Sisi Lain Drakor Hospital Playlist: Orang-Orang yang Merasa Sudah Cukup Dengan Dunia
Dua pekan ini sesekali nemenin si kaka ngulang *ntah untuk kali ke-berapa* nonton drama korea berjudul: Hospital Playlist. Drakor bergenre gini ngingetin gw akan drama seri jadul berjudul Doogie Howser M.D. tuanyaaa gw 😂
Sesuai judul dan sinopsisnya, drakor enih mengisahkan tentang kehidupan di sebuah rumah sakit, dan tentu aja menonjolkan sisi menariknya drama korea kebanyakan: keelokan para pemainnya dengan kisah romansa mereka. Gitu dahh. Biasalaahhhh !
Ntah karena nontonnya gak rutin, alias secomot-comot, selirik dua lirik gw gak bisa detil njembreng gimana sisi romantisme para dokter yang kinclong, mulus, ganteng, cantik, kaya raya tapi pinterrr enih.
Mungkin gw rada julid aja 😂😂😂. Tapi ada satu hal yang menarik dengan lima orang dokter yang jadi lakon utama drama seri enih.
Drama Hospital Playlist mengisahkan tentang lima orang dokter yang berteman akrab sejak kuliah
Lima mahasiswa itu terus menjalin hubungan pertemanan hingga menjadi dokter spesialis andal dan bekerja di rumah sakit yang sama yaitu RS Yul Je.
Mereka ialah Lee Ik Joon diperankan oleh Jo Jung Suk sebagai dokter internis yang cerdas dan punya jiwa sosial yang tinggi.
Ahn Jung Won diperankan oleh Yoo Yeon Seok sebagai seorang ahli bedah pediatrik spesialis anak. Seorang dokter muda yang bijak, berwibawa dan sabar, sekaligus anak pemilik Rumah Sakit Yul Je dimana mereka bekerja.
Lalu Kim Joon Wan yang diperankan oleh Jung Kyung Ho, seorang dokter spesialis bedah.
Ada juga Yang Seok Hyung yang di perankan oleh Kom Dae Myung seorang ahli kebidanan dan ginekologi. Dokter yang digambarkan sangat dekat dengan ibunya.
Dan at last but not least, as the only woman at the gank, si cantik Chae Song Hwa yang diperankan oleh Jeon Mi Do sebagai dokter ahli bedah saraf, si pendengar setia bagi ke empat sahabatnya ntu.
Gw gak mau ceritain jalan cerita drakor enih. Soale bakalan puanjaaanggg. Serial ini ada 12 episode, dan per-episode sekitar 1 jam. Pegel amatt nontonnya.
Seperti yang gw bilang di awal, gw cuma mau angkat satu hal yang menurut gw bagus banget buat bahan renungan, yaitu tentang si Ahn Jung Won, dokter pemilik RS Yul Je ntu.
Ceritanya, dari awal mereka berlima kagak kerja di RS Yul Je tapi di sebuah rumah sakit bernama Gangwondae, termasuk Jung won sendiri. Setelah bapak Jung Won wafat aja, Jung Won disuruh memimpin dan mengelola rs warisan sang bapak.
Demi kekompakan dan emang jadi kebutuhan karena RS yang kian bertambah besar. Jung Won ngajak 4 sohibnya ntu buat pindah juga. Dengan syarat mereka punya satu tempat buat kumpul walau tetap berbaur.
Menariknya, Jung Won aslinya ogah mimpin rumah sakit warisan babenye, dia emang terlalu rendah hati. Temenan selama bertahun-tahun di universitas yang sama, empat sohibnya kagak tau kalo Jung Eon ternyata anak direktur Ahn, konglomerat kaya raya pemilik RS ternama.
Jung Won menjadi satu-satunya harapan orang tuanya karena 4 kakak laki-laki dan perempuannya memutuskan untuk menjadi pastor dan biarawati. Artinya: melepaskan segala warisan harta dari orang tuanya.
