"Jangan lupa, entar jam 8 anterin si bontot lomba," kata istri saya.
"Ok cyin, tar abis ngopi dianterin," jawab saya santai mendengar peringatan yang sudah diulang-ulang sejak beberapa hari lalu.
Sekira jam 8;30 WIB barulah saya sampai di Ruko The Plaza Perumahan Panjibuwono di Desa Kedung Pengawas, Kec. Babelan, Bekasi. Setelah registrasi ulang saya mengantar si bontot mencari tempat yang tersedia, ternyata para peserta lomba sudah duduk rapih memenuhi tenda dengan alat gambar masing-masing. Saya sebenarnya berharap jadwal lomba ngaret, tapi ternyata kami terlambat, karena rupanya lomba benar-benar dimulai jam 8 teng.
Lomba mewarnai dalam rangka Milad Cinong Bekasi ke 4 boleh dibilang berjalan sukses. Acara yang diminati anak-anak khususnya oleh siswa TK IT Generasi Emas Cinong Bekasi ini dimulai sejak pagi hari hingga menjelang siang diakhiri dengan sesi pembagian piala kepada para pemenang setiap kategori. Lomba yang terbagi dalam 3 kategori ini dilaksanakan di pelataran Ruko The Plaza Perumahan Panjibuwono di Desa Kedung Pengawas, Kec. Babelan, Bekasi, Minggu, 6 Desember 2020.
Walau sempat terhenti karena hujan lebat yang disertai tiupan kuat angin, Lomba mewarnai sebagai salah satu rangkaian acara peringatan Milad ke-empat Perguruan Silat Cinong Bekasi ini terselesaikan dengan baik.
Di tengah lomba, angin dan awan mendung sempat membuat Kak Mae selaku pengasuh Sanggar Lukis Cinong Bekasi dan juga ketua panitia lomba khawatir kalau tiba-tiba akan hujan dan membuat peserta lomba terganggu. Namun sampai lomba selesai hanya rintik hujan dan angin yang membuat suasana menjadi dingin.
Tak lama setelah lomba selesai, barulah hujan mulai turun, seakan-akan menunggu adik-adik peserta lomba menyelesaikan lombanya.
"Alhamdulillah lomba mewarnai anak-anak sudah selesai," kata Kak Mae lega saat berteduh di Warkop DKI Panjibuwono menghindari derasnya hujan.
Hujan yang turun dengan lebat ini membuat para peserta lomba dan orangtuanya, serta hadirin berteduh di bawah kanopi ruko, ada juga yang masuk ke dalam kafe-kafe dan ruko yang ada. Kafe-kafe dan warung atau saung kuliner di Ruko The Plaza Perumahan Panjibuwono dipenuhi pengunjung yang berteduh, para pelayan menjadi sibuk melayani pesanan para pengunjung. Hujan yang membawa berkah untuk para pemilik lapak jajanan kuliner.
Saat hujan mulai reda, Bang Jamal selaku ketua Yayasan Generasi Emas Cinong Bekasi (GECB) beserta dengan para pelatih dan pembina mengumpulkan murid-murid Cinong Bekasi untuk kembali menyemangati panitia dan anggota agar acara kembali dilanjutkan walau genangan air sisa hujan membuat lokasi menjadi becek.
"Siapa kita? Cinong Bekasi!"
"Siapa kita? Cinong Bekasi!"
Terdengar keras teriakan-teriakan yang disertai yel-yel penyemangat memecah kebisuan. Tatapan semangat barisan anak-anak berpakaian silat anggota perguruan Silat Cinong Bekasi sepertinya kembali bangkit melawan sisa gerimis yang masih turun. Dan acara yang sempat terhenti karena hujan kembali berjalan.
Dimulai dengan 4 penari cilik dari Sangar Tari Cinong Bekasi menampilkan kebolehan mereka membawakan Tari Manuk Dadali yang kemudian langsung disusul 6 penari remaja membawakan Tari Genjring Party. Tari Genjring Party yang enerjik ini sepertinya merupakan perpaduan tari tradisional yang dikreasikan dengan tarian modern. Cocok untuk menggairahkan kembali suasana yang tadinya garing karena hujan deras. Selain terhibur, tari ini juga berhasil membuat para hadirin kembali merapat ke area panggung.
