INFO AKSI SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS (SEBAR NABUNG) Pekan ke 237

Pandemi boleh menghancurkan usaha yang mereka rintis di Pulo Putri yang memang baru dibuka sebagai objek wisata ini, tapi tidak dengan semangat mereka

INFO AKSI SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS (SEBAR NABUNG)

Pekan ke 237


INFO AKSI SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS (SEBAR NABUNG) Pekan ke 237

Sungguh, Mendatangi mereka laksana mendatangi satu samudra hikmah yang gak akan kita temui di majelis manapun. Bukan mereka yang membutuhkan kita, tapi kitalah yang membutuhkan mereka. 

Selaksa kata syukur yang terucap dalam narasi dan lisan. Luruh oleh satu senyuman tulus yang terukir dari wajah mereka. 

Segudang kalimat kuat dan sabar terjungkal dengan satu kalimat terima kasih yang mereka ucapkan. Ada getar saat mengaminkan setiap doa yang mereka ungkapkan. 

Segenggam beras yang kita ulurkan. Beribu kebahagiaan yang memenuhi semesta jiwa kita.

Sehelai benang yang kita hamparkan, seluas bumi kehangatan yang membentang dalam sanubari kita. 
Setetes embun yang kita haturkan, selautan air yang menyejukkan nurani kita. 

Adalah cinta yang menuntun kita untuk kembali. Sebuah perjalanan menemukan cinta Allah sejati. 

Mak Sri - Senin, 6 September 2021.

---------------

Jumat, 03 September 2021
Bismillah. Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh.
Let's make a September to remember.

Membuka awal bulan ke sembilan di tahun 2021 ini dengan berbagi di Pulo Putri (lagi) dan Pantai Pakis, di Kabupaten Karawang Jawa Barat.

Meski daerahnya panas ruarrr byassak plus angin kering dari laut yang menyisakan lengket di kulit namun sepertinya ada serpihan hati yang tertinggal di sana.
#eeaaa

Yap, pertama kali ke sana kan sebenarnya belum lama, tapi saat itu ada rasa sesal mengapa tidak memberi yang lebih baik untuk mereka setelah mengetahui keadaannya.

Itulah mengapa kita kembali lagi ke sana dan dengan bawaan yang lebih baik juga lebih banyak dari sebelumnya.

Awalnya sempat ragu mau bawa 500 kg beras + 50 kg an buah dalam 1 ambulan. Belum lagi penumpangnya yang imut (kelingkingnya) inih, ya khann. Daa tapiii kan mengpeung ka sana, in syaa Allah bisa dan ga masyalah lah yaa bawa barang sakitu.

Tapi lanjut mikir lagi, kumaha nanti mindahin 100 packs beras @ 5 kg ke motor sebagai satu-satrunya kendaraan yang bisa masuk ke sana ?

Mengingat menimbang perjalanan pertama tempo hari yang lumpur di pematangnya masih basah karena terguyur hujan.

Heuheuu..bihun lagi khan ?

But akhirnya memutuskan, bismillah kita tetap bawa sesuai rencana, transportasi in syaa Allah bisa diakali.

Ennn taraaa..begitu tiba di sana matahari mencrang genkss, nhanhasss, lumpur kering retak, jalan tanah dan beton berdebu. Subhanallah rasanya lihat tambak yang surut airnya pas sampai di batas desa.

Etapii, cuaca panas itu ternyata bikin lumpur jadi kering dan padat jadi mobil bisa lewat (tapi jalannya beda dengan yang pertama kali numpak motor teaa) dan masuk langsung hingga Kp. Cikeong Pulo Putri Desa Segarjaya, Kecamatan Batujaya Karawang Jawa Barat.

Yeayyy, alhamdulillah Allah mudahkan.

Begitu tiba di sana, ternyata sudah banyak warga yang menanti kedatangan kita. Empat kendaraan yang full muatan hasil sinergi, laksana berjuta embun kesejukan bagi mereka. Kita hadir tepat di batas kerinduan mereka atas nama kasih pada sesama. #uhukkk

Beras 5 kg, paket sayuran, tahu, tempe + ayam, gula 1 kg, minyak goreng 1 ltr, nasi box, goody bag bocah hingga buah-buahan hadirkan senyum sumringah di wajah mulai para bocah hingga para tetua di sana.

Pandemi boleh saja menghancurkan usaha yang mereka rintis di tempat yang memang baru dibuka sebagai objek wisata ini, tapi tidak dengan semangat mereka.

