Menyigi Sejarah Bekasi di #AkberBKS25

Bekasi masuk ke Jawa Barat yang terkait situasi di tahun 50-an saat NKRI berubah menjadi RIS lalu kembali menjadi NKRI, bahwa Bekasi lama itu sangat luas hingga mencakup daerah yang saat ini kita kenal sebagai Klender bahkan Jatinegara, itulah sebabnya hingga kini masih ada jalan yang bernama Bekasi Timur, Bekasi Barat di wilayah Cipinang hingga Pondok Kopi dan seterusnya
Bekasi adalah kampung halaman saya. Saya lahir di sini, walaupun saya tumbuh besar di Jakarta, lalu kuliah hingga berumah tangga di Makassar dan sekarang kembali lagi ke Bekasi, saya tetap menganggap Bekasi adalah kampung halaman saya, diperkuat fakta bahwa dari mulai nenek buyut hingga ibu saya adalah warga Desa Sukamekar Kecamatan Sukawangi (waktu saya kecil Desa Sukamekar masuk wilayah Kecamatan Tambelang). 

Jika saya mengatakan Bekasi maka yang saya maksud adalah Bekasi keseluruhan, termasuk Kota Madya dan Kabupatennya.
Akber Bekasi

Sabtu, 22 Februari 2014, Akademi Berbagi (Akber) Bekasi mengadakan kelas ke-25 dengan menghadirkan Komarudin Ibnu Mikam yang akrab dipanggil Bang Komar sebagai nara sumber (dalam istilah akber nara sumber disebut guru). 

Saya tidak asing dengan Bang Komar. Walau kenal di dunia maya sejak lama, namun baru mulai akrab sejak sering sama-sama mengantarkan bantuan untuk korban banjir khususnya di Babelan dan Muara Gembong. 

Saya sering bertukar pikiran mengenai banyak hal, bagi saya pemikiran-pemikiran Bang Komar adalah otentik, sebagai orang yang lahir dan besar di Bekasi, saya rasa beliau sangat paham tentang apa dan bagaimana Bekasi dibandingkan saya yang katakanlah hanya numpang lahir lalu sekarang kembali lagi dan menetap di Bekasi :D.

Akademi Berbagi (Akber) Bekasi kelas ke-25 ini membahas Sejarah dan Kebudayaan Bekasi, manfaat yang saya dapat seperti menemukan benang merah masa lalu dan masa kini. Karena dengan gaya serius tapi santai, Bang Komar telah membawakan materi presentasi dengan banyak contoh dan mengaitkannya dengan fenomena kekinian, diperlengkap dengan  analisis SWOT yang sangat memperkaya wawasan.
Akber Bekasi

Dari kelas ini banyak yang baru saya ketahui, seperti kenapa Bekasi masuk ke Jawa Barat yang terkait situasi di tahun 50-an saat NKRI berubah menjadi RIS lalu kembali menjadi NKRI, bahwa Bekasi lama itu sangat luas hingga mencakup daerah yang saat ini kita kenal sebagai Klender bahkan Jatinegara, itulah sebabnya hingga kini masih ada jalan yang bernama Bekasi Timur, Bekasi Barat di wilayah Cipinang hingga Pondok Kopi dan seterusnya dan seterusnya.

Akber Bekasi
Oh yah, hujan yang deras rupanya membuat calon peserta Akber banyak yang membatalkan untuk ikut kelas, terlebih yang dibahas adalah sejarah :). Bayangkan saja pelajaran sejarah di sekolah yang belum pernah menjadi mata pelajaran favorit. 
Sebenarnya yang tidak datang di kelas Akber hari ini rugi besar, terutama buat yang mengaku sebagai Orang Bekasi, kenapa?
Saya refleksi ke diri saya sendiri dan mencoba menjawab pertanyaan mengapa pelajaran sejarah tidak menarik?. Menurut saya jawabannya adalah karena yang saya pelajari itu tidak ada hubungannya dengan identitas saya. Saya tidak merasa perlu untuk tahu sejarah Mataram, Majapahit, Sriwijaya kalau saya sendiri tidak tahu asal usul saya. Saya butuh “meme pembeda”, saya perlu mengenali diri saya sendiri sebelum mencoba mengenal orang lain lalu berinteraksi dan bersinergi

Nah dengan mengikuti kelas Akber kali ini saya telah mengenal lebih jauh tentang sejarah Bekasi di mana saya melekatkan identitas saya sebagai “orang Bekasi”, karenanya saya menjadi lebih tertarik pada pelajaran sejarah lainnya.

Oh iya, maaf yah, saya sama sekali tidak menuliskan isi materi Akber kali ini seperti saat saya mengikuti kelas Akber Bekasi yang pernah saya ikuti sebelumnya karena semua isi materi dapat ditelusuri di internet. Jika berminat dengan materi presentasinya sila mention Bang Komar di twitter @komarbekasi, saya kira beliau tidak akan keberatan untuk berbagi file materi presentasinya.

Akber Bekasi

Akhir kata, Akber kali ini saya rasa cukup sukses, suasana tanya jawab begitu tuntas, masing-masing pertanyaan memperkaya isi Akber yang informal dan banyak canda tawanya ini, salut pada panitia “die hard” Akber Bekasi 25 yang telah membuktikan komitmennya dengan tetap hadir walau hujan deras tidak berhenti mengguyur Bekasi sejak dini hari. 

Saya salut dengan pemuda yang berintegritas tinggi seperti panitia Akber 25 ini.
Akber Bekasi
Foto bersama seusai acara. Foto dari twitter @AkberBKS

Salam

2 komentar

  1. sejarah itu selalu menarik bagi org yang sadar sebagai manusia, hanya manusia yang tahu sejarah, binatang kagak. hehehehe..

    sukses ya bang...mantap...
    1. hahahaha dasar haerul :p
      siip kapan mau ke Bekasi?
No Spam, Please.