Gara-gara para Kacrut sedang giat-giatnya menulis, semangat blogging memang agak susah dijaga. Ikutan gabung di #TheKacrutMenulis ini lumayan menghibur, saya menemukan kembali kesenangan berkomunikasi melalui blog dengan para teman lama alumni blog indosiar yang sudah almarhum.
Tema hari ini adalah tema yang ke-4, UNMISTAKABLE.. pretty sure, langsung membuka kamus online kembali. Kenapa juga judulnya pakai bahasa linggis?
Unmistakable itu awalnya saya kira artinya gak boleh salah, pokoknya harus bener, precise (eh kok saya ikutan pake bahasa linggis?). Ternyata artinya kurang lebih adalah: tidak dapat diartikan lain, Jelas, pasti. *kira-kira begitu deh yang saya tangkap. Yang pasti sih, Unmistakable ini bukan bistik yang ada di table, percaya deh :)
Ok here we go.... *bahasa linggis lagi biar keren :D
Percaya tidak percaya walaupun ada seorang yang telah kita kenal, teman, saudara ataupun rekanan, kadang-kadang terjadi juga salah paham. Salah paham ini mudah terjadi kalau komunikasi tidak terjalin dengan baik, entah karena kesulitan alat komunikasi, waktu yang mendesak dan lain sebagainya.
So, soal miskomunikasi (misscomunication) seperti ini yang masih melekat diingatan saya saat kejadian sewa mobil kemarin. Jadi ceritanya setelah sekian lama tidak kumpul bareng, akhirnya saat ikut di Kopdar 1000 Blogger Nusantara di Sidoarjo kemarin saya dan teman-teman dari AngingMammiri bisa bertemu lagi. Saat malam setelah acara selesai kami mencari suasana lain, rencana mau keluar sekadar jalan-jalan, foto-foto keliling kota Sidoarjo.
Saya menghubungi supir kenalan saya dan dia menyanggupi membantu mencarikan mobil karena kami ingin jalan-jalan malam itu dengan harga yang disepakati Rp. 400 ribu rupiah. Kami pun dengan tenang mengikuti acara mimbar bebas di Camp Blogger yang di GOR Sidoarjo - namanya Delta apa gitu - gak inget. :)
Selesai acara kami pun menuju mobil sewa ingin segera jalan-jalan karena hari sudah lumayan malam, kira-kira sudah jam 10 saat itu. Saat mendiskusikan arah tujuan ke Malang kayaknya si supir mobil sewa keberatan, saya agak bingung dan menanyakan kepada supir kenalan saya untuk meminta penjelasan. Ternyata mobil yang kami sewa ini adalah mobil travel berplat hitam yang biasa mangkal di Bandara untuk menjemput dan mengantar rombongan. Jadi harga 400 ribu itu hanya untuk malam ini dan si supir tidak mau mengantar kami kalau kami ingin ke Malang.
Akhirnya kami pergi ke Jembatan Suramadu, entah siapa yang mengusulkan tapi seingat saya ada teman-teman yang ingin melihat Jembatan Suramadu. Jadi deh akhirnya ke Suramadu.
Sampai akhir perjalanan supir kenalan saya berulang kali mengucapkan maaf, karena dia tahu saya kecewa. Yang saya dan teman-teman inginkan adalah mobil sewa perhari, 24 jam. Saya pun juga menyesal karena terlalu percaya kepadanya dan tidak memastikan apakah dia benar-benar paham apa yang kami inginkan. Supir kenalan saya ini sudah langganan sejak 2009 untuk urusan antar jemput jika ada urusan di Surabaya dan sekitarnya, saya sudah percaya dengannya dan banyak barang bawaan saya tetap berada dimobil yang dibawanya selama saya di Surabaya.
Nah dari contoh kasus di atas, kayaknya gak ada salahnya kalau kita rada cerewet, kepo, bawel dan kawan-kawannya kalo memang gak yakin atau ada yang kurang jelas. Ini Kalo menurut saya sih, ini lebih baik daripada kecewa diakhir gara-gara ada kesalahpahaman, ada harapan-harapan yang tidak terpenuhi karena kita over estimate (terlalu berharap). Ya gak brur n ses?
Saya gak menyalahkan supir kenalan saya, cuma saya menyayangkan kok saya bisa teledor memastikan apa yang saya komunikasikan sudah jelas, Kayaknya perlu belajar komunikasi lagi, hmmmm... nulis-nulis blog gini juga masuk kategori belajar komunikasi kok :) *menghibur diri sendiri*
Gitu aja sharing saya hari ini.
Salam.
Mati lampu euuyyy, buru-buru di save.