Muara Mati, Harapan yang Tak Pernah Henti

Tempatnya gak seserem namanya, seperti kampung terpencil di Muara Gembong Bekasi lainnya, Kampung Muara Mati punya kesan yang sama buat gue, emejing

-Muara Mati, Harapan yang Tak Pernah Henti-

Muara Mati, Harapan yang Tak Pernah Henti
 Muara Mati - Muaragembong 


"Mak, pernah ke Muara Mati ? "

"Lahh serem amat namanya. Muara Mati." 

Gitu doang jawaban gw saat bulan lalu seorang temen sesama relawan yang asli orang Muara Gembong, dan tinggal di sana. 

Dan Jumat ini, 29 Oktober 2021 kesampean juga gw ke tempat ini, Kampung Muara Mati, Desa Pantai Bahagia, Kec. Muaragembong Kabupaten Bekasi. 

Tempatnya gak seserem namanya, tapi seperti kampung-kampung terpencil di Muara Gembong lainnya, Kampung Muara Mati punya kesan yang sama buat gw, emejing. 

Eksotis, mystical tapi beautiful. Laut emang punya keindahan tersendiri mau di liat pake sudut pandang mana pun. Yang kadang bikin hati berasa terbalik-balik 'kan emang kehidupan sosial masyarakatnya. Lho kenapa ? Kalo mau tau jawabannya yaa, silakan datang aja 😆☕

Yang istimewa dari kampung ini adalah aksesnya. Gw en genk sampe H-1 siang baru jatuh keputusan mau naek apa ke sana. 

Bukan apa-apa, kita bawa barang. 4 kresek besar baju muslim anak dan dewasa plus rok-rok muslimah bawaan gw, belom lagi 3 kantong PLP titipan teman dari Cikarang, plus 3 karpet besar, tambahan 60 paket sembako, 200 nasi kotak plus 3 dus Pisang Sanpret dari #SebarNabung yang kudu di angkut. 

Akses yang biasa dilakonin warga adalah naek motor menyusuri tepi Kali Citarum, lanjut menyusuri jalanan tepi tambak langsung ke Kampung Muara Mati. 

Kalo pake mobil cuma bisa sampe Kp. Blukbuk tepi Kali Citarum, naek motor lagi sekitar 3-4 kilo meter. Ribet ! 

Paling praktis emang pake perahu, cuman jarak berkali lipat lebih jauh. Dari dermaga depan Kantor Kecamatan Muara Gembong, menyusuri Kali Citarum sampe Kp. Muara Bendera, lepas pantai ambil arah kiri memutar melewati laut, baru sampailah ke Kampung Muara Mati. 

Muara Mati, Harapan yang Tak Pernah Henti
Muara Mati - Muaragembong


Jarak tempuh pas berangkat 1 jam 18 menit. Jarak pulang 2 jam karena perahu melambat melawan arus sungai yang lumayan kencang. Gosong dahh kek kopi item 😆☕. 

Mata pencarian warga kampung ini udah ketebak, nelayan. Baik nelayan tambak, maupun nelayan tangkap. Pemukiman padat dan sangat kumuh, khas daerah pesisir. 

Kenapa namanya Muara Mati?


Jadi kenapa nama kampung ini Muara Mati, katanya siy karena tempat ini ada di aliran Sungai Citarum yang gak ada tujuan lain, ujungnya sungai yaa tempat ini. Gak ada yang laen lagi. Ooohh kayak istilah cinta mati gituu. Eaaaqqq. Jadi gak serem'kan kalo tau mah. 

Dan memang kehidupan masyarakat di sini emang gak pernah "mati", persis kayak lagu legen, nenek moyangku seorang pelaut. Mereka adalah tipikal manusia-manusia tangguh. Contoh kecilnya, tabah banget kepanasan ampe nyengat gini pada kuat-kuat, bahkan ada yang nyantai aja wara wiri telanjang dada. 

Ampe gw nanya, punya ilmu apa?, bagi gw ngapahhh. Gimana caranya panas begini tapi gak kepanasan? 😆☕. 

Biar katanya namanya Kampung Muara Mati, 600 KK di tempat ini gak pernah kehilangan harapan, walaupun kerap kebanjiran rob, dan mengharuskan mereka kudu kerja keras tapi di sini emang berlaku hukum usaha gak menghianati hasil, motor-motor warga nyaris semua keluaran terbaru tanpa nyicil bertahun-tahun. 

Kendala emang hanya satu, jauh dari mana-mana. Jadi duit rada utuh gak dipake belanja-belanja atau wisata kuliner di mall. Kelamaan otewenya 😆😆😆

So, bolehlah kapan-kapan silaturahmi ke mari. Bawain lauk selain ikan, sayuran dan baju anak-lelaki dewasa in syaa Allah akan banyak peminatnya di sini. Kalo gw siy, biasa. Nyamar jadi pisang sanpret aja kemaren. 
#end
#ceritamaks
#ceritarelawan

Penulis: Sri Suharini Maks 
Sabtu, 30 Oktober 2021
Foto: Sri Suharni, Idam Cholid


JOIN AKSI SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS

Untuk yang mau berpartisipasi dalam aksi Sedekah Bareng Nasi Bungkus (SEBAR NABUNG), silakan hubungi Bu Mutia Farida di nomor WA 087782777930 atau klik gambar WhatsApp di atas.


2 komentar

  1. Anonim
    Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
    1. No spam please, thank you
No Spam, Please.