Risiko Mendaki Gunung Cikuray Lewat Jalur Tidak Resmi

Ada beberapa sanksi kepada para pendaki jika ditemukan mendaki Gunung Cikuray melewati jalur ilegal selain banyak juga risiko yang akan dihadapi

MANEJEMEN RISIKO MENDAKI GUNUNG CIKURAY LEWAT JALUR ILEGAL

Risiko Mendaki Gunung Lewat Jalur Tidak Resmi

Indonesia dianugrahi oleh Tuhan dengan keelokan alam yang sangat luar biasa, baik itu keindahan pemandangan di laut maupun di darat. Garis pantainya yang panjang nan eksotis juga pegunungan dengan pemandangan alam yang luar biasa. Banyak sekali daerah-daerah yang mempunyai gunung yang menjadi daya tarik daerahnya masing-masing.

Salah satu daerah dengan obyek wisata pegunung yang popular di Indonesia adalah Provinsi Jawa Barat. Provinsi ini mempunyai banyak obyek wisata pegunungan yang sangat popular dan terkenal, baik itu di kalangan turis lokal maupun manca negara. Salah satu kabupaten di Jawa Barat yang mempunyai banyak obyek wisata pendakian gunung adalah Kabupaten Garut, kurang lebih ada 3 gunung yang sangat terkenal di Kabupaten Garut ini, di antaranya Gunung Cikuray, Gunung Guntur, Gunung Papandayan.

Cikuray menjadi salah satu gunung tervaforit bagi para pendaki

Dari ke tiga gunung yang ada di Garut, Gunung Cikuray menjadi salah satu gunung tervaforit bagi para pendaki, bukan hanya karena pemandangannya yang cantik, namun juga track pendakian yang cukup menantang membuat gunung ini digemari di kalangan pendaki. 

Gunung Cikuray mempunyai ketinggian 2821 MDPL (Meter di atas Permukaan Laut) ini tidak mempunyai kawah aktif dan gunung ini merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah Gunung Ciremai, Gunung Pangrango dan Gunung Gede.

Gunung Cikuray ini berada di perbatasan Kecamatan Bayongbong Jika ingin mengunjungi atau mendaki ke Gunung Cikuray dapat ditempuh dengan naik kendaraan umum dari Bandung atau dari Tasikmalaya menuju terminal Guntur, dari sana bisa diteruskan dengan angkutan kota menuju jalur pendakian. 

Setahu saya, setidaknya ada empat jalur pendakian resmi Gunung Cikuray di antaranya (Jalur Bayongbong, Jalur Pamancar, Jalur Kiara Jenggot, Jalur Tapak Geurot ). Ke empat jalur tersebut menawarkan medan yang sangat menarik dengan karakteristik masing-masing.

Risiko Mendaki Gunung Cikuray Lewat Jalur Tidak Resmi

Empat Jalur Pendakian Resmi Gunung Cikuray

Jalur Bayongbong

Jalur Bayongbong memiliki dua jalur, yaitu Pamalayanan dan Jalur Cinta Nagara. Jalur Pamalayan berada di desa Pamalayanan, Kecamatan Bayongbong. Jalur ini meliki 7 pos dengan sumber air yang ada di pos 2. Untuk Jalur Pemalayanan biasanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 4-5 jam. 

Selain itu ada Jalur Cinta Nagara yang memiliki 7 pos dengan beberapa tanjakan dengan nama-nama yang unik di antaranya ada Tanjakan Ombing singkatan dari ombang-ambing, kemudian ada Tanjakan Manja dan Tanjakan Roheng yang begitu menantang untuk dilalui.

Jalur Pamancar

Jalur Pamancar merupakan jalur yang paling umum dilalui pendaki karena merupakan jalur yang  paling  terkenal  dan  mudah  untuk  dijangkau  transportasi.  Waktu tempuh  pendakian menghabiskan waktu 8 jam. Di pos satu kamu akan disuguhi medan yang kumplit ada berbagai tanjakan, batuan, dan penuh akar.

