Menjelang akhir tahun 2020, Nama Gisel sempat trending di perbincangan Twitter. Pertama kali trending saat video syur 19 detik perempuan bernama asli Gisella Anastasia ini beredar, dan selanjutnya saat Gisel ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.
Perbincangan di media sosial yang sempat saya ikuti bukan soal link download video syur Gisel hahaha, tapi soal pro dan kontra tentang pasal-pasal UU Pornografi yang ditetapkan sebagai dasar hukum untuk polisi menetapkan Gisel sebagai tersangka dalam kasus video 19 detik ini.
Pada kasus sebelumnya di tahun 2011, pasal-pasal itu membuat Pengadilan Negeri Bandung menghukum Ariel Noah dengan hukuman 3,5 tahun penjara dan denda 250 juta.
Yang luput dari perbincangan adalah soal benang merah kasus video syur Gisel dan Ariel ini penyebabnya sama, beredarnya file video porno pribadinya ke tangan pihak lain yang kemudian meyebarkan konten itu ke banyak orang. Lebih jauh lagi, ini adalah soal keamanan penyimpanan file atau keamanan data. Dalam kasus Ariel itu adalah kecerobohan yang bersangkutan, beda dengan kasus Gisel yang mengaku sudah menghapus file video syur itu sebelum memberikan ponselnya kepada pihak lain.
Di lain waktu, menurut berita ada juga pengakuan Gisel versi lain, seperti video mesum tersebut sempat ia share melalui aplikasi AirDrop, HP yang hilang, rusak dan diberikan ke pihak lain. Soal itu nanti akan menjadi materi pembuktian di pengadilan, saya lebih fokus pada isu penghapusan file yang kemudian ternyata file tersebut muncul kembali. Artinya data yang sudah dihapus di ponsel ternyata masih bisa dipulihkan oleh pihak lain.
Bisakah File yang Sudah Dihapus dari Handphone Muncul Kembali?
Jawabannya adalah BISA. Tegasnya, data atau file yang sudah dihapus dari penyimpanan handphone, baik itu memori internal atau eksternal ponsel maupun komputer, masih bisa dipulihkan dengan berbagai cara.
Mengutip pernyataan Alfons Tanujaya, seorang pengamat dan praktisi keamanan siber di Vaksincom, data yang sudah dihapus itu sebenarya tidak benar-benar terhapus dari media penyimpanan. Saat pemilik menghapus file datanya dengan menggunakan menu 'delete', yang dihapus itu sebenarnya hanya "logika" keberadaan data.
Selama ruang penyimpanan data masih tersedia, maka sebenarnya data yang dihapus itu masih ada tersimpan atau terekam dalam memori ponsel.
Data yang sudah dihapus dapat kembali dipulihkan dengan memanfaatkan berbagai program pemulihan data, level kemungkinan keberhasilan pemulihan data ini cukup tinggi jika ruang tempat penyimpanan data masih tersedia.
"Kalau ruang penyimpanan di memory card masih banyak, tingkat keberhasilan program recovery sangat tinggi. Bisa lebih dari 90%," ungkap Alfons sebagaimana saya kutip dari DetikCom.
Karena itu, agar data-data yang sudah dihapus tidak bisa dipulihkan lagi, pemilik data harus melakukan beberapa hal sebagai pengaman lanjutan. Alfons percaya, langkah ini menjadi penting khususnya bagi public figure, atau siapapun yang memiliki data penting.
"Lebih baik sedikit paranoid daripada kecolongan (data)," tegasnya.
Menurutnya penghapusan data di ponsel dan komputer pada prinsipnya sama saja, karena metode penyimpanan data yang dipakai juga sama. Alfon juga menyampaikan bahwa metode reset factory setting atau erase all data, seperti yang tersedia di handphone itu juga tidak cukup aman.
Tipsnya, setelah melakukan format atau reset factory setting, copy file apa saja ke dalam media penyimpanan sampai penuh. Maksudnya untuk menimpa rekaman data sebelumnya yang sudah dihapus.
Untungnya, untuk perangkat ponsel keluaran 2015 ke atas, sudah tersedia fitur untuk mengenkripsi data, baik itu perangkat iOS maupun Android. Tetapi hal itu itu juga harus sesuai dengan persyaratan agar data tersebut tak dapat diakses oleh orang tak bertanggung jawab. Jadi saat handphone hilang atau diakses orang lain tanpa menggunakan PIN/sidik jari yang sudah terekam, data yang dalam handphone tetap akan terenkripsi. Jika handphone di reset, maka kunci dekripsi pembuka data tersebut bakal ikut terhapus sehingga data itu tetap tidak akan bisa diakses.
Untuk kasus Gisel, Alfons mengemukakan dua skenario. Yang pertama adalah Sandi atau PIN handphonenya diketahui oleh orang lain, atau handphonenya menggunakan operating sistem produksi tahun 2014 ke bawah yang belum ada fitur enkripsi data.
Akan lebih aman lagi jika kita tidak menyimpan informasi atau file penting di HP. Sehingga jika handphone hilang atau dicuri, data yang ada pun tidak akan berbahaya jika dipulihkan pihak lain.
