Ada TBM Rumah Warna Di Penombo Muaragembong Bekasi

27 Agustus 2017 cangkang itu kami pecahkan dengan keyakinan bahwa semesta akan mendukung mimpi kami. Dalam kesederhanaan dan tetap rendah hati kami memberanikan diri meminta Kepala Desa meresmikan taman bacaan dan tempat bermain impian kami. Alhamdulillah, respon positif dan restu kami terima, sehingga diwakili Pak Sekdes dan disaksikan masyarakat yang mendukung inisiatif ini, upacara tebas tebu tanda pembukaan TBM Rumah Warna Bekasi di kampung kami terlaksana dengan lancar. Apa yang bisa aku berikan kepada kampung kelahiranku? sedang akupun masih belum bisa berbuat apa-apa untuk diriku sendiri. Kembali lagi, filosofi setengah gelas terisi menguatkanku untuk berbuat sekadar apa yang aku bisa. Menolak pasrah dan mulai giat mengejar ketertinggalan kami dari hal-hal kecil yang kami bisa.
TBM Rumah Warna Penombo Muaragembong Bekasi
Keluarga besar TBM Rumah Warna bersiap menyanyikan lagu Indonesia Raya

Hanya sebuah ruang kosong di antara dua rumah yang diberi pembatas pagar dari batang bambu. Dihiasi gambar-gambar dari tangan-tangan kami yang tidak terlatih dan beberapa ornamen sederhana dari gelas air minum dalam kemasan (AMDK) plastik yang dicat berwarna-warni.

Di tempat beratap seng dan beralas karpet di atas tanah yang menjadi alas duduk inilah beberapa anak-anak sekitar rumahku dengan riang gembira mewarnai, menggambar dan kegiatan lain yang menjadi agenda dari TBM Rumah Warna. Sebuah Taman Baca di pelosok Kampung Penombo Desa Pantai Harapanjaya (PHJ) Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

TBM Rumah Warna Penombo Pantai Harapan Jaya Muaragembong Bekasi
TBM Rumah Warna Penombo Desa Pantai Harapan Jaya Muaragembong

Aku hanya seorang perempuan yang sudah beberapa bulan ini melekatkan identitas baru sebagai relawan literasi di TBM Rumah Pelangi Bekasi di Kecamatan Sukawangi. Dari mereka aku dan kawan-kawan belajar merawat mimpi, menyatukan ide dan mewujudkan mimpi serta bekerja bersama. Terlalu tinggikah impian untuk menularkan semangat seperti itu ke kampungku sendiri?.

Dengan izin dari orang tua dan keluargaku, bersama teman-teman seide kami merapikan ruang kosong sebelah rumah nenek. Satu persatu adik-adik di lingkungan kami yang sedang haus kegiatan dan pengetahuan menyambut antusias mimpi kami memiliki ruang belajar mandiri di lingkungan kami tinggal.

TBM Rumah Warna Penombo Muaragembong Bekasi
Pendiri dan pembina TBM Rumah Warna Bekasi

Memang masih banyak kekurangan, namun di Rumah Pelangi aku belajar menghargai filosofi setengah gelas terisi, daripada menunda dan membuang waktu memikirkan separuh gelas yang kosong kami harus segera bergerak. Telur harus menetas, dengan kekuatannya sendiri memecahkan cangkang dari dalam dan siap belajar memecahkan cangkang kehidupan lainnya.

27 Agustus 2017 cangkang itu kami pecahkan dengan keyakinan bahwa semesta akan mendukung mimpi kami. Dalam kesederhanaan dan tetap rendah hati kami memberanikan diri meminta Kepala Desa meresmikan taman bacaan dan tempat bermain impian kami. Alhamdulillah, respon positif dan restu kami terima, sehingga diwakili Pak Sekdes dan disaksikan masyarakat yang mendukung inisiatif ini, upacara tebas tebu tanda pembukaan TBM Rumah Warna Bekasi di kampung kami terlaksana dengan lancar.

Apa yang bisa aku berikan kepada kampung kelahiranku? sedang aku pun masih belum bisa berbuat apa-apa untuk diriku sendiri. Kembali lagi, filosofi setengah gelas terisi menguatkanku untuk berbuat sekadar apa yang aku bisa. Menolak pasrah dan mulai giat mengejar ketertinggalan kami mulai dari hal-hal kecil yang kami bisa.
TBM Rumah Warna Penombo Muaragembong Bekasi
Adik-adik pasukan TBM Rumah Warna

Kawan, kamu lihat anak-anak sekolah di kota mengikuti beragam les dan bimbingan untuk mempersiapkan masa depan? Kamu lihat betapa sekolah mereka yang penuh fasilitas membekali beragam pengetahuan untuk bekal mereka menghadapi tuntutan kehidupan yang akan datang? 

Apakah masa depan hanya milik mereka yang mampu? apakah kami hanya akan menunggu sampai sekolah kami, fasilitas pendidikan, akses belajar yang setara barulah kami akan bergerak?


Tidak kawan. Kami tidak bisa menunggu itu, waktu akan berlalu dengan cepat, generasi adik-adik kami akan terhempas peradaban jika kami sebagai kakaknya membiarkan semua berjalan apa adanya. Karenanya, maafkan kami yang tidak bisa bersabar, yang tidak bisa tinggal diam untuk ikut berpartisipasi dalam mengasah kemampuan generasi mendatang ini.

Mari kita bangkit kawan, bismillah, bersama kita lawan ketidakberdayaan itu dengan semangat belajar yang harus lebih tinggi dari siapapun juga, karena hanya semangat itulah yang kita punya, tetap pelihara semangat itu dan jadikan itu modal untuk mengejar semua ketertinggalan kita tanpa lelah. Simpan lelah kita hingga ia mengalah melawan semangat kita. 

“Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan” - Imam Syafi'i.

salam.

Mencoba memahami sudut pandang Sensei Nana, salah satu pendiri TBM Rumah Warna Bekasi
Cek aktivitas kegiatan dan keseruan mereka di:
Facebook Page: TBM Rumah Warna Bekasi
Atau mau kunjungi langsung? Cek di Google Maps





2 komentar

  1. Terimakasih banyak om bisot maaf belum bisa buat berita.
    1. Semangat yah Na :) Selamat atas TBM Rumah Warna Bekasi yang sudah resmi dilaunching hehehe
No Spam, Please.