Hari semakin siang ketika adik-adik pencak silat menampilkan seni pencak silat beregu putra, Serang-Bela anak-anak Putri, Tunggal Baku Jurus IPSI, Serang-Bela Remaja Putra dan seterusnya hingga acara kembali dihentikan karena hujan kembali turun. Selain karena alasan kesehatan, acara diberhentikan karena khawatir terjadi korsleting listrik yang membahayakan. Namun semua rangkaian acara yang disusun panitia Milad 4 Cinong sudah selesai, walaupun ada acara yang terpaksa dipindahkan ke Saung Pusat Cinong di Babelan Kota karena situasi yang tidak mendukung di lokasi acara.
Ruko The Plaza Perumahan Panjibuwono sebagai lokasi acara bukan tempat asing buat teman-teman Cinong Bekasi. Sebelumnya mereka sudah pernah menampilkan atraksi silat dan tradisi palang pintu pada Minggu malam 11 Oktober 2020 saat menyambut kedatangan Tim Bekatul ke Kafe TKP, salah satu kafe di Ruko The Plaza.
Hujan hari itu tidak membuat murid-murid Cinong Bekasi yang didominasi remaja ini patah semangat, mereka tetap menampilkan performance terbaik mereka. Matras dan lantai yang licin, angin dingin dan gerimis yang terus saja turun, sepertinya justru membuat mereka tambah energik memperagakan gerakan-gerakan dan jurus-jurus silat dibandingkan jika melakukannya di bawah panas siang yang terik seandainya saja tidak hujan.
Pada akhirnya faktor hujan lebat dan angin kencang yang merubuhkan salah satu tenda acara menjadi sarana langsung ujian mental, gak perlu visualisasi & imagery karena sudah terjadi di depan mata. Tinggal bagaimana soal memilih respon positif yang terbaik untuk menjawab keadaan yang ada.
Selesai acara, beberapa adik-adik murid Cinong Bekasi tampak bermain di genangan air hujan. Wajah-anak-anak yang tidak bisa berbohong itu memancarkan kepuasan dan kebahagiaan, menghapus lelah para panitia penyelenggara acara Milad 4 Cinong Bekasi.
Saya rasa wajah-wajah mereka tidak akan segembira itu jika saja mereka gagal menampilkan performance yang sudah sekian lama mereka latih. Ya, memang semangat di balik perhelatan acara ini sebagian besar adalah guna menyediakan wadah kepada kalian para generasi emas Cinong Bekasi, memberikan panggung atau kesempatan kepada adik-adik dan generasi muda untuk tampil menunjukkan ekspresi dan prestasi.
Baca Juga: Sejarah Cinong Bekasi
Seminggu kemudian, (Sabtu 12 Desember 2020) di Saung Pusat Cinong Bekasi, saat rapat evaluasi sekaligus pembubaran panitia, saya sampaikan bahwa acara Milad 4 Cinong di Panjibuwono juga adalah tolok ukur kemampuan dan pelajaran untuk semua anggota dalam merencanakan, melaksanakan kegiatan atau event di luar. Kegiatan ini akan menjadi modal pengalaman untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya, terlebih jika kegiatan tersebut merupakan event berskala lebih besar, maka para anggota Cinong Bekasi sudah memiliki pengalaman sebagai event organizer atau penyelenggara acaranya sendiri.
Selamat Milad Ke-4 Cinong Bekasi, selamat naik kelas, semoga semakin bermanfaat untuk masyarakat, amiin.
Milad 4 Perguruan Silat Cinong Bekasi sukses terselenggara dengan didukung oleh: Panjibuwono Residence, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bekasi, Pemdes Kedungjaya, Babinsa Kedungjaya, Komunitas Anak Betawi Bujug Buneng, Crew Dikadalin TV, Warkop DKI, Prasbhara Polsek Babelan, Komunitas Onthel Babelan Klasik (KOBAK), Saung Asyila, Obon Tabroni Center, Komunitas Fotografi Babe'lens, Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) Kabupaten Bekasi, Perguruan dan Padepokan Silat di Babelan dan sekitarnya, serta pihak-pihak yang tidak tercantum di sini karena kealpaan saya. (mohon diingatkan)
-----------
Pada saat yang sama (Minggu, 6 Desember 2020) hujan lebat dan angin kencang menyebabkan Greenlab di Sekolah Alam Prasasti rubuh tertiup angin, juga terjadi kecelakaan perahu wisata yang terbalik di pesisir Tarumajaya Kabupaten Bekasi.