“Ini Bapak.
Iya, benar kok, ini Bapak.
Bapak cuma pindah ke tempat lain. Gak sakit. Alhamdulillah, berkat doa Satya dan Cakra.
Mungkin Bapak tidak dapat duduk dan bermain di samping kalian.
Tapi, Bapak tetap ingin kalian tumbuh dengan Bapak di samping kalian.
Ingin tetap dapat bercerita kepada kalian.
Ingin tetap dapat mengajarkan kalian.
Bapak sudah siapkan.
Ketika punya pertanyaan, kalian tidak pernah perlu bingung ke mana harus mencari jawaban.
I don’t let death take these, away from us.
I don’t give death, a chance.
Bapak ada di sini. Di samping kalian.
Bapak sayang kalian.”
Damn!, kalimat itu bikin saya uring-uringan sejak kemarin, muncul pertanyaan "apa yang elo sediakan sot untuk tetap menemani anak-anak elo jika ternyata elo tidak berumur panjang?"
Kutipan pembuka di atas adalah kutipan dari buku "Sabtu Bersama Bapak" karya Mas Adhitya Mulya yang diterbitkan Gagas Media 2014 lalu. Dikisahkan dalam novel itu tentang Pak Gunawan Garnida yang divonis hanya dapat bertahan hidup 1 tahun akibat penyakit yang dideritanya.
Pak Gunawan Garnida ini mungkin juga dilain sisi bisa saya anggap beruntung dapat mengetahui waktu kematiannya, beberapa orang tidak seistimewa itu, sebulan kemarin masih bermain bersama istri dan anaknya, hari ini sudah tidak ada dan mulai mengering tanah kuburnya.
Terlepas dari itu, apa yang sudah kita siapkan untuk tetap mendidik anak-anak kita setelah kita tiada? Kita? elo aja kali sot!
Pak Gunawan Garnida mempersiapkan dengan merekam video panduan dan tuntunan yang sekiranya dia dan istrinya anggap akan dapat membantu Cakra dan Satya kelak. Skeptis boleh, ragu-ragu juga logis namun apa yang dilakukan Pak Gunawan ini tetap lebih baik daripada mereka yang tidak melakukan usaha apa-apa. Dan tentu saja saya juga tidak berhak menilai seseorang sudah melakukan sesuatu atau tidak dari hasil yang dapat dilihat, namun tetap bagi saya Pak Gunawan Gardina sebagai tokoh fiktif lebih baik dibanding saya dalam mempersiapkan hari wafatnya
Saya? kemarin sempat twitchat soal mengajak anak-anak membaca bersama, mungkin saya akan mulai dari situ. Saya gak seberuntung Pak Gunawan yang tau kapan ia akan wafat sehingga sempat mempersiapkan bekal untuk anak-anaknya. Memangnya kamu tau? Terus memangnya kamu punya ide yang lebih baik dari Pak Gunawan? Kalau iya yah syukur :)
Berhubung saya belum membaca buku ini jadi nanti kita cerita-cerita lagi kalau saya sudah baca bukunya yah, kamu punya bukunya? pinjem deh :)
Nemu disini |