Kehilangan
Kisah kami berawal pada tahun 2011 ketika aku sedang mengeyam pendidikan di sekolah swasta yang ada di Cikarang Barat.
Waktu itu aku sedang duduk di kelas 2 SMK yang mengambil jurusan Otomotif. Aku juga aktif dalam beberapa kegiatan extra kulikuler di sekolah tersebut, hingga mempunyai banyak teman dan relasi di sana.
Tidak sengaja, ketika aku sedang praktek di workshop sekolahku, aku terpesona oleh salah satu perempuan yang membuat hatiku sangat berbunga-bunga.
"Entah kenapa aku tiba-tiba langsung tertarik kepada perempuan itu."
Katanya sih ada cinta pada pandangan pertama, tapi setelah kutelusuri lebih dalam, wanita tersebut ternyata sedang terluka pada hatinya, ia patah hati karena sosok laki-laki yang ia cintai telah menghianati cintanya
Dengan sengaja aku pun menghubungi teman baiku di ekskul yang kutekuni. Aku banyak bertanya kepadanya tentang sosok perempuan itu agar aku bisa mendekatinya lebih dekat lagi. Memang harus kuakui, kelakuan jahil temankulah yang membuatku lebih dekat dengan perempuan itu.
Singkat cerita setelah berkenalan dan pendekatan selama satu bulan akupun memutuskan untuk menyatakan rasa cintaku kepada perempuan itu.
Pada awalnya, cintaku ditolak dengan alasan ingin kenal lebih dekat lagi dan takut untuk dikhianati untuk yang kedua kalinya
Tapi aku tidak bisa menunggu lama, selang satu minggu aku menyatakan kembali rasa cinta itu dan aku lebih meyakinkan ia bahwa aku berbeda dengan laki-laki yang ia kenal sebelumnya. Alhamdulillah, ia melihat kesungguhannku dan bersedia menerimaku. Pada akhirnya kami jadian.
Hubungan yang terjalin sejak 2011 memang tak mudah, banyak rintangan yang dihadapi. Dari seringnya rasa cemburu, dibayang-bayangi masa lalu hingga banyak permasalahan lain yang cukup pelik.
Pada 2012 kami berdua lulus dari sekolah dan langsung mencari pekerjaan. Singkat cerita kami pun bekerja di perusahaan yang berbeda.
Hubungan kami terus berlanjut walau sudah berganti tahun dan tetap langgeng. Hubungan ini terus kami jaga sejak 2011 hingga saat ini, 2021.
Tahun 2017 kami aku resmi menikahi wanita yang kukenal sejak 2011 untuk menjadi pasangan hidupku sehidup semati.
Cobaan dalam hubungan rumah tangga juga tidak kalah rumit, dari masalah ekonomi, masalah waktu yang lama mempunyai keturunan, hingga masalah lain-lain.
Pada tahun 2020 anak yang kunanti-natikan hadir juga, dan ini adalah anugerah yang sangat besar dari Tuhan untuk kami.
Aku dan orang tuaku sangat senang karena ini adalah cucu pertama untuk orang tuaku.
Banyak yang menantikan kehadiran anakku, dan inilah waktu yang ditunggu-tunggu dari seluruh keluarga besarku. Rasanya begitu lengkap yang dicapai di tahun 2020.
Tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama, istri yang kucintai mempunyai riwayat sakit dari kecil , dan penyakit itu kini kambuh kembali.
Rabu, 20 Oktober 2021, pada pukul 04.37 istriku telah dipanggil oleh Tuhan karena sakitnya.
Hancur rasanya melihat kenyataan yang ada, ketika kebahagiaan sudah dicapai tapi mengapa musibah begitu cepat datang hingga aku tak percaya akan kenyataan ini.
Istri yang menemaniku di saat senang maupun sedih sekarang sudah tidak ada dan pada hari ini ia dikebumikan di tempat ia dilahirkan.
"Sayang. Maafkanku yang tak bisa berbuat banyak untukmu. Aku tahu engkau sudah tak mengalami sakit ini lagi, tapi rasa sakit atas kehilanganmu sangatlah pedih di hati ini," batinku memendam rasa.
Apalagi aku sangat merasa kesedihan itu ketika melihat putri kita, Zea kita yang masih lucu dan imut sekarang sudah tak mempunyai ibu lagi.
Apalagi tumbuh kembangnya sangat memerlukan sosok seorang ibu. Tapi aku yakin Tuhan mempunyai rencana lain yang baik untuk kita.
Kini sudah tak ada lagi wanita yang selalu melindungi anaknya dan tak ada lagi sosok malaikat tak bersayap untuk anak kita.
Aku percaya kelak bila anak kita besar nanti akan selalu membanggakan ibunya suatu saat nanti
Tenang di sisi Tuhan sayang. Biar putri kita aku yang mengurus hingga besar nanti dan akan kuceritakan kepada anak kita bahwa ia beruntung mempunyai ibu yang tangguh dan hebat sepertimu
Terima kasih sayang sudah menjadi istri yang hebat selama ini untukku dan anak kita.
Aku selalu mendoakanmu walau kita sudah berada di dunia yang berbeda
Dan terima kasih kepada Saudara, Teman dan semuanya yang telah banyak membantu dalam proses pemakaman hari ini
Aku tak bisa membalas semua kebaikan kalian hari ini, tapi percayalah Tuhan pasti membalas semua kebaikan kalian
Selamat jalan sayangku.
Selamat jalan sayangku.
Penulis: Taufik Rahman