Roller Coaster Kehidupan Bikin Lupa Piknik

Piknik gak perlu nunggu kaya orang missqueen juga bisa. Coba turun dari Roller Coaster Kehidupan Bikin Lupa Piknik, naik kereta kelinci kayak balita
Roller Coaster Kehidupan Bikin Lupa Piknik

"Maaf ya Mak. Pasiennya sudah dibawa ke Sukabumi. Berobat alternatif." 

Gue kaget. Ada penyesalan yang tiba-tiba merangsek nonjok batin gue. Kesibukan gue yang gak bisa gue tolerir, bahkan menyisakan dua jam waktu saja menempuh perjalanan Taman Rahayu - Rawa Banteng Cikarang pun gak bisa gue lakukan. Terlebih pas inget motor butut gue yang sebulan ini mogok total minta jajan. Hih...! 

"Anaknya ada gak?," ujar gue akhirnya, getir. Nginget gue sebelom ke mari sengaja belanja sekadar jajan. Susu kotak, snack, roti isi yang semuanya berjumlah 5, sebab menurut info, target pasien kali ini punya anak 5 orang. Pikiran gue simpel, bocah gak ada yang gak doyan jajan.

" Anaknya dibawa semua ke Sukabumi, Mak." 

"Lah, emang gak pada sekolah?."

"Ntu die Mak, anaknya gak ada yang sekolah." 

"Heh!, Kok bisa?." 

"Nah emang gitu Mak." 

"Rumahnya kosong berarti?." 

"Ada suaminya. Sendiri, kan die kerja."

"Waduh, jadi istrinya sakit, katanya suruh berobat tapi tetap sambil bawa anak 5?," tensi gue mulai naek. 

"Anaknya 6 Mak."

"Grrrr......"

Roller Coaster Kehidupan Bikin Lupa Piknik
Pening pala gue. Asli. Lambe julid gue gak nahan banget buat berkomentar, "Suami, alesannya kerja buat anak-bini, tapi pas bininya sakit parah begitu ampe gak keurusan. Nanggung separuh beban saja kagak. Mending kalau hasil dari kerjanya lebih?, nyukupin aja engga, boro-boro nyenengin." 

Tambah lagi info kalau di sekitar rumah pasien ini ternyata bertebaran saudara-saudara dari pihak suami. Tambah panjang lagi kejulidan gue, "Lah sodara ampar-amparan tapi ketitipan ponakan aja gak mau, biar emaknya fokus berobat. Ntar kalau tuh emak-emak "lewat", ketitipan bocah 6 seumur-umur, lu!." 
Asli gemes.

Manusia, banyak yang menjalani hidupnya kayak lagi duduk di atas roller coaster. 

Tau roller coaster? Ntu, kereta luncur amat sangat cepat yang ada di taman-taman hiburan. Melesat, meliuk-liuk sesuai settingan rel. Yang naik? Kerjaannya pegangan kenceng sambil terus teriak-teriak. Gak ada di pikiran selain ketegangan. Muka pucat tapi tetawaan, jantung berdegup kencang bahkan melorot ke bawah permukaan tanah, lalu seketika meloncat ke atas kepala. 

Makanya buat orang-orang tua, dan penderita "sakit istimewa" dilarang keras naek ini wahana. Bisa semaput bahkan modar saat itu juga. 

Roller Coaster Kehidupan Bikin Lupa Piknik

Bayangin kalau seperti itu cara hidup kita. Pergi pagi pulang petang bahkan larut malam. Banyak pula yang tetap kerja saat harusnya badan terpenuhi haknya untuk beristirahat.  

Demi apa? Sesuap nasi, atau bayar cicilan atau bayar deretan panjang tanggungan. Belum lagi kalau ada keperluan dadakan. Jungkir balik jumpalitan pun seringnya yang didapat masih saja kurang. 

Yang di rumah juga tak kalah menegangkan. Dari melek mata sampai pengen merem lagi itu kerjaan gak kelar-kelar. Seolah beranak pinak gak putus sepanjang zaman. Urusan dapur, cucian, beres-beres, anak-anak dengan segala polahnya yang rupa-rupa. 

