INFO AKSI SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS (SEBAR NABUNG) Pekan ke 211

Berbagi SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS SEBAR NABUNG di Panti YAPKHIN, PPTQ AL-ULUMIYAH Babelan dan Kampung Bagedor Desa Pantai Harapan Jaya Muaragembong

INFO AKSI SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS (SEBAR NABUNG) Pekan ke 211


INFO AKSI SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS (SEBAR NABUNG)

Pekan ke 211
Jumat, tgl. 05 Maret 2021
Bismillah.
Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.

🎶 Aku jatuh cinta
'Tuk ke sekian kali
Baru kali ini kurasakan
Cinta sesungguhnya
Tak seperti dulu
Kali ini ada pengorbanan.. 🎶

Duhh asa kumahaa kitu sama lirik lagu ini.
Soalnya cucok meong banget sama perasaan pas berbagi di edisi kali ini.
Simak ceritanya di bawah ini ya genks.

Jadi Jumat kemarin sesuai rencana kita berbagi SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS (SEBAR NABUNG) di 3 lokasi.


1. Panti Asuhan Dhuafa/Yatim Piatu YAPKHIN

Pertama, ke Panti Asuhan Dhuafa/Yatim Piatu YAPKHIN, di Kampung Baru, Babelan.
Di situ ada sekitar 30an anak asuh yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia.
Mereka tinggal, mendapat asupan makanan yang baik, disekolahkan, belajar mengaji juga dan tentunya mendapat limpahan kasih sayang.

Mereka menyambut kita dengan suka cita apalagi ketika diberikan goody bag isi camilan, buku Iqra, lekar alas mengaji (dari The Sisters) dan tentu nasi box serta susu dari kita.
Tambah lagi senangnya saat kita adakan kuis berhadiah pada pertemuan itu.

INFO AKSI SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS (SEBAR NABUNG) Pekan ke 211

Rizki, bocah usia 7 tahunan yang dapat menjawab pertanyaan pertama bergaya bak pemenang lomba di panggung televisi setelah tuntas membaca surah Al Fatihah sebagai jawaban dari pertanyaan kuisnya.
Kocak deh tingkahnya 😃


2. Pondok Pesantren Tahfidz Qur'an (PPTQ) AL-ULUMIYAH TAZKIRUL AMIN

Lanjut ke destinasi kedua,
kita menuju Pondok Pesantren Tahfidz Qur'an Al Ulumiyah, di Kampung Belendung, masih di Kecamatan Babelan.

Ada sekitar 80an santri dhuafa/yatim piatu yang mukim di sana.

Padahal sudah siap disambut di pondok putra oleh pengurus panti ehh rombongan kita sesuai arahan mbah Google malah ke pondok putri.

Memang lokasinya tidak berjauhan tapi lumayan sulit muternya berhubung jalannya sempit ditambah waktu yang mefet karena para bapack kudu bersiap sholat Jumat.

Dah wess ambyar pokona rencana pengurus panti 😁


3. Kampung Bagedor Desa Pantai Harapan Jaya Muaragembong

After sholat Jumat, kita menuju ke destinasi 3.
The one and only, KAMPUNG BEGEDOR Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong.
Nama yang unik ya, pankapan kita cari info asbabul hikayat penamaannya.

Lumayan pake perjuangan untuk sampai di kampung ini dengan selamat.

Jalannya belum beraspal, tipikal khas daerah yang belum mendapat sentuhan tatih tayang ehh gelontoran dana APBD, wkwkwkk.

Berbatu kerikil campur tanah, tidak rata, ada genangan air coklat di sana sini (tapi bukan bajigur, ciyuss✌️)  plus lumpur tebal yang masih separuh kering karena air banjir memang baru 2 hari ini surut di situ.

Fyi genks, ini kampung dekat dengan Kali Ciherang yang seringkali meluap hingga air dan isi kalinya tumpah ke pemukiman warga.

Apa isi kalinya ?
Bukan hanya lumpur, ikan, sampah tapi juga aneka jenis binatang melata sejenis ular hingga buaya.
Membayangkannya saja sudah gelayyy khan ? ewww😖😖😖

Ban si Boy (salah satu nama ambulan CF yang kita gunakan) sampai slip di lumpur tebal itu.
Panas lagi mentreng, matahari sinarnya lagi gonjreng ehh mobil ga bisa jalan. Bannya terjebak di antara 2 cinta (#ahayyydehh)

Cinta pada kampung halaman dan aroma khas daerah pinggir kali maksudnya lho yaa, hahahaa.

Thank God untunglah ada Mak Sri Suharni Maks jawara Kampung Setu yang dengan kekuatan awal bulannya berhasil mendorong mobil keluar dari liatnya lumpur itu.

Yeayyy, alhamdulillah.

Berhasil..berhasil..berhasil..horree ! #alaDoraTheExplorer.

Setelah diterima kadus Acip dkk di rumahnya yang merangkap posko, baru kami bisa bernafas lega.
Sempat ngaso sebentar, maksi tipis-tipis baru deh kita bagikan nasinya.

Ada yang dikirim via perahu kayu, ada yang diambil dengan sepeda ontel, dannn.. jengjenggg ini cerita terseru dari aksi kita di edisi kali ini.

INFO AKSI SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS (SEBAR NABUNG) Pekan ke 211
Foto by: Idam Cholid [Potret Jabar]


Jadi pak kadus aka Kepala Dusun Acip bilang "hayuk kita ke pojokan kampung. Kita tengok warga yang sampai hari ini masih mengungsi di dekat jembatan yang putus karena banjir," katanya.

