Baksos TDA + GBUS di Huripjaya Babelan

Baksos TDA + GBUS di Huripjaya Babelan
Minggu 22 Februari 2015, Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Bekasi, Komunitas Gentle birth Untuk Semua (GBUS), Bu Dokter Yuli, Bu Dokter Indri dan Karang Taruna Desa Huripjaya Babelan melakukan kegiatan Bakti Sosial Kesehatan. Saya seperti biasa bagian dukungan teknis ajah, mulai dari mengantar sampai bagian foto-foto dokumentasi hehehe (da bisot mah apa atuh)

Bidan Komunitas GBUS di Muaragembong Bekasi
Berperahu di Muaragembong

Minggu 22 Februari 2015 Pukul 7.00 Mas Yono dari TDA sudah BBM sedang mengambil nasi kotak donasi untuk panitia baksos, Bang Komar dan Kang Enjang Muharim juga sudah konfir bertemu di titik kumpul (tikum) yang sudah disepakati, di pintu 2 Taman Kebalen atau Vila Mutiara Gading 3 (VMG 3) Kelurahan Kebalen Kecamatan Babelan.

Begitu saya tiba di tikum sudah ada Masyon, Kang Enjang, Bu dokter Indri, Bu dokter Yuli, Bang Komar dll. Mpok Bidan Yuli dari Rumah Puspa Mom & Baby Care dan rombongan dari Komunitas GBUS masih dalam perjalanan menuju tikum.

Singkat cerita sampailah di masjid, karena situasi politik yang hangat menjelang Pilkades di Desa Huripjaya Babelan maka tim meminta dicarikan lokasi yang netral, maka dipilih sebuah rumah yang cukup representatif terletak di perbatasan Desa Huripjaya dan Desa Muarabakti Babelan.


Baksos TDA + GBUS di Huripjaya Babelan

Baksos TDA + GBUS di Huripjaya BabelanBaksos TDA + GBUS di Huripjaya BabelanBaksos TDA + GBUS di Huripjaya BabelanBaksos TDA + GBUS di Huripjaya BabelanBaksos TDA + GBUS di Huripjaya Babelan

Di samping posko terdapat jembatan bambu yang sengaja dibuat warga untuk melintasi lahan yang terendam air. Kondisi lingkungan sekitar masih terlihat air menggenang sisa-sisa banjir minggu lalu, daerah Kampung Cabang Empat ini selalu saja mengalami banjir tahunan, dan baksos kesehatan ini sudah kali kedua dilaksanakan, tahun lalu juga dilaksanakan setelah banjir surut.

Baksos TDA + GBUS di Huripjaya Babelan

Baksos sesuai rencana dimulai jam 8 pagi, lebih sedikit itu faktor persiapan-persiapan meja, kursi dan lain-lain. Jam 1 siang saat meja pendaftaran ditutup sudah tercatat kurang lebih 300-an warga yang terdaftar, belum lagi yang menunggu hingga akhir baksos dengan tujuan memeriksakan diri sekalipun pendaftaran sudah ditutup.


Gejala umum yang diderita warga adalah kutu air, batuk, pilek, gatal-gatal dan sebagainya.


Baksos TDA + GBUS di Huripjaya Babelan
Foto bersama tim Baksos
Catatan saya:
Sebelum baksos sudah ada rapat untuk memprediksi keluhan yang umum di masyarakat, umumnya gatal-gatal, kutu air, alergi dlsb

Antisipasi respon warga yang cukup tinggi agak lambat, panitia mestinya memikirkan jalur masuk dan keluar yang berbeda, sistem pendaftaran, menunggu, pemanggilan dst

Pengeras suara didapat dari warga setelah baksos berlangsung, sekitar pukul 11 barulah dapat pengeras suara untuk memanggil warga yang sudah terdaftar. 

Apotik/ Toko Obat berizin terdekat di Pasar Muara Bakti, berjarak sekitar  2km, jarak tempuh dengan motor pulang pergi bisa 7-10 menit.

itu aja kali yah, mudah-mudahan baksos lain kali bisa lebih antisipatif.

BTW setelah baksos panitia jalan-jalan ke Muaragembong.... saya gak bisa cerita karena saya gak ikut dan segera ke Sekolah Alam Dhuafa yang sedang acara launching rumah baca HOS Tjokroaminoto. Jadi saya share foto yang pada jalan-jalan ke Muaragembong nih, 1 aja yah :)


Bidan Komunitas GBUS di Pantai Muaragembong Bekasi
Foto koleksi Mpok Yulie Rumah Puspa

1 komentar

  1. Adain lagi dong baksosnya kak
No Spam, Please.