picture from: Hey Stupid! |
Ok, saya tahu Rumi sering mengasosiasikan cinta dalam tataran religi yang berhubungan dengan Tuhan dan alam semesta, tapi saya mau mereduksi makna cinta disini sebagai cinta biasa, cinta sepasang manusia yang biasa disebut eros ataupun amor.
Jadi menurut Rumi, cinta tidak perlu dicari, ia selalu ada dan akan tetap ada, masalahnya adalah kita terhalang untuk melihat, mengetahui atau merasakan cinta itu. Penghalang-penghalang itu adalah ciptaan diri kita sendiri, mungkin ego (keinginan, hasrat dst), mungkin keterbatasan nalar, keterbatasan pemahaman, stereotype, konsep hidup, paradigma, cara pandang, kecerdasan dst.
Apapun yang menghalangi hati kita merasakan cinta adalah hasil perbuatan kita sendiri. Kenapa? karena kita sendirilah yang memiliki akses untuk mengatur apa yang ada dalam hati kita, segala yang ada "di dalam" adalah hasil ciptaan kita sendiri, sadar atau tidak.
Proses menemukan penghalang ini yang menarik. Kalo kata orang sih, hati yang bersih itu bukannya karena kosong tapi karena tidak menempatkan sesuatu yang fana dalam hatinya, jadi saat kehilangan, hati tak perlu mengalami kekosongan. Hati yang seperti ini yang dapat mencintai "sepenuh hati" jika hatinya masih terisi penghalang-penghalang tentu tidak bisa mencintai sepenuh hati :D
Berbekal sotoy yang over dosis, menurut saya penghalang terbesar adalah "kurang menghargai keberadaan orang lain". Pernah gak kamu berbincang berdua tapi teman yang kamu ajak bicara lebih tertarik sama gadgetnya, entah chating, sosmed atau apapun. Sekali dua kali mungkin kita akan maklum namun jika berkali-kali dan perhatiannya kepada kita sangat sedikit... itu kemungkinan besar akan membuat kita merasa diabaikan, dianggap tidak ada :)
Beda sama orang grogi, orang grogi memang mencoba melepas ketegangan dengan beraktifitas yang tidak normal untuk berpura-pura tidak memperhatikan, hal yang tidak akan bertahan lama jika kita bisa membangun topik pembicaraan yang umum dan "aman" bagi semua yg terlibat pembicaraan, seperti membahas cuaca, jenis makanan dll.
Pada dasarnya setiap orang itu senang diperhatikan, hargailah waktu seseorang yang sedang berada kamu. Ia tentu saja dapat memilih untuk menggunakan waktunya untuk melakukan hal lain, tapi ia memilih menggunakan waktunya untuk bersama kamu :)
Bagaimana dengan persahabatan? tetap saja sama, hargai waktu mereka saat sedang bersama kita :)
Sebaliknya, untuk menghalangi cinta yah kita bisa mengisi hati kita dengan "penghalang-penghalang", sibukkan diri dengan hal-hal yang menguras perhatian, hobi, kesenangan dlsb. Karena rasa cinta sebagaimana rasa benci itu tidak bisa dihentikan begitu saja, butuh dialihkan untuk akhirnya ia akan melemah dengan sendirinya dan hilang. *sotoy abis*
Saya sih lebih suka menjalani dengan tanpa beban, mau seperti apa ke depannya itu sih urusan nanti saja, mengalir saja. Sagitarius lebih tertantang dengan misteri, jika saya tahu apa yang akan terjadi di masa depan, sepertinya itu bukan sebuah tantangan, bisa saja sih menikmatinya dengan mendramatisir setiap momen, tapi apa gak cape yah? Cinta itu butuh kejujuran, jika tidak jujur atau ada yang disembunyikan, yah itu kembali lagi akan menjadi penghalang bagi diri. Jadi tantangan jatuh cinta itu bukan saat mengejar cinta itu sendiri, tapi menaklukan penghalang-penghalang di hati, bisa?
Gak ada yang bilang itu akan mudah, dan gak ada yang bilang akan sesulit itu jika kita telah menjalaninya, karena... Semua juga tahu, semua juga tidak tahu.
Sepertinya tulisan ini masuk kategori PKPL postingan kagak pugu lagu, mencoba menahan mata agar tetap terbuka itu sulit jendral!
:)
have a nice day friends
postingan absurd menunggu jam makan siang