Mengenal Tipe Kepribadian lewat Myer Briggs Type Indicator (MBTI)

MBTI Personality atau Myer Briggs Type Indicator yang diperkenalkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya Isabel Briggs Myers
Hari ini belajar tentang MBTI Personality atau Myer Briggs Type Indicator yang diperkenalkan oleh  Katharine Cook Briggs dan putrinya Isabel Briggs Myers, selengkapnya baca di Wikipedia aja. Namanya juga teori, bisa dipakai bisa tidak, tapi sebagai sarana belajar untuk mengenal tipt-tipe kepribadian manusia secara umum atau untuk mengenal diri sendiri lalu mengambil tindakan untuk merencanakan pengembangan diri saya kira tidak ada ruginya mempelajari materi ini.

Langsung aja deh, intinya teori kepribadian MBTI  ini membagi manusia menjadi 16 jenis kepribadian. Masing-masing kepribadian tersebut dianggap memiliki karakter yang khas yang tidak ditemukan pada jenis kepribadian yang lain. MBTI berpatokan pada  empat  sifat utama  yang  saling  berlawanan  (dikotomis). Walaupun  berlawanan, sebenarnya setiap orang memilikinya,  hanya perbedaan kadar atau faktor sifat yang mana yang lebih dominan yang membedakan. Setelah membaca disana sini, rangkumannya berikut saya rangkum.

4 dimensi MBTI:

1. Extrovert (E) vs. Introvert (I).
Ekstrovert ini bisa diartikan terbuka, tipe pribadi yang fokus pada dunia luar, suka bergaul, menyenangi interaksi sosial, beraktifitas dengan orang lain dan mengutamakan aksi. Mereka bagus dalam hal berurusan dengan orang dan hal operasional. Sebaliknya, tipe introvert adalah kepribadian yang tertutup, mereka yang suka dunia dalam (diri sendiri). Mereka senang menyendiri, merenung, membaca, menulis  dan  cenderung tidak begitu  suka bergaul dengan  banyak orang. Keunggulannya: mereka  mampu  bekerja  sendiri, penuh konsentrasi dan fokus. Mereka bagus dalam pengolahan data secara internal dan pekerjaan back office.

2. Sensing (S) vs. Intuition (N).
Dimensi SN adalah tentang bagaimana seseorang memproses data.
Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan melihat data apa adanya. Mereka menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit serta memilih cara-cara yang sudah terbukti. Mereka fokus pada masa kini (apa yang bisa diperbaiki sekarang). Mereka bagus  dalam perencanaan  teknis  dan  detail  aplikatif. 
Sementara  tipe  intuition  memproses  data dengan  melihat  pola  dan  hubungan,  pemikir  abstrak, konseptual  serta  melihat  berbagai kemungkinan  yang bisa  terjadi.  Mereka  berpedoman  imajinasi,  memilih  cara  unik,  dan  berfokus pada masa depan (apa yang mungkin dicapai di masa mendatang). Mereka inovatif, penuh inspirasi dan ide unik. Mereka bagus dalam penyusunan konsep, ide, dan visi jangka panjang.

3. Thinking  (T)  vs.  Feeling  (F).
Dimensi ketiga melihat bagaimana seseorang mengambil keputusan.
Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan.  Mereka  cenderung  berorientasi pada  tugas  dan  objektif.  Terkesan  kaku  dan  keras kepala.  Mereka  menerapkan  prinsip  dengan  konsisten.
Bagus  dalam  melakukan  analisa  dan menjaga prosedur/standar.
Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta  nilai-nilai  yang  diyakini  ketika  hendak  mengambil  keputusan.  Mereka  berorientasi  pada hubungan dan subjektif. Mereka akomodatif tapi sering terkesan memihak. Mereka empatik dan menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga keharmonisan dan memelihara hubungan.

4. Judging (J) vs. Perceiving (P).
Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging di sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging lebih diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu  pada  rencana  yang  sistematis,  serta  senantiasa  berpikir  dan  bertindak  teratur  (tidak melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak dan di luar perencanaan. Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana itu.  Mereka bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by step.
Sementara tipe Perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat beragam peluang yang muncul. Perubahan mendadak tidak masalah dan ketidakpastian membuat mereka bergairah. Bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi mendadak.

Karena  terdapat  empat  dimensi,  maka  kombinasinya menjadi 16 tipe yaitu:

 Mengenal Tipe Kepribadian lewat Myer Briggs Type Indicator (MBTI)
 ISTJ,ISFJ,INFJ,INTJ
ISTP,ISFP,INFP,INTP
ESTP,ESFP,ENFP,ENTP
ESTJ,ESFJ,ENFJ,ENTJ

Sementara itu dulu yah, nanti disambung lagi.
Karena saya tipe ENFP, soal ENFP ada dibahas di sini --> ENFP: Giving life an extra squeeze!
 
Met istirahat siang


Sumber:
nafismudrika.wordpress.com
http://www.16personalities.com
https://en.wikipedia.org
http://tesdisconline.blogspot.co.id/


6 komentar

  1. persentase introvert aku tinggi banget XD
    1. :) oh iya? tapi sering share tulisan di blog hehehe... tools ini hanya mencoba membantu mengenal diri sendiri kemudian berangkat dari situ merancang langkah-langkah apa yg mungkin bisa digunakan untuk mengembangkan diri.
  2. Artikel yang sangat bermanfaat. Saya jadi bisa mengidentifikasi termasuk di kepribadian yang mana.

    Penting juga untuk mengenali kepribadian seorang penyendiri http://www.wovgo.com/2015/12/30/sifat-orang-penyendiri/

    :)
    1. Ok, terima kasih sudah mampir :)
  3. Tulisan yang bagus!
    Ngomong-ngomong, sebenarnya Tes MBTI punya beberapa kelemahan. Salah satunya adalah hasil tes yang cenderung berubah. Kalau kita tes MBTI hari ini, hasilnya 3 minggu lagi bisa beda. Penjelasan lain tentang MBTI bisa dilihat di

    https://psikologihore.com/tipe-kepribadian-mbti-paling-langka/

    Tapi bukan berarti tes MBTI itu jelek sih.
    1. Siiip makasih masukannya mas :)
No Spam, Please.