Nahh ini yang menariknya.
Jung Won sendiri gak minat jadi dokter seterusnya, dia tertarik juga jadi pastor mengikuti jejak kakak-kakanya. Mungkin di sanalah ia bisa merasakan ketenangan, kenyamanan, dan kesetiaan cintaaa.... haaa...... #ehh.
Di laci meja kerjanya, berbagai bentuk kitab suci dan simbol salib tersimpan apik di sana. Berhubung orangtuanya keburu ora ada, harapan jadi pastor bisa dikatakan belom bisa dilakukan.
Sampai pada scene ini, gw tercengang.
Gimana engga, gw bayanginnya gini betapa banyaakkkk dari kita itu berlomba mencari dunia. Milih jodoh yaa duniaa yang jadi tolak ukurnya.
Cantik, putih, tinggi, langsing, kalo bisa dokter, atau pegawai negeri atau pengusaha, biar kalo punya anak nanti bisa sekolahin anak di tempat terbaik, mahal dan bergengsi.
Biar kalo lulus bisa dapet kerja di tempat bonafide, kalo bisa jadi pejabat, biar kaya raya. Trus bisa milih jodoh sederajat biar bisa..... dan seterusnya.
Begitu siklus ideal di masyarakat kita sekarang, di mana kita di suguhi parade para kaum crazy rich ini memamerkan gaya hidup hedonis mereka.
Pamer pesta pernikahan bernilai fantastis. Lalu ketika hamil anak pertama dihadiahi mobil berharga milyaran. Pamer koleksi puluhan tas branded yang harganya bisa bangun ratusan masjid di Lombok pasca gempa thn 2018.
Pamer outfit dari sendal jepit sampe sikat gigi berharga belasan juta. Kendaraan mewah dan rumah laksana istana megah. Kapal pesiar, pesawat jet pribadi.....
Tetiba gw cemburu ama si Jung Won, kok dia bisa-bisanya ketiban rezeki gede berupa KESADARAN kalo harta bukanlah segalanya. Harta bukan sumber kebahagiaan dan capaian hidup yang membanggakan.
Dia dan kakak-kakaknya sudah merasa jenuh dengan fasilitas dan kemewahan. Sudah merasa cukup dengan harta. Padahal Raihan bilang dunia ibarat air laut, diminum malah menambah haus.
Kalo gw pikir, inilah hakekat bahagia yang sebenarnya. Merasa bahwa sesuatu yang ada di DUNIA itu ada batasnya. Dan cuma Allah yang bisa menganugrahkan hal begini kepada hidup seseorang. Maa syaa Allah.
Episode akhir drakor ini adalah pindahnya the queen of gang 99 ini, Song Hwa, ke rumah sakit lain karena satu sebab: ia sudah terlalu lelah dengan capaiannya di rumah sakit ini. 😂😂😂 ini kan menurut gw aneh. Ada gituu dokter nyari rumah sakit yang rada sepi dari pasien?
Yang ada bukannya sebaliknya? Dengan alasan biaya sekolah kedokteran yang mahal. Ck. Segitu doang harga ilmu dan pengabdian di mata manusia. Hiks.
So, bukan drakor namanya kalo judul gak diambil dari satu hal "kecil" dari jalan cerita yang kadang kayak gak penting gitu.
Kenapa namanya Hospital Playlist?
Yaa karena dalam setiap episodenya selalu ada lagu jadul Korea yang di-cover oleh kelima dokter tersebut.
Mereka nge-band dari sejak kuliah dengan alasan nyari sesuatu yang beda sebagai pengusir kejenuhan belajar. Dan itu keterusan sampe sekarang. Band tersebut bernama Geng 99 atau Band 99.
Gituu ceritanyaaaahhh.
.
.
#end
#ceritamaks
Penulis: Sri Suharni
Selasa, 21 September 2021