Belum lagi urusan kreditan panci, cicilan jilbab, arisan, sumbangan maulid RT-RW sampai kelurahan, silih berganti dengan ulah tetangga usil nan menjengkelkan.

Tahu gak?, efek gak bisa "nikmatin hidup" dan lupa piknik ini yang menjadi pemicu aneka kanker, jantung, ginjal, paru-paru sampai radang selaput otak kalau gak buru-buru sadar untuk kembali bersandar pada Allah Sang Penguasa Kehidupan. 

Rasa sedih, kecewa, kesal, lelah dengan segala rupa kehidupan membuat kita jadi hanya terfokus pada yang ada di depan mata. Persis seperti lagi naik roller coaster. 

Dalam satu materinya Ust. Nashrullah Magnet Rezeki mengutip ayat Al Quran Surat Al Baqarah ayat 35, "Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai..." 

Dalam ayat itu, Ustadz Nashrullah mengatakan bahwa Allah SWT menciptakan manusia itu untuk bersenang-senang. Allah SWT sudah memberi fasilitasnya. Istri (bahkan boleh lebih dari 1, #uhhuk), makanan yang banyak rupa dan jenisnya di tempat yang indah-indah dan menyenangkan yang kita sukai. 

Lah enak orang kaya yang banyak duit dan bisa piknik, dong?. 

Pala lu. Piknik gak perlu nunggu kaya! orang missqueen juga bisa. Jalan-jalan pagi di sekitar rumah kalau libur, beli gorengan ceban (10 ribu rupiah) di tempat layar tancep, atau ikut gue lah jadi relawan ke tempat orang gak waras. Itu piknik luar biasa yang bikin kita bersyukur menyadari masih terlalu banyak orang di luar sana yang hidupnya jauh lebih susah dari pada kita!. #ngos-ngosan.

Cobalah turun dari roller coaster, naiklah kereta kelinci kayak bocah balita. Saksikan di kanan kiri kita. Ada bunga beserta kupu-kupunya, kolam ikan yang penuh anak cebong #ehh, ada nenek tua yang ngarep dikasih air minum karena tinggal seorang diri lagi lumpuh dan buta. 

Nikmati hidup. Allah gak nyuruh kita sedekah banyak. Peduli. Karena sungai gak cuman berisi tokay kanyut. Tapi ada ikan betik lucu yang gurih banget karena dia tinggal di air asin, otomatis terbumbui. 

Ahh, ayolah. Jangan kira orang kaya yang kita pikir banyak harta bisa sepenuhnya bahagia seperti perkiraan kita. Mereka juga kalau hidupnya di roller coaster, akan dibuat sibuk pusing memikirkan bagaimana menjaga dan menambah hartanya. 

Padahal sunatullahnya harta yang bermanfaat bagi pemiliknya adalah harta yang dihabiskan untuk menolong agama-Nya dan menolong sesama. Bahagia dengan berbagi kepada sesama.

Roller Coaster Kehidupan Bikin Lupa Piknik

"Kenapa siy udah parah gitu masih weh gak mau ke dokter?." 

"Iya Mak, katanya trauma kalau ke dokter, di IGD disuruh buka baju biar dokter bisa liat benjolan-benjolan yang ada di seluruh badannya."

"Lah aneh. Kalau dokter menyuruh buka bajunya di lobi atau salasar rumah sakit mah dia boleh marah dan gak terima. Lah ini dokter nyuruhnya kan di dalam ruang IGD?." 
Sewot lagi! 
#ceritaRelawan
#KamisSoreKemaren


Penulis: Sri Suharni Maks
Sabtu, 30 November 2019


2 komentar

  1. Huhuhu yah begitu lah ya kehidupan. Mau gimana lagi emang mesti usaha terus-menerus demi jalani roller coaster kehidupan
    1. Iya juga sih :) fasten your seat belt dan selamat berjumpalitan hihihihi
No Spam, Please.