Sedikit catatan tentang buku Perempuan, Suarakan Hatimu

Hikmah adalah kebijaksanaan yang merupakan lawan dari kecerobohan, kemarahan, dan kebodohan. Hikmah adalah kesabaran yang disertai kemampuan dan kekuatan. Hikmah adalah akal
Sebuah buku, hard cover, jumlah halaman lebih 500 lembar.
Bagi teman saya dari Partai Pencinta Sinetron, buku tersebut rupanya menjadi teror, apalagi setelah berita bom buku, rasanya akan semakin mustahil untuk berharap ia mau menemani saya membaca buku itu. Padahal 500 lembar tidak akan memakan waktu sebanyak yang ia gunakan untuk mencerna kisah Cinta Fitri yang entah kapan selesainya. :)


Dilain sisi, buku ini telah saya tunggu kedatangannya, sebuah gift, hadiah tak terduga dari postingan saya yang berjudul "Kartini Digital di belukar sampah informasi". Sebagai rasa terimakasih, saya ingin bercerita sedikit tentang sekilas pandang buku ini. Bukan sebuah resensi, hanya tentang yang umum-umum saja.



Sedikit  catatan tentang buku Perempuan, Suarakan Hatimu
Foto dari blognya Mhimi
Buku Motivasi Diri Bagi Perempuan dengan judul "Perempuan, Suarakan Hatimu!" berisikan 50 artikel (370 halaman), kompilasi tulisan-tulisan Mbak Rose Heart dari blog dan web-nya, plus Quotes/Kutipan/bidal motivasi hasil pengalaman ataupun adaptasi yang diformulasikan kembali dengan bahasa yang lebih tajam. Disusun random menjadi sebuah buku untuk menyentuh saudara-saudara kita yang karena satu dan lain hal sehingga belum akrab dengan internet.


Tulisan "Motivasi Diri Bagi Perempuan. Perempuan, Suarakan Hatimu!" pada sampul depan buku ini justru membuat saya tertarik untuk mengetahui isinya lebih dalam. Rahasia hati ataupun suara hati seorang perempuan adalah misteri terbesar bagi pria. Yah, bagi pria (setidaknya saya), buku ini jelas menggelitik rasa keingintahuan dan mengundang atau menantang pria untuk mengetahuinya. Oh yah, kenapa Saya katakan Random?, coba perhatikan judul-judul dari 50 artikel sesuai dengan urutan pada buku tersebut di bawah ini:



Kapan Nih Undangannya. Jangan Buat Mereka Harus Berbohong. Membatasi Undangan Kawin? Kenapa Tidak. Kalau Calon Suami Kabur?. Apa Pekerjaan Ayahmu?. Hello? Am I Invisible?. Say No To Abusive Relationship. Kekerasan Psikis Itu Membuka Mata. Jika Memang Cinta.... Saving Lives Is Emergency. Gak Ada Kerjaan Lain Apa?. Mesrai Aku Lagi. Anakku, Tolak Opspek Primitif Itu!. Are You A Best Friend?. Never Bite The Hands That Feed You. Manusia Egois Dan Mantan Pacarnya. Kan Gue Udah Minta Maaf. It's The Thought Behind The Flowers. Stop Eksploitasi Sebutan Janda!. Stop Budaya Berbohong. Saat Terjebak Malu, Kalahkan!. Perempuan Kedua, kedok Laki-Laki Pengecut. Seks Tanpa Komitmen = Balas Dendam?. I Believe It's A Love Ethics. Every Marriage is A Contract. Kenapa Perempuan Suka Membenci Perempuan Lain. I Miss You Like A Teardrop in the Ocean. Ibu, Stop Manipulasi anak Dengan Ancaman "mau Mati". Bukan Kebanggaan Yang Kami Cari. Never Manipulate Your Friends. Find Your Self in Your Truly Friends. Aku Cuma Selingkuh, Kok... Aku Sudah Tak Perawan. Menggugat Perbuatan Tak Menyenangkan. Ketika "Hikmah: menjadi Permakluman. Batal Kawin, Malu?. Ketika HATI berlomba dengan Jari, Hadirkan OTAK Sebagai JURI. Pssstt... Jangan Berisik!. Apalah Arti Sebuah Nama. Jadi Saya atau Situ yang "Belagu"?. It's Not about Being Rich. Your Soul, Your Best Friend. Suka Ngaret Please Deh!. Mau Kekasih Idaman? Mintalah Pada Tuhan!. Selalu Ada Alasan Untuk Bersyukur. Cerai? Ah Hanya "Masalah Administratif". I Need You, Would You Need Me?. Honest? That's Abuse Of Feeling!. Kartini Bukan Cuma Kebaya. Mencoba Mengerti.



