Catatan Akhir Tahun 2018 dan Impian di Tahun 2019

Kampung saat ini diperlakukan tidak lebih sebagai objek properti yang puncaknya adalah alih fungsi lahan menjadi aset kapital, sasaran budaya pop dan konsumerisme, tempat penyebarluasan hoax melalui sosmed dan hal negatif lainnya.
Festival Kali Piket sukatenang sukawangi bekasi
Tadi malam saat blogwalking, saya lihat tulisan salah satu bloger berjudul catatan akhir tahun 2018. Ide yang menarik, kenapa saya nggak kepikiran untuk membuat hal serupa :)

Bagi orang yang sudah mulai pikun seperti saya, catatan menjadi penting. Ya memang saya juga merekam apa yang terjadi melalui lini masa media sosial, catatan dan foto di media sosial akan cepat tenggelam dan sulit untuk menelusurinya kembali, karenanya saya memilih blog.

Blog selain media untuk terus memelihara kebiasaan menulis juga berfungsi sebagai diari yang berisi opini, persepsi dan dumelan.

Tahun 2018 ini, blog ini hanya menyumbang artikel sebanyak 60 artikel, 4 diantaranya berupa content placement, artinya bukan saya yang nulis. Rerata dalam sebulan saya hanya menulis 4-5 artikel. Hanya bulan Desember 2018 blog ini sampai mempublish 10 artikel, efek cuti akhir tahun yang total hingga 2 minggu.

Tahun 2018 ditutup dengan seminar akhir Tahun dimana saya berbagi tentang literasi digital yang materinya saya ambil dari web internet sehat. Intinya hanya  mengurai tentang Kerangka literasi digital yang terdiri atas 3 (tiga) bagian utama, yaitu 1). proteksi (safeguard), 2). hak-hak (rights & obligations), dan 3). pemberdayaan (empowerment).

Kerangka literasi digital

Materi yang sebelumnya sudah saya paparkan saat menggantikan Kak Anazkia yang berhalangan dalam memberikan materi ini di kelas blog online melalui Grup WhatsApp. Oh iya, tahun 2018 saya terlibat dalam 2 kelas online tentang blogging yang diinisiasi oleh Tuteh dan Anazkia, 2 srikandi blogger yang sepak terjangnya banyak mempengaruhi saya :).

Secara offline saya 2 kali melakukan kunjungan ke Sungai Rindu di Sembilangan, wawancara dan ngobrol dengan para penggiat dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Alhamdulillah setidaknya ada 15 media online dan 1 media cetak yang bersedia menerbitkan artikel liputan ke Sungai Rindu, pas di saat momen liburan akhir tahun 2018. Semoga membantu publikasi apa yang teman-teman IRTRA Sembilangan sedang perjuangkan.

Bagaimana dengan tahun 2019? 

Saya rasa tidak ada yang banyak berubah. Kemungkinan besar, demisioner sebagai ketua KOSAGA (organisasi alumni SMA) yang banyak kegiatannya sudah saya tidak bisa ikuti lagi karena satu dan lain hal. Lebih intens lagi dalam pergerakan kepemudaan di Babelan dan sekitarnya, atau kegiatan baru yang sesuai passion dan minat.

Hari ini rencananya saya mau numpang ngopi sambil merekam apa yang akan dibahas dalam talkshow bertema "Kampung Inspirasi Peradaban" sebagai salah satu acara Festival Kali Piket yang digelar oleh Sekolah Alam (Salam) PRASASTI di Desa Sukatenang Sukawangi Kabupaten Bekasi ini.

Kampung saat ini diperlakukan tidak lebih sebagai objek properti yang puncaknya adalah alih fungsi lahan menjadi aset kapital, sasaran budaya pop dan konsumerisme, tempat penyebarluasan hoax melalui sosmed dan hal negatif lainnya.

Banyak sebab mengapa menjadi seperti itu, salah satunya adalah efek dari mindset pembangunan nasional warisan orde baru yang eksploitatif, yang menjadikan kampung sebagai lahan pengerukan sumberdaya alam, ekonomi, industri dan pembangunan terpusat dengan kapital sebagai titik orientasinya.

Lalu apa yang bisa masyarakat kampung lakukan? Semoga Festival Kali Piket dapat menyumbangkan ide dan inspirasi. Amiin.

Kegiatan awal tahun yang inspiratif, semoga bisa menjadi jiwa untuk kegiatan selanjutnya.

Impian di tahun 2019


Kalau agenda pribadi sepertinya tidak ada selain terus berbuat agar meninggalkan jejak-jejak positif. 2019 kemungkinan saya akan lebih fokus ke Cinong Bekasi dan beberapa komunitas pemuda di Babelan. Lebih banyak turun ke lapangan merealisasikan teori dan menikmati prosesnya.

Saya berharap tahun 2019 masih bisa memberikan sumbangsih dalam kelas-kelas online atau offline terkait literasi digital, pemanfaatan sosmed, internet marketing dan sejenisnya. Banyak topik baru yang terus berkembang, semoga masih bisa mencerna dan berbagi.

Masih mau belajar soal fotografi dan menulis feature news yang terus tertunda hingga sekarang. Kalau karir sepertinya sudah mentok :D berusaha bisa mengimbangi yang muda aja agar tidak kadaluarsa.

Bismillah saja, 2019 semoga menjadi ladang amal yang terbuka lebar bagi kita semua, amiin.

Masih panjang perjuangan, panjang umur perlawanan. 
Sabtu, 5 Januari 2019. 
Dumelan Kopi Pagi



6 komentar

  1. Tulisannya bagus om hehehe
    1. ilok apah bang tulisan bagus :D ketikan bang hehehe
  2. Banyak sekali yang sudah dilakukan di tahun 2018 dan tentu saja bermanfaat pula bagi orang banyak; termasuk Kelas Blogging wkwkwkwk :D. Makasih banyak Om mau jadi mentor di sana. Dan semoga di tahun 2019 semakin banyak harapan yang terwujud. Amin.
    1. Amiiin, makasih udah ngajak2 hehehe ayo ah bikin apa gitu yang bermanfaat :)
  3. Om, bisa saja bilang sudah mulai pikun, saya tahu koq Om masih muda dan masih ganteng...
    Tentang blog, kurang lebih begitu juga saya memilih blog. Sebagai diary.
    Kalau Om bisa upload tulisan ke blog thn 2018 sebanyak 60 artikel, yang itu Om bilang "hanya", saya lebih kelelep lagi Om...blog hiatus sampai 8 bulan...

    Kita ramaikan lagi deh Om dunia blog...

    Salam dari saya di Sukabumi.
    1. Hahaha ayo ramaikan lagi deh :)
No Spam, Please.