw atau mereka yang tertawa. Dan gw mencatat nama-nama itu. 

Untuk apa? Bila gw ada rejeki lebih, mereka masuk dalam daftar orang yang akan gw senangin. Sedangkan yang tertawa, maka biarlah Allah membalas segala perbuatan manusia dengan kadarnya dan sebab perbuatannya sendiri.

Kesehatan mental gw terganggu? Pastinya. Gw pernah tidur siang dan menangis dalam tidur gw di kantor. Awalnya gw gak percaya dengan keadaan gw sendiri, tapi ya itu justru disaksikan beberapa rekan kerja. 

Sejak awal, temen-temen yang ada mendampingi gw sejak awal-awal masalah juga bilang gw meracau dalam tidur, manggil-manggi nama Mas ***. Tapi gw gak yakin dengan keadaan gw sendiri. Sepertinya gw bangun tidur dalam keadaan biasa ajah.

Yang lebih buruk dari kondisi gw saat ini? Gw kehilangan kepercayaan terhadap lelaki dan sebuah hubungan.

"Temen gw ngelepas jilbabnya sebab bercerai", - gitu cerita temen gw juga.

Gw harus bersyukur karena kondisi gw yang gimanapun kecewanya, tetep membuat gw bekerja dengan profesional semampu yang gw mampu. Gw juga bersyukur karena gak sampai menanggalkan jilbab atau gimana-gimana. 

Itu karena bagi gw, satu masalah tidak boleh dicampuradukkan dengan masalah lain. Apalagi satu masalah jangan sampai menimbulkan masalah lain yang lebih banyak. Justru, satu masalah seharusnya diselesaikan dengan jalan baik.

Apalagi satu masalah jangan sampai menimbulkan masalah lain yang lebih banyak.

Gw masih dipunyain Allah. Pikiran gw yang diilhami oleh Allah juga yang akhirnya bikin gw kuat, "Bisa jadi gw benci ini tapi Allah Maha Tahu keburukan di balik semuanya. Bisa jadi gw akan dihancurkan oleh sebab tipu daya mereka. Namun Mas *** bersikap benar, dia pergi agar gw selamat dari tipu daya keluarganya sendiri".

Everything's Gonna Be Okay - Sesi Bercerita Penyintas Depresi

Banyak lagi nasehat-nasehat gw pada diri gw sendiri yang gw lakuin. Gak ada yang bener-bener menyembuhkan kecuali orang yang sakit itu sendiri mau minum obatnya. Begitupun gw. Gw dimiliki oleh Allah Yang Maha Menyembuhkan.

Gak ada yang bener-bener menyembuhkan kecuali orang yang sakit itu sendiri mau minum obatnya.

Dalam kesempatan lain, gw juga melihat mereka yang berpisah dari pasangannya tetap bisa menjalani kehidupan dengan sangat baik. Jadi hanya gw ajah yang perlu berkompromi dengan diri gw sendiri.

Semoga Allah menetapkan iman Islam kita dan senantiasa memberikan hidayah-Nya tanpa putus, menghindari dari segala bentuk maksiat dan mencegah dari perbuatan zholim. آمين

Hargailah keberanian gw untuk bercerita. Ini pula yang akan menyelamatkan anggota keluargamu dari penyakit gila/gangguan mental. Hargai. Hargai. Hargai.

Penulis: Omi
Sabtu, 7 Mei 2022.



2 komentar

  1. Semangat ka
    1. Terima kasih sudah mampir :)
No Spam, Please.