Dengan struktur random seperti ini, kita dapat mulai membaca buku ini dari mana saja. Buku ini hadir sebagai teman bercerita dengan gaya dialog khas Rose Heart yang to the point. Banyak pertanyaan hampir di setiap lembarnya, menyediakan ruang bagi kita untuk menjawab dan mencoba memahami jawaban alternatif disertai dengan ilustrasi kejadian berdasarkan pengalaman penulis ataupun ilustrasi fiksi yang akrab dengan keseharian kita, atau mungkin fiksi tersebut untuk memperhalus pengalaman yang pernah penulis saksikan. Who knows? tanyakan saja pada penulisnya... :)



Buat yang suka mencari kesalahan atau untuk para perfeksionis total, saya kasih clue. Hasil pengamatan saya, dari 500 lebih halaman saya hanya mendapat 2 kesalahan redaksional, typo pada kata "memberi" dan kelebihan kata "yang" di halaman 70, selebihnya, bersih dari human error, average 1/500 atau 0,002%. Semoga anda puas, kalau tidak silahkan cari sendiri :D



Ada beberapa artikel yang tidak melulu membahas soal perempuan, baca saja Ketika "Hikmah: menjadi Permakluman, Suka Ngaret Please Deh!, Are You A Best Friend?, Anakku, Tolak Opspek Primitif Itu! dan seterusnya. Ini mengenai masalah umum yang bisa terjadi pada siapa saja, baik laki-laki ataupun perempuan.



Bagi kita yang akrab dengan internet, mungkin semua artikel tersebut dapat kita baca langsung di web blog beliau atau di notes facebooknya, untuk orang-orang yang kita cintai, khususnya yang tidak akrab dengan internet, buku ini pantas untuk dijadikan teman dialog, hadiah dan sebuah perenungan. Sejauh mana kita mendengar suara hati seorang perempuan?



Ketika "Hikmah: menjadi Permakluman adalah artikel favorit saya, karena saya termasuk orang yang suka menggunakan kalimat itu, bagi saya ini sebuah auto-kritik. Dengan tanpa penghalusan makna, Rose Heart menulis:



This is phatetic! Orang-orang seringkali memakai topeng 'hikmah' dan bersembunyi di balik 'hikmah' untuk sebuah pemakluman dari tanggung jawab yang dengan sengaja tidak dilakukan!



lebih lanjut beliau juga mendefinisikan kata 'hikmah'. Hikmah menurut buku ini berasal dari kata 'hukama' yang berarti "menjadi bijaksana". Hikmah adalah perkataan yang sejalan dengan kebenaran. Hikmah adalah kebijaksanaan yang merupakan lawan dari kecerobohan, kemarahan, dan kebodohan. Hikmah adalah kesabaran yang disertai kemampuan dan kekuatan. Hikmah adalah akal. Hikmah adalah pemahaman, kesadaran, dan meletakkan sesuatu pada tempatnya. (hal 265)



Banyak mutiara hikmah dalam lembaran-lembaran buku ini yang dapat menjadi bahan perenungan, introspeksi, auto-kritik, kontemplasi dengan cara yang lebih lugas dan tegas. Jika teman-teman menginginkan sebuah buku yang dapat membuat teman-teman tersinggung, bacalah buku ini dengan pikiran terbuka, biarkan buku ini berdialog dengan pribadi secara langsung, jika logika mulai berkelit dan memuntahkan argumentasi perlindungan, hentikan sejenak dan mulailah introspeksi, karena itu artinya buku ini telah mengajak hati kita berdialog.



Terimakasih kepada penulis, Rose Heart yang tidak enggan berbagi banyak pengalaman hidup melalui buku ini. Sedikit banyak buku ini membuka cakrawala baru dalam membina dan memperbaiki hubungan interpersonal saya dengan orang lain, khususnya dengan perempuan.



Salam.


3 komentar

  1. soal perempuan, bisa juga baca "feminist thoughts nya Rosemarie Putnam Tong tuh buat bacaan referensi, isinya soal perjuangan gender.

    *salim silaturrahmi :)
  2. hahahahaha ini judul2 nya lucu. Mesrai aku lagi, dll. tapi kayaknya buku ini seru deh.. walaupun sampulnya bikin ngakak pol. =))
  3. @ Rianadhivira: terimakasih atas refernsinya, sedikit tentang feminisme coba baca ini: http://bisot182.blogspot.com/2007/06/famine-yes-i-am.html

    @Kmonoarfa: another point of view! :) kita harus ketemu, tunjukkan kepada saya lucunya, saya mau melihatnya dari mata Kmonoarfa :)
No Spam, Please.