"Kreatif tanpa batas" itulah yang ditunjukkan oleh Sumukh Mehta saat melamar pekerjaan di sebuah kantor majalah internasional ternama GQ, Gentlemen's Quarterly.
Belajar dari kegagalan-kegagalan saat mencari kerja sebelumnya, Lulusan Fakultas Manajemen Bisnis Universitas Jain di Bangalore India ini mencoba sebuah ide unik untuk dapat mencuri perhatian dan bersaing dengan pelamar lainnya melalui CV. Ya, Curriculum Vitae, daftar riwayat hidup atau resume karyanya ini tidak bisa diabaikan atau dianggap main-main, ia menghabiskan waktu 3 minggu untuk membuat CV versi majalah ini.
Belajar dari kegagalan-kegagalan saat mencari kerja sebelumnya, Lulusan Fakultas Manajemen Bisnis Universitas Jain di Bangalore India ini mencoba sebuah ide unik untuk dapat mencuri perhatian dan bersaing dengan pelamar lainnya melalui CV. Ya, Curriculum Vitae, daftar riwayat hidup atau resume karyanya ini tidak bisa diabaikan atau dianggap main-main, ia menghabiskan waktu 3 minggu untuk membuat CV versi majalah ini.
Waktu 3 minggu Sumukh gunakan untuk mempelajari "jiwa Majalah GQ", mulai dari tata letak, pemilihan huruf dan detail bagian-bagian dari majalah tersebut. Dilanjutkan dengan proses desain grafis, sesi pemotretan, penulisan dan pengisian konten lalu menyusunnya hingga menjadi 20 lembar "Majalah GQ Resume Edition".
Pria 21 tahun ini mengungkapkan bahwa "jika ia hanya mengirimkan CV biasa, mungkin ia tidak akan dapat bersaing dengan para pelamar lainnya". Ia sendiri tidak yakin akan semua posisi yang ditawarkan karena masalah visa jika ia harus bekerja di London.
Pria 21 tahun ini mengungkapkan bahwa "jika ia hanya mengirimkan CV biasa, mungkin ia tidak akan dapat bersaing dengan para pelamar lainnya". Ia sendiri tidak yakin akan semua posisi yang ditawarkan karena masalah visa jika ia harus bekerja di London.
Namun demikian, setelah beberapa waktu ia mengirimkan CV versi majalah itu ia menerima email yang mengabarkan bahwa CV-nya telah membuat editor-in-chief, Dylan Jones sangat terkesan. Tanpa perlu wawancara, Sumukh ditawari pekerjaan yang tidak memberatkannya karena masalah visa. Sebuah tawaran yang telah menjadi impiannya.
Di lain sisi, CV kreatif bergaya majalahnya tersebar luas dan menjadi viral di seluruh dunia. Banyak orang yang menyukai CV tersebut dan ingin pula membuat hal yang serupa. "Now everybody wants an infographic resume!" ungkapnya di salah satu artikel BBC.
Di lain sisi, CV kreatif bergaya majalahnya tersebar luas dan menjadi viral di seluruh dunia. Banyak orang yang menyukai CV tersebut dan ingin pula membuat hal yang serupa. "Now everybody wants an infographic resume!" ungkapnya di salah satu artikel BBC.
Menurut saya, sebenarnya apa yang dilakukan oleh Sumukh telah banyak dilakukan oleh korporasi dan perusahaan-perusahaan dalam Company Profile mereka. Hanya saja baru kali ini konsep tersebut ditujukan untuk CV perseorangan. Unsur keseriusan dan respon positif dari jajaran editor Majalah GQ terhadap CV ini juga memberi angin segar bagi karya Sumukh untuk menjadi inspirasi di tengah sulitnya mencari pekerjaan saat ini.
Jika kelak Anda ingin membuat CV yang "beda", setidaknya perhatikan langkah-langkah Sumukh ini, ia berhasil mengadaptasi "jiwa" Majalah tersebut lalu mengadaptasinya menjadi CV yang bukan saja "beda" tapi "nyambung" dengan lini bisnis yang ia incar. Jika saja CV berbentuk majalah ini ia ajukan saat melamar pekerjaan di sebuah industri yang berbeda, industri farmasi atau perbankan misalnya, apa yang kira-kira akan terjadi? Sila mencobanya dan jangan lupa beritahu saya hasilnya :)
Salam
Seluruh gambar milik: blogmazeer.com
Salam
Seluruh gambar milik: blogmazeer.com