Jalur Kiara Jenggot

Jalur Kiara Jenggot juga menjadi jalur alternatif yang tidak banyak dilalui oleh para pendaki sehingga terbilang sepi. Jalur ini mempunyai medan terbuka dengan track yang terbilang landai, jalan batu yang tertata rapi, dan disuguhkan pemandangan ladang kebun milik warga sekitar. 

Di pos 2 medan track menanjak dan medan tanah padat, kemudian pada pos 5 pendaki bisa mendirikan tenda jika ingin beristirahat, di pos 6 akan melewati tanjakan sadis dan berjumpa dengan persimpangan antara Jalur Kiara Jenggot dan Jalur Pemancara.

Jalur Tapak Gerot

Jalur Tapak Gerot merupakan jalur yang terbilang mudah, karena di jalur pendakian ada ojek yang siap mengantar dari pos 1 sampai ke pos 3. Di pos 3 ini para pendaki juga bisa mendirikan tenda, dan untuk menuju ke puncak, dari pos ini bisa ditempuh dengan waktu sekitar 4,5 jam.

Mendaki melalui jalur yang tidak resmi sangat berbahaya

Kemajuan zaman dan masifnya informasi membuat informasi terkait rute terbaik untuk menuju Gunung Cikuray juga jalur yang akan dilalui saat mendaki sangat mudah untuk didapat, tapi sayangnya masih banyak pendaki-pendaki yang tidak mengetahui prihal jalur-jalur resmi tersebut, terutama pendaki yang masih baru terjun dalam dunia pecinta atau pegiat alam. Jadi masih ada pendaki yang mendaki melalui jalur-jalur yang tidak resmi untuk mendaki. Ini harus menjadi perhatian bagi semua pegiat alam, karena mendaki melalui jalur yang tidak resmi sangat berbahaya.

Perlu diketahui ketika mendaki gunung melalui jalur resmi, pendaki akan mendapatkan pengawasan dari pihak pengelola dan biasanya dapat asuransi kesehatan yang apabila terjadi kecelakan bisa digunakan untuk berobat. Kemudian ketika mendaki melewati jalur yang resmi sudah bisa dipastikaan bahwasannya jalur yang dilalui sudah aman dan tidak dilewati oleh hewan liar, kecuali gunung-gunung yang masih jarang dijamah oleh pendaki.

Risiko Mendaki Gunung Lewat Jalur Tidak Resmi

Bagaimana jika melewati jalur ilegal? 

Selain dilarang, jika melewati jalur yang tidak resmi akan banyak risiko yang akan dihadapi mulai dari tidak amannya jalur yang dilalui kemudian keamanan pendaki ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti ketika terjadi kecelakaan berisiko pendaki hilang, tergelincir, pendaki hipotermia dan lain-lain. Hal ini akan membuat tim SAR kesulitan melacak lokasi pendaki karena jalur yang mereka lalui adalah jalur yang tidak resmi.

Selain itu juga ada beberapa sanksi yang akan diberikan kepada para "pendaki nakal" ini apabila ketahuan melewati jalur ilegal, di antaranya akan mendapat sanksi materi, sanksi denda, bahkan ada beberapa gunung yang menerapkan sistem blacklist, jadi untuk para "pendaki nakal" yang mendapat sanksi ini tidak boleh mendaki lagi di gunung yang mereka daki secara ilegal.

Kesimpulan

Kesimpulannya, Indonesia adalah negara yang dianugrahi oleh tuhan yang Maha Esa berupa kekayaan alam yang sangat luar biasa yang perlu dijaga keasriannya bersama. Jika teman-teman suka berkegiatan di alam harus tetap menjaga etika dan mengikuti peraturan yang ada.

Jika ingin mendaki gunung, pastikan bahwa jalur yang akan dilalui sudah resmi atau belum, karena selain menjaga keamanan diri sendiri ketika mendaki lewat jalur-jalur resmi secara tidak langsung telah membantu memajukan perekonomian warga pengelola wisata pendakian gunung tersebut.

Jadilah pegiat alam yang senantiasa menjunjung tinggi ilmu dan etika dalam berkegiatan baik digunung maupun di tempat lain agar ketika berkunjung tidak hanya menkmati cantiknya pemandangan namun juga turut serta dalam aksi pelestarian alam.



Penulis: Muhammad Thoriq



Posting Komentar

No Spam, Please.