Besok hari jumat lagi, sedikit tulisan yang sifatnya subyektif buat renungan saja, yang mau ikut baca silahkan.
“Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka siapa saja yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Siapa saja yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.
Maksud kata amal di atas itu adalah dalam pengertian luas, baik ubudiyah (kegiatan sosial sehari-hari) dan Uluhiyah (amal ibadah syar'i seperti Sholat Jum'at dan Puasa Ramadhan).
Sebagai analogi atau contoh sederhana misalnya ngeblog atau blogging, nge-blog masuk dalam kegiatan amal ubudiyah niatnya bisa bermacam-macam dan kita hanya mendapatkan apa yg kita niatkan.
Misalnya saya ngeblog untuk meluaskan pergaulan dan mencari teman, Alhamdulillah niat tersebut sudah tercapai dengan bertambahnya banyak teman dari kalangan blogger. Apakah itu masuk dalam amal yang termasuk ibadah? rasanya sih masih terlalu muluk deh.
Saya memahami bahwa ada tiga landasan penting yaitu, Niat - Ilmu - Amal. Bahwa sesudah membersihkan niat barulah kemudian mempelajari ilmunya untuk kemudian diterapkan dalam amalan. Beramal tanpa ilmu tentu saja sebuah kesia-siaan terlebih tanpa niat yang benar. Ibadah tanpa niat tentu tidak sah, kalau tanpa ilmu yah sia-sia, niat saja tanpa ilmu dan amal tentu lebih absurd, mungkin begitu analogi sederhananya.
Lebih lanjut buku saku ini menjelaskan:
Para ulama gemar memulai karangan-karangannya dengan mengutip hadits ini. Di antara mereka yang memulai dengan hadits ini pada kitabnya adalah Imam Bukhari. Abdurrahman bin Mahdi berkata : “bagi setiap penulis buku hendaknya memulai tulisannya dengan hadits ini, untuk mengingatkan para pembacanya agar meluruskan niatnya”.
Saya rasa hal tersebut juga dapat diterapkan dalam dunia blogging.
Salam.
Jumat, 12 January 2007 @ 11:37 WIB.
Silahkan Download bukunya