Bisot mendukung penuh tindakan SBY. Ini sangat penting untuk pembelajaran agar siapapun tidak mudah mengatakan hal-hal yg bersifat fitnah.
Budaya menjelek-jelekan pribadi orang lain memang sudah cukup parah melanda bangsa ini.
Katakanlah jika seseorang menanyakan pada kita tentang seorang kenalan, biasanya akan lebih mudah mengingat hal2 buruk dan tanpa beban membeberkannya. Ingatlah, jika keburukan itu benar maka ini masuk dalam kategori "Ghibah" dan jika tidak benar maka masuk dalam kategori "Fitnah".
Terlepas dari kasus SBY dan Zaenal Maarif, toh masyarakat kita telah terpola untuk mencandu "Ghibah" dalam kemasan gossip dan infotainment yg hanya berisi berita-berita sensasional dan jauh dari nilai edukatif.
Jika saja bisot jadi SBY, biar bagaimanapun bisot gak bakalan mencabut laporan, krn pencemaran nama baik dkk itu masuk dlm kategori delik aduan yg kasusnya bisa dihentikan jika pelapor (SBY) mencabut laporannya.
Saya pernah membaca bahwa salah satu ciri dari masyarakat yg maju dan sehat adalah suka memuji termasuk fair dalam kompetisi, kebalikannya, ciri masyarakat yg sakit selain suka judi, alkohol dan kemesuman adalah suka ghibah dan fitnah.
Astagfirullah... Betapa sebuah ciri yg tidak asing.
Mari kita lihat apa yg bisa dilakukan oleh Zaenal Maarif yg katanya punya bukti atas tuduhannya itu.
Untuk Pak SBY sebagai pribadi (bukan sbg RI-1). Memaafkan itu memang mulia pak, namun itu hanya untuk mereka yg khilaf, jika kesalahan dilakukan secara sengaja, maka akan lebih mulia jika pihak yg melakukan kesalahan itu mendapat pelajaran agar tak mengulangi lg kesalahan serupa. Bukankah itu lebih baik bagi semua pihak?
Salam