Semua orang punya jalan hidup dan takdirnya masing-masing. Sekuat atau sekeras apapun saya bersikap seakan ingin menjadi orang lain, jika hidup saya tidak digariskan seperti itu, maka sampai hembusan nafas terakhir pun, saya tidak akan pernah sama seperti yang lain.
Sudah terlalu banyak hitungan detik yang saya lewati dengan menyadari kesalahan setiap harinya. Banyak pertanyaan yang datang dan memaksa saya untuk mencari jawabannya.
Terutama, tentang keadaan-keadaan buruk yang sesekali menerpa rasa lelah. Lelah untuk berjuang, lelah untuk bangkit, lelah untuk mencapai segalanya. Semua terjadi sangat cepat, apalagi jika melihat yang lain sudah semakin maju.
Saya tidak pernah iri dengan kesuksesan siapapun, atau membenci pertanyaan yang seakan membunuh semangat juang saya. Tapi, ucapan-ucapan yang datang semakin membuat saya bersemangat dan berambisi mendapatkan sesuatu.
Jika gagal, bukan rasa senang yang pertama kali datang. Tapi gumam hati yang berbisik seperti bentakan.
Saya sudah melakukan ini itu seperti apa yang dia lakukan, tapi kenapa saya belum sukses?
Selalu seperti itu setiap ambisi yang gagal saya lakukan. Dengan cara yang saya lakukan sama seperti orang lain.
Saya terinspirasi dari kisah sukses seseorang, latar belakang hidupnya mirip seperti saya, jika saya melakukan apa yang ia lakukan pasti saya juga akan sukses.
Kesamaan 2 cuplikan kisah di atas adalah sama-sama membangun cita-cita berdasarkan kisah-kisah inspiratif berisi cerita semangat perjuangan orang lain dalam meraih kesuksesan.
Kisah sukses orang lain patut dijadikan inspirasi pembangkit semangat saat lelah, tapi kisah-kisah itu tidak akan pernah sama. Yang bisa kita pelajari adalah polanya atau rumusnya saja.
Jadi sebenarnya apa yang salah?
Kesalahanmu adalah kau mencoba meniru jalan orang yang memiliki kelebihan yang tidak kau miliki.
Banyak perempuan tidak cantik, laki-laki yang tidak tampan yang jadi teman kerja yang menyenangkan. Sebenarnya menyenangkan atau tidak hampir tidak tergantung pada rupa, tapi pada perilaku.
Dan apapun yang saya dapatkan, seharusnya akan tetap menjadi ucapan rasa syukur. Selamanya, semua rejeki orang tidak akan pernah sama. Bahkan manusia yang dilahirkan dengan wajah serupa atau kembar pun, memiliki nasib hidup yang berbeda.
Apakah Tuhan sedang menguji kesabaran saya?
Hampir semua sudut menyudutkan saya, semua tempat serasa begitu sempit untuk dirasakan. Banyak prasangka-prasangka buruk terhadap apa yang saya punya sampai saat ini.
Yang saya miliki dicurigai, yang belum sempat saya miliki malah dihakimi.
Padahal, saya tidak pernah dengan sengaja meniru cara orang lain untuk sukses demi menyenangkan diri saya sendiri. Semua saya lakukan karena ingin menjawab pertanyaan heran yang datang dari orang di sekeliling saya.
Saya percaya bahwa apa yang saya punya adalah nikmat terbaik yang Tuhan berikan. Saya memanfaatkan semua dengan sangat baik pula, tak ada yang saya sia-siakan termasuk kesuksesan yang saya gapai.
Tidak ada manusia yang sanggup bertahan hidup sendiri, bahkan sekuat apapun seseorang jika sakit dan jatuh akan tetap perlu bantuan orang lain
Semua realita membuktikan bahwa kita memang membutuhkan orang lain untuk tetap hidup. Tapi, tidak dengan berniat menyamai kehidupan seseorang atau bertingkah seperti orang yang haus kesuksesan.
Tuhan sudah membagi rata setiap rejeki, jalan takdir dan segala sesuatu yang akan saya temui di dunia ini. Mengeluh, atau memohon membandingkan diri dengan yang lain adalah sebuah kesalahan.
Kenapa salah?
Karena yang berpijak di atas bumi ini, pasti punya kemampuan masing-masing, punya cara dan usaha yang berbeda, bahkan mimpi serta rasa syukur yang tak akan sama.
Saya sudah bahagia dengan kesuksesan yang saya miliki saat ini. Meski mungkin kurang di mata mereka, saya tak pernah berkecil hati atau berhenti untuk memperjuangkan sesuatu yang saya minati.
Saya bangga dengan kemampuan yang saya punya, dengan ini rupanya saya berhasil menuliskan kalimat-kalimat panjang. Saya bertahan dengan hal yang membuat saya senang. Bukan yang akan membuat orang banyak berkesan.
Kesuksesan tak bisa diukur dari apa yang kita punya, tapi apa yang kita tuai dan berhasil menjadi manfaat. Dunia memang keras untuk orang-orang yang tak pandai bermain di dalamnya.
Usahakan semaksimal mungkin untuk maju tanpa menghiraukan omong kosong orang lain. Ini hidup saya, mereka punya jalan hidup yang berbeda. Tak selamanya akan selalu di atas, dan tidak akan seterusnya menetap di bawah.
Jika keberhasilan yang sekarang ada sudah lebih dari cukup, maka saya tak pernah mengharapkan sesuatu yang lebih.
Tuhan tahu apa yang saya butuhkan
Langit tak akan berlama-lama dalam kelam, dia akan kembali pulih ketika gelap gundahnya telah selesai dia tumpahkan. Hujan adalah hasil dari semua rangkuman itu.
Tidak guna, menyesali hidup karena tak pernah sesuai dengan yang kita harapan. Usaha saja, hasil bisa dibicarakan nanti.
Kita punya masalah dan bahagia yang berbeda. Kuncinya adalah bersyukur.
Jatuh, bangun lagi, jangan terpuruk apalagi menyerah. Mari berjuang lebih keras, dengan keadaan, usaha, dan kemampuan sekuatnya. Dan hasilnya akan sebanding dengan perjuangan yang kita lakukan.
Semua adil, jika kita punya tekad yang kuat untuk berdiri di kaki yang sering jatuh, bertahan hidup di kehidupan yang keras. Semoga Tuhan lekas membuat usaha kita menjadi hasil yang sangat baik, jangan lupa bersyukur apalagi bahagia.
Jika usaha lebih keras dari sebelumnya menyakitkan untuk dijalani, maka pelan-pelan saja. Cepat atau lambat kesuksesan sendiri yang akan menyambut kita. [Iphii]