Jangan Pernah Lepas Berdoa Agar Allah Menyelamatkan Hidup Kita

Saban gw deketin dia mencaci maki, bersumpah serapah, gw takut kalo kata-katanya jadi doa, dia sering ngutuk gw, padahal gw cuma mau ngasih makan
Jangan Pernah Lepas Berdoa Agar Allah Menyelamatkan Hidup Kita


Semalem telponan ama seseteman. Dan jadi inget ama cerita beliau ini tentang sebuah peristiwa. Peristiwa yang sempet memukul dia karena ini dialami ama orang terdekatnya. Dan memukul gw untuk lebih hati-hati menjalani hidup. 

Walaupun sampe detik ini gw belom jadi orang baek. Tapi paling engga, yaa gw udah otewe dahh, jadi baek. I hope...

Sesebeliau ini adalah seorang yang sangat dihormati di lingkungannya. Selain seorang aktivis pengajian, beliau juga seorang ibu yang "hebat". Mampu membesarkan, menyekolahkan 4 orang anak-anaknya di perguruan tinggi, dan menikahkan 3 orang di antaranya walau ditinggal suami yang wafat saat sebagian putra-putrinya masih kecil. Punya usaha dan uang pensiunan almarhum suami membuatnya tetap terlihat mapan. 

Dua anak-nya meninggal dunia sekitar 8 tahun lalu. Praktis ia tinggal sendirian di rumah besar di tengah-tengah kota. Kesehariannya disibukkan dengan jadwal pengajian yang padat. Sesekali diundang acara pengajian privat. 

Agak susah untuk berkunjung dan dikunjungi kedua anaknya yang telah berumah tangga yang telah memberinya beberapa orang cucu. Introvert, maybe. Betul-betul home alone di usianya yang telah meremang senja. 

Beberapa pekan menjelang ajal, sang anak ditelepon oleh salah seorang tetangga dimana ibunya tinggal, mengabarkan kalau perempuan shalihah ini telah membuat keresahan. 

Sang anak langsung mendatangi rumah ibunya itu. Apa yang terjadi ? Sang ibu menyuruhnya pergi dengan teriakan kasar. 

Para tetangga bercerita, bukan mereka tak mau membantunya, tapi perlakuan kasar sang ibu yang mencegah mereka untuk mendekat memberi pertolongan. 

Karena pertimbangan sang anak yang single mom dengan beberapa anak pula, ia terpaksa menggotong paksa ibunda dengan bantuan dari para tetangga untuk mengangkutnya kembali ke rumah sang anak. 

Tak kunjung berubah, namun sang anak dengan setia menemani sang ibu dengan sabar walau caci maki tak pernah surut dilontarkan perempuan yang sangat disayanginya itu. 

Makanan yang dilemparkan
Pakaian yang dibuang 
Kamar yang dibuat berantakan tak karuan
Sabaarrr
Namun ada yang membuat pertahanan sang anak tumbang, 

"Dia gak mau sholat, Mak. Dia gak mau mengaji seperti yang biasa ia lakukan selama ini. Dia gak mau dibimbing berdzikir. Dia gak bisa nyebut nama Allah. 

Saban gw deketin dia mencaci maki, bersumpah serapah, gw takut kalo kata-katanya jadi doa, dia sering ngutuk gw, padahal gw cuma mau ngasih makan, nemenin supaya mau inget Allah lagi. "Yaa Allah, ke mana jejak pengajian beliau selama ini maakk...?? "

Freezing. Asli ! 

Yaa Rabb. Berat nian ujianMu kali ini. 

Sehari dua hari, berlalu. Dengan penuh kesabaran dan memohon pertolongan Allah, akhirnya beliau mulai bisa menyebut namaNya. Namun yang keluar bukan dzikir yang semestinya. Sang anak kembali menangis. Kembali pintanya penuh iba, semoga Allah berkenan mengampuni sang ibunda

Sehari jelang tiada, wasilah doa anak yang bersungguh-sungguh memohon pertolongan Allah, sang ibu bisa kembali sholat, dibimbing untuk berdzikir dengan benar. Sempat saling meminta maaf, memeluk dan ikhlas untuk pulang. 

Dan sang anak tak pernah lengah dari menjaganya, meminta Allah tetap membimbing ibunda hingga hembusan nafasnya yang terakhir. 

Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun. 

Jangan Pernah Lepas Berdoa Agar Allah Menyelamatkan Hidup Kita



Sahabat, 

Berhati-hatilah dengan amalan kita. Jangan pernah berbangga pada hal-hal baik yang telah kita lakukan. Jangan pernah merasa aman dari tergelinciran. 

Hanya Allah, sekali lagi cuma Allah yang dengan mudah membolak balikkan hati, lisan dan perbuatan kita kepada kekufuran. 

Naudzubillahmin dzalik. Jangan pernah lepas berdoa, memohon agar Allah menyelamatkan hidup kita dan mengaruniakan kita dengan husnul khatimah. Aamiin... 

Penulis: Mak Sri Suharni
Kamis 09 Juni 2022


Posting Komentar

No Spam, Please.