"TERNYATA KAMU BOHONG"
kalimat pendek ini mungkin tidak berarti apa-apa jika orang yg mengatakan tidak berarti bagi kita. namun bagaimana jika kalimat pendek itu terucap dari seorang teman yang sudah cukup lama kita kenal?. Kita tentu akan mencari tahu penyebabnya, saat kita tahu bahwa kita tidak bersalah, apa yang akan rekan-rekan lakukan?
Membela diri untuk membuktikan siapa sebenarnya yang berbohong, atau ada ide lain?
Saat ini saya sedang di daerah yang cukup sulit untuk melakukan apa saja, mungkin bagi teman-teman yang di pulau jawa akan tertawa jika saya katakan bahwa di ibukota kabupaten tempat saya tinggal, hanya ada 2 ATM dari 2 Bank Pemerintah, selain antrian yang cukup banyak, tidak jarang ATM itu "Out Of Order" entah rusak atau alasan lainnya.
Ada sebuah moment yang cukup lama saya idamkan untuk mengikutinya. Namun sayang, situasi, kondisi dan keadaan tidak memungkinkan saya untuk memenuhi impian tersebut. Akhirnya saya cukup berbesar hati untuk hanya dapat memiliki sekadar sourvenir kaos, T-shirt atau apalah, kenang-kenangan dari moment impian saya tersebut, semoga dengan sourvenir itu anak saya tidak berliur berlebihan (kata orang, kalo orang ngidam tidak terpenuhi, anaknya nanti akan ileran
Dalam waktu yang sangat terbatas di sela kesibukan kantor akhirnya saya menyerah, karena tidak dapat mengirimkan/transfer uang kepada teman saya (sebut saja nama teman saya itu si Arek) di kota tempat event berlangsung untuk sekadar titip membeli sourvenir tersebut, setidaknya jika nanti saya berkesempatan datang kesana saya akan ambil sourvenirnya, atau mungkin akan di kirim via paket kilat.
Saya sangat berharap, mungkin jika si Arek ada kelebihan uang akan ia belikan dahulu untuk kemudian nanti jika sempat saya akan transfer untuk menggantikan uangnya, namun saya tidak mau berharap dan merepotkan lebih banyak lagi. 350 ribu tentu cukup berarti.
Akhirnya saya mendapatkan bantuan seorang teman di kota lain, ia bersedia mentrasfer uangnya ke rekening Arek di BNI. Sayapun tertolong dan merasa tenang mengetahui masih bisa memenuhi permintaan Arek.
Namun.....
Mungkin untuk hal yang satu ini saya ditakdirkan untuk kecewa,karena sampai hari "H", uang yang ditransfer via teller Mandiri ke rekening BNInya Arek, menurut informasi si Arek belum juga masuk ke rekeningnya. Padahal hari itu adalah hari penyelenggaraan event idaman saya.
hari "H" berlalu dan Arek ternyata memesan sourvenirnya, ia hanya bilang, "saya cuma pesan agar tidak kehabisan, nanti kalau uang kirimannya sampai, baru saya bayar ke penjualnya".
3 Hari berlalu, dan SMS itupun saya terima. Arek hanya bilang "TERNYATA KAMU BOHONG", kemudian kamipun saling berkirim SMS, sayapun terbawa emosi karena banyak hal. Kehilangan kepercayaan Arek seorang teman yang sudah cukup lama saya kenal,sudah merepotkan teman untuk transfer, kehilangan uang 350 ribu dan yang lebih menjengkelkan , tidak tercapai impian saya memiliki sourvenir event itu.
Saya cape meyakinkan Arek, saya minta teman saya menunjukkan bukti transfer, mudah-mudahan validasi dari bukti transfer di Bank Mandiri itu bisa sedikit meredam kemarahan saya dan Arek. jika benar kesalahan ada pada bank-bank pemerintah itu, saya pun hanya bisa mengelus dada, namun jika ada diantara teman saya yang berbohong, entah si Arek, atau teman saya yang membantu transfer, kiranya banyak pelajaran yang akan saya dapat.
Ditengah emosi yang masih tinggi, kata maaf sangat sulit terucap. Saya hanya menyatakan, kesalahan bukan pada saya, nanti jika pada waktunya kebenaran terungkap, saya akan mengucapkan maaf kepada pihak-pihak yang saat ini saya curigai telah mempermainkan saya.
SALAM
bersambung: Salah 1 angka