
Instanusantara Hunting Bareng Kampung Makassar
Hari Minggu, 18 Mei 2025, saya membuktikan sendiri bahwa hunting bareng lebih dari sekadar menjepret momen. Event Instanusantara Hunting Bareng Makassar alias INHUNBAR MAKASSAR membawa saya dan sekitar 20 peserta lainnya ke sebuah sudut damai di Samata, Gowa, tepatnya di belakang SD Inpres Balang-Balang, Jl. Abd. Kadir Dg. Suro. Romangpolong, Kec. Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Tema kali ini? Kampung Makassar, lengkap dengan dua konsep pemotretan yang menggoda shutter para fotografer: Seruling & Kecapi dan Memancing. Klasik, natural, dan sarat filosofi.
Belum juga ambil foto, perut sudah diserang aroma jajanan khas Makassar. Belum lagi goodie bag dari sponsor yang bikin senyum peserta makin lebar: ada Mie Sedap, Top Coffee, dan Aquviva dari Wings Food. Eh, ini hunting atau piknik sih?
Lokasinya berada di kebun hijau nan asri yang dikelilingi pohon mangga, kelapa, dan pisang. Angsa dan entok berenang santai di empang. Sementara itu, suara burung liar menyempurnakan latar alami ini.
Suasana kampungnya begitu ngena. Bahkan istri saya, yang ikut serta, memilih duduk santai sambil menghirup udara bersih yang sudah langka di kota.
Buat saya, ini bukan sekadar lokasi. Ini setting yang ideal untuk menangkap vibes kedamaian kampung, tradisi, dan kesegaran dalam satu frame.
Apa yang Terjadi di Sesi Pemotretan?
Setelah briefing, semua peserta siap dengan gear masing-masing. Softbox siap menyala, portable fog machine atau mesin kabut mulai mengepulkan suasana mistis, dan dua model anak-anak dengan pakaian tradisional Makassar mulai beraksi di atas batang pohon mangga yang menjulur ke empang. Kacaping (kecapi sindrili khas sulawesi yang memiliki 2 senar) dan seruling di tangan mereka menjadi nyawa visual dari tema Kampung Makassar.
Apa yang terjadi? Ya saya sempat panik. Sudah niat gak mau ganggu peserta lain pakai lensa 300mm ternyata rada error! Akhirnya balik lagi ke lensa 50mm yang selalu terpasang di Canon M3 mirrorless saya. Tapi karena keterbatasan lensa 50mm, kadang juga saya ambil gambar pakai HP Xiaomi Poco X6 Pro. Kamera ultrawidenya (8MP) cukup bisa diandalkan untuk menangkap suasana sekeliling.
Kamera ultrawide Poco X6 Pro menggunakan lensa OMNIVISION OV08B sebesar 1.12 micron, dengan sensor gambar 8 megapixel (MP) - menggunakan format optik 1/4,4" dan piksel 1,0µm. lensa ini memiliki lensa fokus tetap dengan panjang fokus setara dengan 16mm dan bukaan f/2.2.
“Kamera boleh canggih, tapi yang utama itu... siapa yang pegang!”
(meskipun dalam kasus saya, seringnya yang pegang malah kebingungan sendiri, haha).
![]() |
Suasana saat hunting bareng Instanusantara Makassar |
Tantangan Teknis
Jujurly, ini bukan sekadar tantangan teknis. Ini self-reminder. Ternyata lama nggak motret bikin tangan saya kaku, insting komposisi pun melempem. Saya lebih terbiasa ambil momen spontan di jalan pakai ponsel.
Ketika harus motret model dengan properti dan pencahayaan terkonsep, saya malah kehabisan ide. Mau dari angle mana lagi ya?
Saya terdiam sejenak dan mencoba mengingat prinsip dasar fotografi:
- Rule of thirds, biar komposisi lebih dinamis.
- Leading lines, untuk mengarahkan mata penonton.
- Depth of field, untuk menciptakan kesan kedalaman dan fokus pada subjek.
Tapi tetap, kamera bukan segalanya. Ada satu teori yang selalu saya pegang:
“Fotografi bukan cuma tentang cahaya yang masuk ke lensa, tapi juga cahaya yang masuk ke hati.”
Mengapa Hunting Bareng Itu Penting?
Banyak fotografer pemula (dan bahkan senior) sering merasa harus sendirian dalam proses kreatifnya. Padahal, kegiatan hunting bareng seperti INHUNBAR Makassar ini membawa kita pada esensi komunitas.
- Berbagi ilmu tanpa merasa digurui.
- Tertawa bersama tanpa takut salah angle.
- Belajar langsung dari praktik, bukan hanya teori YouTube.
Yang menarik, event ini didukung oleh DOSS Camera & Gadget serta @dosscommunity. Tanpa pungutan biaya! Properti? Disediakan. Model? Siap. Jadi nggak ada alasan buat nggak ikut!
Kurang lebih 20 orang datang, membawa semangat dan tawa. Dari yang pakai kamera profesional, sampai yang cukup dengan HP. Tidak ada kompetisi, hanya kebersamaan. Tapi di akhir sesi, panitia bikin mini kompetisi kecil: upload hasil foto ke Instagram pakai tagar resmi.
“Seru juga, bisa buat nambah portofolio sekaligus ajang cari teman baru.”
Sesi ditutup dengan foto bersama, dan tentu saja, momen membandingkan hasil jepretan masing-masing sambil saling memberi masukan. Kapan lagi bisa belajar dan healing dalam satu acara?
INHUNBAR bukan sekadar event. Ia adalah pengalaman yang memadukan fotografi, kebudayaan, dan kebersamaan.
Buat kamu yang baru belajar fotografi atau sudah veteran tapi ingin recharge semangat berkarya, ikut kegiatan hunting bareng seperti ini sangat saya rekomendasikan.
Selain bisa memperluas portofolio, kamu juga bisa menemukan kembali makna fotografi dari sisi yang lebih manusiawi.
Kapan Terakhir Kali Memotret Bukan untuk Konten, Tapi untuk Kenangan?
Kalau sudah lama, ikutlah hunting bareng berikutnya bersama Instanusantara Makassar. Siapa tahu, kita ketemu dan bisa berbagi tawa sambil rebutan angle terbaik! 😄
Sampai jumpa di INHUNBAR selanjutnya, teman-teman!
Jangan lupa siapkan baterai cadangan, simpan ruang di kartu memori, dan lebih penting lagi: siapkan hati yang terbuka.
📸✨