Kehadiran kita, bak menyingkap tirai kabut di hati mereka. Mengisi harapan baru untuk menyongsong masa depan yang lebih baik ke depannya. #hassekkk

Ya gitulah pemirsa, after we spread our love, piknik tipis-tipislah ke pantainya.

But wait !

It's not as easy as you see.

Untuk bisa menikmati pantai, kita harus menapaki pematang tambak yang sebagian lumpurnya masih basah dan lembek, naik ke jembatan bambu dan hoplaa.. lompat sedikit di semacam selokan kecil baru deh nyebrang lewat jembatan dari sebatang kayu.

INFO AKSI SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS (SEBAR NABUNG) Pekan ke 237

Mau tahu rasanya ?
Kek es campur genks, hahahaa.

Soale ada takjubnya (lihat di tambak yang hampir kering banyak ikan terbang yang jadi icon salah satu stasiun tipi nasional)

Ada takutnya (It's my first love ehh first time, ya kali ga takut nyebrang jembatan dari sebatang kayu. Sekali kepleset, jatuh, dijamin camerong. Apa kata duniaaa kalau ex anak JakSel kek ngunuuu, heuheuu).

Teros ada geuleuhnya (lumpur basah nyedot sepatu kets, menyisakan lapisan hitam tebal, bau juga lengket).

Belum lagi ngos-ngosannya karena jarang olahraga ditambah jalan pas tengah hari bolong karena ini sekalian nunggu para bapak yang sedang sholat Jumat.

And the most important thing is, ada rasa penasarannya juga.

Pingin tahu kek apa sih pantai Pulo Putri tuu ?

Apakah sama cantiknya seperti akuu ? yang auto mual sila ke kamar mandi dulu😀

Atau lebih cantik lagi bagai kepompong yang baru berubah jadi kupu-kupu ?

Pas sampai, maa syaa Allah, setelah jalan kurleb 500 m yang penuh aral kek hidupku dan hidupnya itu (curhat dong mahh) kita langsung disambut sepoi angin dari pohon bakau dkknya. Mereka seolah mengucap selamat datang sembari menggelar karpet murah ehh merah untuk kita.

Thank God ada bale-bale buat selonjoran ngilangin pegel dan ngos-ngosan juga.
Semilir angin bikin ngantuk, suwerr.

Tapi misi belum selesai, coz masih ada sesi pepotoan.
Buat bukti laporan ? hohohooo..bukan itu Rosalinda.
Pepotoan buat bikin sirik yang belum pernah ke sana, hahahaaa.
#ketawajahap

Puas pepotoan, cekikikan, nggranyem apa bae, diselingi jajan sa ayana di the one and only warung jajan ti ditu, balik badanlah kita karena masih ada 1 tempat tujuan berbagi lagi yaitu ke pantai Pakis yang jaraknya kurleb 1 jam perjalanan dari Pulo Putri ini.

Nah kalau pantai Pakis ini sudah lebih dulu dikenal, jadi relatif sudah ter-manage keadaannya.

Banyak gubuk makan yang menyediakan hidangan khas laut tapi kemarin banyak yang tutup dibanding yang buka.

Kenawhyy ?
Ya knowla yaww, PPKM bikin tempat wisata hidup segan mati pun enggan.
Miris dan bikin sedih sebenarnya.
Lihat mereka menghadapi masalah sendiri, tentu merasa berat.
Maka kita support mereka, told them that kita masih ada untuknya.
Mudah-mudahan Allah hadir dalam hatinya, maka DIA in syaa Allah akan membuat mereka kuat.

Hmm, sudah panjang kali lebar bangatt ceritanya yahh.
So kita tutup dengan hamdalah, terima kasih banyak telah mengiringi kami melangkah.
Semoga kita semua istiqomah.
Hingga hidupmu, hidup mereka, hidup kita semua senantiasa berkah.
Aamiin yaa Allah.

#PanjangUmurKebaikan
#SEdekahBARengNAsiBUNGkus
#JumatBerkah
#AyoBerbagi
#KeepIstiqomah
#JanganKasihKendor
#KitaBisaKarenaBersama
#WA087782777930

PS.
Tengkyuu pisan :
- Bunda Betty
- Kong Bisot  and uyut Idam Cholid buat foto²/video kerennya 🙏



Penulis: Bu Mutia Farida
Sabtu, 4 September 2021.


JOIN AKSI SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS

Untuk yang mau berpartisipasi dalam aksi Sedekah Bareng Nasi Bungkus (SEBAR NABUNG), silakan hubungi Bu Mutia Farida di nomor WA 087782777930 atau klik gambar WhatsApp di atas.


Posting Komentar

No Spam, Please.