Kami sempat ragu awalnya tersebab melihat becyeknya jalan yang harus kami lalui ke sana.

Atudaa.. nanti kami yang sudah cantik begini bisa camerong dongg kalau jalan bebecekan kitu.
#mintadikeplak karena sombong, sok cantik binti malezzin 
Tetapi, akhirnya kami luluh setelah 2 armada roda dua siap mengantar kami demi menemui sang bintang.

And here we are dengan motoran kami lewat jalan selebar pematang sawah yang di kirinya banyak ilalang dan di kanannya pinggir kali Ciherang.

Dibumbui cerita kadus soal binatang melata yang sering muncul tiba-tiba dan aura mistis dari pepohonan tua di sekitarnya maka komat kamit merapal ayat-ayat cinta dari Sang Maha terus kami lantunkan berharap dapat meredam degup kencang di dada. Perjalanan penuh tantangan dan pengorbanan itu ada di sini kisanak.

Sekitar 5 menit berlalu, motor berhenti.
Kami pikir sudah sampai tujuan ehlhadalah ternyata belonan. 
Karena begitu turun dari motor, kita masih harus melewati semacam jembatan dari gedebong pisang.
Ooeemjiii, tantangan macam apalagi iniii ?

Sumpah takut kepleset terus masuk neraka 😫(arrghh..entah kenapa jadi ingat cerita ustadzah tentang titian jembatan Shirothol Mustaqim ketika jalan di atas gedebong pisang teaa, naudzu billah jangan sampe jatuh ke neraka ya kita, hiyyy..atuttt).

Lucky us, setelah melewati beberapa tantangan akhirnya bisa juga bertemu sang bintang.
Dua sejoli sepuh, mak Aki dan kong Nimin yang saat kami tiba ada dekat tenda berwarna biru lusuhnya.
Miris dan bikin speechless.

Temans bisa lihat kondisi tenda yang seadanya.
Sebulan lebih mereka berteduh, memasak, makan dll aktivitas ya di sekitar tenda itu.

Jauh dari kata layak.

INFO AKSI SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS (SEBAR NABUNG) Pekan ke 211

Tapi kong Nimin tetap ingin berada di tenda yang di seberangnya ada rumah mereka.

Jangan pikir "rumah" itu bertembok bata ya temans, karena istana kong Nimin dan mak Aki masih terbuat dari anyaman bambu yang sebenarnya kelihatan tak kalah rapuh.

Ada hewan piaraan mereka di situ (entog, ayam kate) yang takut pada kabur kalau mereka pindah dari tenda itu, katanya.

Dan mak Aki sang istri, setia menemani.
Ga banyak tanya apalagi protes kenapa begini ga begitu.
Dia, hanya ingin tetap menemani suami tercintanya, apapun dan bagaimanapun keadaannya.
Maa syaa Alloh, 

Kami belajar dari mak Aki tentang arti setia pada pasangan. Pasangan yang tak selamanya bisa menyuguhkan kesenangan, melimpahi dengan materi atau setidaknya buaian romantis kata-kata cinta nan indah.

Sebab setia untuk tetap berbakti pada pasangan yang berlimpah materi, sholeh dan baik hati itu lebih mudah dibanding jika ia dalam keadaan sebaliknya.

And one more thing.
Untuk jadi orang murah hati tak perlu menunggu keadaan kita berlebih.

INFO AKSI SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS (SEBAR NABUNG) Pekan ke 211
Foto by: Idam Cholid [Potret Jabar]

Take a look at mak Aki yang sampai nawarin motong ayam buat nyuguhi kami. Tapi kami tolak halus karena khawatir merepotkannya.

Tawaran pertama kami tolak, lalu terus gigih membujuk agar kami mau menerima oleh-oleh ikan asin buatannya dan telur dari entog piaraannya.

Ya Alloh mak, kami malu dan iri padamu.
Betapapun dalam keadaan papamu, mak tetap ingin berbagi.
Bukan karena mampu tapi karena ingin menghargai 😭
Baik mak, kami terima pemberianmu, penghargaanmu untuk kami yang justru jadi belajar darimu. 
Terimakasih banyak ya mak, semoga Alloh senantiasa merahmatimu.
Aamiin.

Welehh..ternyata udah puanjang emen ini cerita.
Sekali-kali kita tutup dengan pantun ahh.

💙 Mbak yuyu maen tanjidor.
Ai lap yu Kampung Begedor💙

Hihihi..pantunnya praktis dan minimalis ajah.

Wokeh, terimakasih banyak untuk doa dan supportnya temans.

Tetap bahagia dan jaga kesehatan di masa pandemi ini ya.

See you Jumat depan dan titip salam dari konfirmasi transferan, upss maappp keceplosan

#PanjangUmurKebaikan
#SEdekahBARengNAsiBUNGkus
#AyoBerbagi
#JumatBerkah
#KeepIstiqomah
#JanganKasihKendor
#KitaBisaKarenaBersama
#WA087782777930

Penulis: Bu Mutia Farida
Sabtu, 6 Maret 2021.


JOIN AKSI SEDEKAH BARENG NASI BUNGKUS

Untuk yang mau berpartisipasi dalam aksi Sedekah Bareng Nasi Bungkus (SEBAR NABUNG), silakan hubungi Bu Mutia Farida di nomor WA 087782777930 atau klik gambar WhatsApp di atas.



Posting Komentar

No Spam, Please.