5 Daftar Tempat Wisata Sejarah di Solo

Solo atau Surakarta salah satu kota yang memiliki banyak tempat wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi - 5 Daftar Tempat Wisata Sejarah di Solo
5 Daftar Tempat Wisata Sejarah di Solo
Foto: teraswisata.com 

Solo atau Surakarta adalah salah satu kota yang memiliki banyak tempat wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Kota ini merupakan pusat budaya Jawa yang masih mempertahankan tradisi dan kearifan lokalnya. 

Bagi Anda yang berasal dari Jakarta, dan hendak kembali ke rumah menumpang pesawat dari Solo, maka pastikan membeli tiket pesawat Solo-Jakarta di Traveloka karena ada banyak diskon menarik yang sayang dilewatkan.

Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah dan budaya Solo, berikut adalah 5 daftar tempat wisata sejarah di Solo yang wajib Anda kunjungi.

5 Tempat Wisata Sejarah di Solo

1. Keraton Surakarta

Keraton Surakarta adalah istana resmi dari Kesultanan Surakarta yang didirikan pada tahun 1745 oleh Sunan Pakubuwono II. Keraton ini memiliki arsitektur yang megah dan indah, serta menyimpan banyak koleksi benda-benda bersejarah seperti pusaka, keris, gamelan, wayang, dan lain-lain. 

Anda bisa melihat sendiri kehidupan keraton yang masih berlangsung hingga saat ini, serta mengikuti tur yang dipandu oleh para abdi dalem keraton.

2. Museum Radya Pustaka

Museum Radya Pustaka adalah museum tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1890 oleh Kanjeng Raden Mas Tumenggung Sosrodiningrat IV, bupati pertama Solo. 

Museum ini menyimpan lebih dari 10.000 koleksi benda-benda bersejarah, seperti naskah-naskah kuno, prasasti, batik, senjata, perangko, dan lain-lain. Anda bisa belajar banyak tentang sejarah dan budaya Solo dari museum ini.

3. Pura Mangkunegaran

Pura Mangkunegaran adalah istana dari Mangkunegara, sebuah kadipaten yang terbentuk akibat perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Pura ini memiliki arsitektur yang menggabungkan unsur Jawa, Eropa, dan Cina, serta memiliki halaman yang luas dan hijau. 

Di dalam pura ini, Anda bisa melihat koleksi benda-benda bersejarah seperti mahkota emas, keris, gamelan, wayang, dan lain-lain. Anda juga bisa menyaksikan pertunjukan seni budaya seperti tari, karawitan, dan wayang di pura ini.

4. Laweyan

Laweyan adalah sebuah kampung batik yang sudah ada sejak abad ke-16. Di sini, Anda bisa melihat proses pembuatan batik tradisional yang masih menggunakan canting dan malam. 

Anda juga bisa membeli berbagai macam batik dengan motif dan warna yang khas Solo. 

Selain itu, Anda juga bisa menikmati suasana kampung yang tenang dan asri, serta melihat rumah-rumah bergaya Eropa yang menjadi ciri khas Laweyan.


Candi Sukuh adalah sebuah candi Hindu yang terletak di lereng Gunung Lawu
 Foto: Instagram/@candi_sukuh  

5. Candi Sukuh


Candi Sukuh adalah sebuah candi Hindu yang terletak di lereng Gunung Lawu. Candi ini dibangun pada abad ke-15 oleh Kerajaan Majapahit. Candi ini memiliki bentuk yang unik dan berbeda dari candi-candi lain di Jawa, yaitu menyerupai piramida Mesir. 

Candi ini juga memiliki relief-relief yang menggambarkan adegan-adegan erotis dan mistis. Candi ini merupakan salah satu candi terakhir yang dibangun sebelum runtuhnya Majapahit.

Kapan saat terbaik berwisata ke Kota Solo?

Kapan saat terbaik mengunjungi kota Solo? Pertanyaan ini mungkin sering muncul di benak Anda yang ingin berwisata ke kota budaya ini. Solo, atau Surakarta, adalah salah satu kota tua di Jawa Tengah yang memiliki banyak daya tarik, mulai dari sejarah, budaya, kuliner, hingga alam. Namun, tidak semua waktu cocok untuk mengunjungi kota Solo. 

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti cuaca, musim liburan, festival budaya, dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menentukan waktu terbaik untuk berkunjung ke kota Solo.

1. Hindari musim hujan

Musim hujan di Indonesia biasanya berlangsung dari Oktober hingga Maret. Di kota Solo, curah hujan cukup tinggi dan sering menyebabkan banjir. Selain itu, musim hujan juga bisa mengganggu aktivitas wisata Anda, seperti berjalan-jalan di kota tua, mengunjungi candi-candi, atau menikmati pemandangan alam. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menghindari musim hujan jika ingin berwisata ke kota Solo.

2. Sesuaikan dengan jadwal festival budaya

Kota Solo terkenal dengan kekayaan budayanya yang masih terjaga hingga kini. Ada banyak festival budaya yang digelar di kota Solo sepanjang tahun, seperti Festival Solo Batik Carnival, Festival Sekaten, Festival Grebeg Maulud, Festival Wayang Orang Sriwedari, Festival Keraton Surakarta, dan lain-lain. 

Festival-festival ini menampilkan berbagai atraksi seni dan budaya yang menarik dan mengagumkan, seperti pawai kostum batik, pertunjukan wayang kulit atau wayang orang, upacara adat keraton, tarian-tarian tradisional, dan lain-lain. Jika Anda ingin menyaksikan festival-festival ini, sebaiknya Anda menyesuaikan waktu kunjungan Anda dengan jadwal festival yang ada.

3. Perhatikan musim liburan

Musim liburan adalah waktu dimana banyak orang berwisata ke berbagai tempat. Di Indonesia, musim liburan biasanya terjadi pada saat libur sekolah (Juni-Juli), libur lebaran (Juli-Agustus), libur Natal dan Tahun Baru (Desember-Januari), atau libur nasional lainnya. 

Di kota Solo, musim liburan juga berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan yang meningkat. Hal ini bisa menyebabkan beberapa masalah, seperti kemacetan lalu lintas, kenaikan harga tiket masuk atau penginapan, atau keramaian tempat-tempat wisata. 

Jika Anda ingin menghindari hal-hal tersebut, sebaiknya Anda menghindari musim liburan saat berkunjung ke kota Solo.

4. Tentukan tujuan dan durasi kunjungan Anda

Terakhir, tips untuk menentukan waktu terbaik untuk berkunjung ke kota Solo adalah menentukan tujuan dan durasi kunjungan Anda. 

Apa yang ingin Anda lihat dan lakukan di kota Solo? 

Berapa lama Anda ingin tinggal di sana? 

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda memilih waktu yang tepat untuk berwisata ke kota Solo. Misalnya, jika Anda ingin melihat festival budaya tertentu, maka Anda harus datang pada saat festival tersebut digelar.




Posting Komentar

No Spam, Please.