Jaga Jarak (Social Distancing) Untuk Kalahkan COVID-19

Jaga jarak social distancing adalah menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak antar-manusia

Apa Itu Jaga Jarak (Social Distancing)?


Jaga Jarak (Social Distancing) maksudnya adalah menjaga jarak kedekatan fisik dengan orang lain dengan maksud untuk mengurangi perpindahan virus dari tubuh satu ke yang lain. Tindakan ini tujuannya untuk mencegah orang sakit melakukan kontak jarak dekat dengan orang lain guna mengurangi risiko penularan virus.

Center for Disease Control (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang merupakan badan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat, memberikan definisi social distancing adalah menjauhi kerumunan, perkumpulan, menghindari pertemuan banyak orang, dan menjaga jarak antar-manusia.

Sementara menurut Katie Pearce dari John Hopkins University, social distance atau social distancing adalah sebuah praktek dalam dunia kesehatan untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dengan orang sehat dengan tujuan mengurangi risiko penularan penyakit. Tindakan Jaga Jarak bisa dilakukan dengan cara menghindari atau membatalkan acara kelompok atau juga menutup ruang publik (lockdown), serta menghindari keramaian.

Dari berbagai pengertian itu, intinya kegiatan Jaga Jarak dilakukan sebagai strategi kesehatan guna mencegah atau memperlambat penyebaran virus. Bahkan, Jaga Jarak menjadi norma baru dalam kehidupan setelah munculnya berbagai penyakit.

Selain itu, Jaga Jarak juga dilakukan dengan mengisolasi diri bagi orang yang terinfeksi, mengkarantina diri sendiri, sehingga orang dapat terpisah satu sama lain. 

Apa Gunanya Jaga Jarak?


Jaga Jarak sangat penting untuk dilakukan saat ini. Sebab, hingga sekarang peneliti belum menemukan vaksin untuk melindungi tubuh dari virus corona. Keberhasilan praktek Jaga Jarak di Korea Selatan bisa menjadi contoh, Korea Selatan tak perlu melakukan lockdown. Hal ini berimbas pada perekonomian Korea Selatan yang cenderung lebih stabil jika dibandingkan Italia dan Iran.


Jaga Jarak (Social Distancing) dipercaya mampu mengurangi gelombang penyebaran virus corona yang masif karena virus ini menular antar manusia melalui droplet (partikel air liur) saat penderita bersin atau batuk.


Dalam mempraktekkan Jaga Jarak, kita dapat menjaga jarak minimal dua meter dengan orang lain dan dianjurkan untuk tidak berjabat tangan atau bersentuhan saat bertemu orang lain.



Virus SARS-COV2 yang merupakan penyebab Coronavirus disease 2019 (COVID-19), menyebar melalui droplet atau percikan air liur saat berbicara atau meludah. Jadi, jika seseorang yang terinfeksi virus ini kemudian tidak sengaja batuk atau bersin tanpa menutup mulutnya, maka droplet akan jatuh pada permukaan yang ada di dekatnya.

Saat ada orang lain yang tidak terinfeksi menyentuh permukaan tersebut, lalu memegang mulut, hidung atau matanya tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka ia berisiko tinggi ikut tertular. Inilah yang membuat angka penularan penyakit ini naik drastis dalam waktu singkat.
covid 19 panduan pengawasan dan isolasi di rumah
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi Covid-19, lalu bepergian ke berbagai lokasi untuk menemui teman dan kerabatnya. Akibatnya, penyebaran virus ini semakin luas. Apalagi, virus ini sudah bisa menular ke orang lain, meskipun orang-orang yang terinfeksi tidak merasakan gejala yang berat. Mereka bisa saja merasa sehat dan hanya sedikit bersin-bersin atau flu, namun ternyata sudah terinfeksi COVID-19.


Bayangkan saja jika orang yang terinfeksi itu masih tetap masuk kerja, sekolah, datang ke seminar, atau konser musik. Meski awalnya yang terinfeksi hanya satu orang, namun setelah menyebar, bisa saja ribuan orang lainnya yang berada di tempat dimana ia singgah, juga terinfeksi.

Jaga Jarak secara tidak langsung mampu membantu rumah sakit, laboratorium, maupun dokter dan tenaga medis lainnya agar tidak kewalahan menangani jumlah pasien COVID-19 yang melebihi kapasitas dan kemampuan daerah tersebut. Sehingga, semua pasien yang sakit bisa mendapatkan perawatan yang optimal.

Jika ketersediaan rumah sakit dan jumlah tenaga medis tidak seimbang dengan jumlah pasien, maka akan banyak pasien yang terinfeksi virus corona yang akhirnya tidak bisa mendapatkan perawatan yang layak. Akibatnya, angka kematian akan semakin tinggi.

Memang, bagi sebagian orang, melakukan Jaga Jarak bukanlah perkara mudah. Namun jika memungkinkan, berusahalah untuk melakukannya semaksimal mungkin sesuai kemampuan Anda.

Tentu, usaha ini juga harus dibarengi dengan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh dengan rajin cuci tangan, mengonsumsi makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur. Bila perlu, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin tambahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Pandemi virus corona adalah permasalahan bersama. Karena itu, jangan sampai menggampangkan atau menganggap remeh kondisi ini, dan selalu lakukan usaha sebaik mungkin untuk mencegah penularannya.

_______________

Tugas menulis artikel  tentang Corona oleh: CA2

4 komentar

  1. Terima kasih karena sudah diingatkan kembali. Sesering mungkin membaca tulisan tentang kondisi saat ini yaitu penyerangan Covid-19 bagi kesehatan juga merupakan peran penting supaya kita kembali teringat untuk selalu menajaga kesehatan tubuh dan imun yang kuat. Semangat untuk terus sehat dan berusaha mencegah diri dari penyakit ini!
    1. Sama-sama, betul sekali kak, kadang kita memang perlu untuk saling mengingatkan,karena berbagai hal kita bisa saja lupa sehingga menjadi kurang waspada akan ancaman Covid-19 ini
  2. Ohhhh berarti harus masuk kedalam tubuh dulu ya baru virus ini menular kedalam tubuh, apabila baru menyentuk lalu merasa seperti ada yang menmpel ditangan (misalnya sadar terkena liur yang tidak sengaja menempel) lalu mencucinya gitu berarti belum tertular kan... Apakah virus ini tidak bisa meresap dari kulit?
    1. dari yang saya baca jalur masuknya covid ini dari saluran pernafasan, mata dan mulut, gak meresap ke kulit
No Spam, Please.