Ide - Narasi - Eksekusi, Sebelum Eksekusi Narasikan Idemu Terlebih Dahulu

Pemimpin hendaknya punya 3 kekuatan, yaitu, ide (gagasan), narasi dan eksekusi. Seseorang yang memiliki misi dan tujuan dalam hidup harus punya ide

Power Of Narration. Mission Never End #part3

Ide - Narasi - Eksekusi, Sebelum Eksekusi Narasikan Idemu Terlebih Dahulu

Seorang ustadz (demi keamanan bersama, saya tidak mention beliau) pernah berkata, "Jangan memposting foto tanpa kata-kata." 

Dan bukti betapa pentingnya ungkapan itu adalah, pernah ada seorang anggota grup WhatsApp yang mengirimkan sebuah gambar (saya husnudzhon) dia lupa memberi caption alias "dikata-katain" 😂😂😂, lalu gambar itu menimbulkan kegaduhan dalam grup dan ending-nya, si member di-kick dari grup.

Lalu di pertengahan ke akhir tahun 2017 lalu, saya sempat dibikin kecut oleh perkataan seseorang dari komunitas media yang menyatakan, bahwa saat ini masyarakat lebih suka dengan bentuk postingan berupa konten video berdurasi pendek. Menurutnya, masyarakat dan netizen mulai meninggalkan literasi karena pada dasarnya orang Indonesia itu malas membaca

Alhamdulillahnya, guru literasi saya bilang, yang namanya literasi dan narasi itu gak akan tertinggal di zaman apapun. Literasi punya kekuatannya sendiri, selain untuk sekadar mengetahui apa yang disampaikan oleh si penulis, tulisan bahkan mampu mempengaruhi para pembaca dan penikmatnya. Nah!!!

Lebih jauh, seorang tokoh macam Pramoedya Ananta Toer bilang, "Kekuatan narasi itu bisa membuat candu bagi seseorang". Jadi kalo mau diakui ketokohannya, maka menulis adalah salah satu syarat mutlaknya.

Tapi kalo ke Pramoedya kejauhan, lebih deket lagi sajalah, Mister Anies Baswedan, yang saat pertengahan Januari 2017 lalu saya temui dalam sebuah acara kopdar masih sebagai Calon Gubernur DKI ini kian membulatkan opini saya, 

"Narasi adalah sebuah karunia Allah yang punya kekuatan luar biasa". 

Kalau tidak percaya, sok atuh liat, Al-Quran adalah NARASI yang punya kekuatan dahsyat yang mampu menggugah dunia. #siap2dikeplak.

Dalam acara tersebut, Anies Baswedan juga mengungkapkan dengan kesungguhan pesan, bahkan beliau minta dicatat; Bahwa seorang pemimpin hendaknya punya 3 kekuatan, yaitu, ide (gagasan), narasi dan eksekusi. Dan tulisan saya tentang ucapan beliau ini pernah di-copas di akun ketua tim pemenangan pasangan Anies - Sandi di Pilkada DKI 2017 dengan pengantar yang amazing sebelum di-share. 😇😇😇

Pernyataan Anies Baswedan ini satu suara dengan saya. Lebih dari empat tahun lalu, saat mengisi sebuah acara remaja, saya sempat mengambil sebuah materi tentang bagaimana merencanakan masa depan dengan cara menulis keinginan-keinginan yang akan dicapai oleh seseorang, lalu catatan itu disimpan di tempat yang mudah untuk dilihat kapan saja. Konon hasilnya, 90% kesampaian bahkan ke sesuatu yang dianggap impossible saat itu. 

Dengan berfikir jernih, rasanya ada benarnya.
Bahwa seseorang yang memiliki misi dan tujuan dalam hidup itu harus punya ide terlebih dulu. Gimana tujuan mau sampe kalo ide tentang tujuan itu gak ada. Biar gak hilang, ide perlu dituangkan dalam bentuk narasi, barulah dieksekusi. 

Saya sudah membuktikan ini. Ide-ide yang ada di otak, baik itu hasil ori pemikiran sendiri atau terinspirasi oleh orang lain, saya narasikan dalam kata dan kalimat, lalu saya posting, kemudian dieksekusi, jadilah The Sisters. The Sisters mungkin bisa mandegh kalau saya tidak menarasikannya terlebih dulu. Karena hari gini, rapat gak selalu harus ketemu kan?.

Narasi mengurai, ide ditangkap, mereka mampu mentranskripkan narasi itu dalam bentuk kerja dan karya, kekuatan narasi adalah agar ide itu lebih mudah diingat oleh pembacanya
Ide - Narasi - Eksekusi, Sebelum Eksekusi Narasikan Idemu Terlebih Dahulu

Fakta membuktikan, kalau omongan seseorang bisa terlupakan, jadi gak bisa dipegang kata-katanya, tapi kalo narasi, paling enggak bisa difoto atau di-screenshoot buat ngingetin. Nah!!😄

Lihat juga bagaimana narasi tentang Rico atau dhuafa dampingan sebuah komunitas #SR yang mampu menggetarkan para pembaca, lalu kemudian tergerak untuk bertanya, bagaimana mereka bisa ikut serta membantu para pasen dhuafa itu? 

Saya menyaksikan bagaimana sebuah narasi mampu mendangkalkan kantong untuk mudah dirogoh kedalamannya?😄😄😄 #apesiyMak.

Dan buat saya, narasi lebih dari itu semua. Narasi adalah kekuatan tersendiri bagi saya untuk tetap "hidup", membuka komunikasi dengan sesama makhluk Allah di muka bumi, saling mengenal, juga sebagai salah satu sarana dzikir yang saya cintai kepada Allah yang Maha Tinggi. 

Jadi, ayo bernarasi!. 


Penulis; Sri Suharni
Sabtu, 28 Juli 2018

Catatan Editor:
*Judul Asli: Power Of Narration. Mission Never End #part3, saya ubah menjadi Ide - Narasi - Eksekusi, Sebelum Eksekusi Narasikan Idemu Terlebih Dahulu dan sedikit mengedit tulisan tanpa bermaksud mengubah isinya :)


Posting Komentar

No Spam, Please.