Antara aku, kau dan calon presidenmu

Yang saya tahu, jika para kandidat "merasa layak" untuk menjadi calon presiden, tugas para timses untuk membuktikan kelayakannya, bukan justru sibuk membuktikan calon lain tidak layak. Bersainglah secara sehat, cerdas dan dewasa
Joko Widodo-Jusuf Kalla atau Prabowo Subianto-Hatta Rajasa


Menuju Pemilihan Presiden (pilpres) 9 Juli 2014 semakin hari semakin gencar, yang rupanya menyita begitu banyak sumberdaya. (*iya gue tau itu pembukaan posting yang gak jelas hehehe). 

Dua paket pilihan tersedia untuk para calon pemilih. Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dua pasangan itulah yang besok pada tanggal 24 Mei akan diumumkan hasil tes kesehatannya oleh KPU.

Yah berita carut marut Pemilihan Legislatif secara drastis menghilang, kabar 767 gugatan sengketa pileg di MK juga tidak ada lagi yang memperhatikan. (cek llink ini 767 kasus, 792 kasus pileg)

Anggaplah semua lancar, saya hanya membayangkan persaingan tim sukses (timses) dua kubu calon presiden-calon wakil presiden (capres/cawapres) yang akan semakin sengit, semakin vulgar dan semakin menyerempet batasan-batasan yang bisa saya tolerir.

Saya masih menunggu persaingan yang lebih sehat, dimana kedua kubu timses bersaing dengan program-program andalan masing-masing. Entah bagaimana cara atau formatnya saya lebih suka melihat persaingan yang lebih keren daripada cuma debat-debatan di media :) Sorry yah debat di media menurut saya gak keren, titik!

Bukankah Komisi Pemilihan Umum telah mengunggah visi, misi, dan program para calon presiden-calon wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, di laman www.kpu.go.id agar dapat dibaca, dikaji dan dikritisi oleh kita semua?

Okelah, silahkan unduh disini:

Joko Widodo-Jusuf Kalla:

Prabowo Subianto-Hatta Rajasa


Visi, misi, dan program aksi Jokowi-JK setebal 42 halaman dengan judul "Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian". Prabowo-Hatta mengirim visi, misi, dan program sebanyak 9 halaman. Detailnya baca saja sendiri :)

Buat teman-teman, kita bebas memilih, bebas pula mendukung siapapun diantara dua kandidat itu ataupun tidak memilih sama sekali. Itu sepenuhnya hak anda dan urusan pribadi anda. 

Saya hanya merasa capek "dihantam" kampanye yang tidak berkesudahan ditahun ini, setelah pemilu legislatif lalu pemilihan capres-cawapres, seandainya kampanye yang asik dan mendidik, kampanye yang mencerdaskan yang dikedepankan oleh para simpatisan maupun timses, mungkin saya tidak akan merasa lelah, mungkin akan merasa senang banyak belajar mengenai tata negara dan pernak-perniknya. (maunya sih).

Namun yang saya rasakan justru sebaliknya... entahlah jika kamu merasakan hal yang berbeda, mendapat keasikan sendiri yang entah bagaimana saya tidak dapat ikut menikmatinya.

Belum lagi isu SARA yang sudah mulai didengung-dengungkan, ini saya tidak bisa mentolerir, saya sangat benci dengan isu-isu kepercayaan yang dibawa ke ranah sosial politik masyarakat, ini hanya memperdalam trauma dan rasa saling curiga, saya muak melihat banyak korban tidak berdosa akibat permainan kotor dalam memperebutkan kekuasaan seperti kerusuhan antar etnis, kerusuhan akibat isu agama... yang setelah diteliti lebih jauh salah satunya dipicu oleh perebutan jabatan gubernur, walikota, bupati dan seterusnya. 

Apakah pemilihan capres/cawapres ingin menggunakan cara yang sama? menyedihkan sekaligus menyakitkan.

Saya memiliki pilihan saya sendiri, demikian pula anda. Saya memiliki alasan saya sendiri, tentunya pilihan andapun memiliki alasan yang sama kuatnya. Saya dan anda tidak berbeda, saya menolak untuk dihadapkan secara frontal untuk menang-menangan, menolak untuk diadu domba hanya untuk kepentingan suksesi capres-cawapres.

Saya bukan berada diposisi memilih A atau B, tapi ikut memilih atau tidak, saya akan memilih salah satu yaang menurut pemahaman saya akan berkontribusi atas sukses atau hancurnya negeri ini atau tidak sama sekali ambil bagian. Jika itu pantas untuk dikatakan "pesta" saya mungkin orang yang masih berfikir untuk ikut berpesta atau mengerjakan hal lain yang lebih berguna... setidaknya berguna untuk saya.

Yang saya tahu, jika para kandidat "merasa layak" untuk menjadi calon presiden, tugas para timses untuk membuktikan kelayakannya, bukan justru sibuk membuktikan calon lain tidak layak. Bersainglah secara sehat, cerdas dan dewasa!

Salam

:)


__________________
Notes:
Antara aku, kau dan calon presidenmu (adaptasi dari judul lagunya Iwan Fals: Antara aku kau dan bekas pacarmu)
Kalimat penutup saya adaptasi dari twitnya Joel Picard (@sociotalker)

2 komentar

  1. Yang heboh malahan para pendukung kedua kubu ini, bahkan saling mengejek, ada pula yang sampai menghapus pertemanan di Facebook gara-gara berpihak pada kubu yang berbeda hahaha... siapa pun presidennya, kita berharap beliau dapat menjadi pemimpin umat yang baik. Itu saja :D
    1. amiin, saya mendukung presiden ajalah, kalo masih calon ogah lah :D
No Spam, Please.