Kalau memang terpaksa menyimpan informasi sensitif, pastikan ponsel memiliki keamanan yang berlapis. Misalnya memisahkan folder file penyimpanan data pribadi berharga dengan mengaplikasikan pengaman folder dan sandi, dan selalu mengaktifkan aplikasi Find My Phone sehingga jika ponsel hilang, kita bisa menghapus seluruh datanya secara remote.
Kesimpulannya, untuk mengamankan ponsel jangan abaikan 2 tips ini:
- Selalu aktifkan PIN/sidik jari/Sandi/Pengenal wajah pengguna untuk mengunci Handphone, sehingga data-data dalam ponsel selalu terlindungi dari akses yang tidak berwenang.
- Pisahkan penyimpanan data penting dalam folder khusus yang dikunci, sehingga tidak mudah diakses oleh pihak lain.
Lalu, Bagaimana Cara Menghapus File di Handphone Agar Tidak Dapat Lagi Dipulihkan?
Langkah-langkah berikut dapat dicoba untuk memastikan data benar-benar terhapus dari media penyimpanan Handphone maupun komputer/laptop.
1. Hapus menggunakan File Manager
Cara paling mudah tapi paling berisiko untuk menghapus file atau data pribadi dari HP Android adalah melalui aplikasi yang menggunakan file tersebut. Aplikasi tidak benar-benar menghapus file tetapi umumnya file dipindahkan ke folder sementara, atau tetap menyimpan salinan pada ruang cloud yang disinkronkan.
Misalnya Aplikasi WhatsApp, disadari atau tidak, aplikasi ini menyimpan file (termasuk gambar atau video) yang pernah kita terima dan kirim walaupun file tersebut sudah kita hapus dan sudah tidak muncul dalam galeri, kecuali kita menghapusnya secara manual di folder media aplikasi tersebut.
Opsi yang jauh lebih baik adalah menggunakan aplikasi manajemen berkas atau file explorer atau aplikasi pengelola file untuk menghapus berkas file secara permanen. Ada banyak aplikasi pengelola file gratis untuk Android, termasuk aplikasi Files dari Google.
Mengapa harus menggunakan aplikasi manajemen berkas?
Karena aplikasi yang menyimpan file tersebut tidak menyediakan menu untuk penghapusan data secara permanen. Contohnya seperti WhatsApp, Photo Google dst, maka kita butuh aplikasi File Explorer untuk mengakses langsung folder aplikasi tersebut dan menghapusnya secara manual.
Pilih berkas yang akan di hapus di plikasi pengelola file, lalu carilah menu untuk menghapus file. Kadang terdapat peringatan bahwa setelah melalui proses penghapusan maka tidak akan dapat diurungkan, lanjutkan lalu kemudian pilih Hapus lagi.
2. Manfaatkan Aplikasi Penghapus File atau File Shredder
Jika perangkat kamu menggunakan iOs, Windows atau Android versi lama, atau jika fitur enkripsi ponsel tidak cukup meyakinkan bahwa file yang dihapus tidak benar-benar terhapus dan masih dapat dipulihkan, maka kita bisa memasang Aplikasi Penghapus File atau file shredder.
Aplikasi ini akan menghapus secara aman file atau ruang penyimpanan di perangkat yang mungkin masih berisi data yang telah dihapus. Aplikasi Penghapus File pihak ketiga semacam Data Eraser, iShredder, Shreddit, dan semacamnya. Aplikasi-aplikasi penghapus file ini akan menawarkan ragam pilihan metode penghapusan yang dapat dipastikan permanen seperti NATO Standard, BSU TL-0342, US DOD 5220.22-M, NIST 800-88 compliant, Bruce Schneier, Peter Gutmann, NSA 130-2 dan metode algoritma penghapusan file lainnya.
3. Hapus File Penting dari Kartu Memori / SD Card
Kartu memori memang bisa menambah storage kapasitas penyimpanan ponsel, namun jika kita tidak waspada, kartu memory ini bisa berpindah tangan sekalipun ponsel masih dalam penguasaan kita. Maka jangan terlalu lama menyimpan file penting dalam memori card.
Jika file penting yang ingin kita hapus tersebut terletak di kartu memori atau SD Card, bukan di penyimpanan memori internal handphone, maka berikut cara aman untuk menghapus file dalam kartu memori eksternal storage.
Pertama, buka Settings --> Storage --> SD Card. Temukan file yang ingin kamu hapus lalu hapus. Namun, ini tidak akan membuat file tersebut tidak dapat dipulihkan walau sudah dihapus, jadi kita perlu memformat kartunya juga. Jadi setelah menghapus file yang dimaksud, maka salin file lainnya ke tempat lain di luar drive atau kartu memori, barulah kemudian memformat (wipe) memori card storage tersebut.
Semoga dengan tips-tips menghapus file seperti di atas kita akan sedikit lega dari kekhawatiran pencurian data penting saat hanphone kita hilang atau berpindah tangan ke orang lain baik itu karena hilang, diberikan ke orang lain atau saat sedang diservis oleh pihak lain.
Semoga bermanfaat.