Apakah Gelap Itu Ada?

pelantikan OSIS Mts Jihadul Khair 2 Tarumajaya Bekasi

Saat sesi pembekalan pelantikan OSIS MTs Jihadul Khair 2 Kp Tambun Bulak Samuderajaya Tarumajaya Bekasi tadi malam karena suasananya agak gelap saya jadi iseng bermain dengan retorika logika terang vs gelap.
Mungkin kawan-kawan pernah dengar atau membaca soal kisah profesor dan mahasiswanya yang memperdebatkan ada atau tidaknya gelap. Katanya sih mahasiswa yang bertanya itu adalah Einstein, tentu saja informasi ini tidak bisa dicari referensinya. Tidak semua yang diketahui oleh orang banyak lantas menjadi kebenaran, disinilah kita wajib bersyukur para pendahulu muslim telah menciptakan ilmu hadis untuk menangkal hal-hal seperti ini. Walaupun ada yang nyinyir mengatakan ilmu hadis adalah ilmu mempelajari perkataan orang mati, toh sampai saat ini ilmu hadislah yang telah membentengi ajaran Nabi Muhammad SAW dari riwayat-riwayat dan dongeng karangan orang lain. :)

pelantikan OSIS Mts Jihadul Khair 2 Tarumajaya Bekasi

Kembali ke soal "Gelap itu tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari sedangkan gelap tidak... Dst. Jika cerita yang Anda baca sang profesor digambarkan kalah debat, mungkin Anda perlu menambah referensi pertemanan sehingga akan dapat pula membaca versi dimana sang mahasiswa yang katanya Eintein itu mengakui bahwa ia salah :)

Kualitas Sekunder
Dalam kisah versi ini sang profesor menjawab: gelap dan terang adalah istilah subjektif. Menurut John Locke, keduanya merupakan contoh "kualitas sekunder" (scientific essensialism). Kualitas sekunder merujuk kepada bagaimana kita merasakan suatu fenomena yang memang ada, dan dalam kasus ini adalah gelap dan terang. “Gelap dan terang” adalah istilah subjektif yang kita gunakan untuk mendeskripsikan bagaimana manusia mengukur foton atau partikel dasar cahaya secara visual. Foton itu memang ada, sementara “gelap” dan “terang” hanyalah penilaian subjektif kita... yang sekali lagi terkait dengan interaksi antara sistem saraf manusia dengan fenomena alam yang lain, yaitu foton. Jadi, hapuslah istilah subjektif itu dan foton akan tetap ada. Jika manusia menyebut “foton sebanyak x” sebagai “gelap” sementara kucing dan kelelawar kemungkinan masih menganggap itu “cukup terang”, foton sebanyak x yang kita sebut sebagai “gelap” tetap ada, dan akan tetap akan ada walaupun kita tidak menyebutnya gelap. Menghapus istilah subjektif gelap dan terang tidak akan menghapuskan keberadaan gelap dan terang.

Tentu teman-teman bisa melihat adanya perdebatan panjang mengenai hal yang disebut "kekeliruan semantik atas kualitas sekunder" yang disebut terang vs gelap, dingin vs panas dan seterusnya, saya pun tidak terlalu paham akan kalimat tersebut :D namun fokus saya bukan ke sana kok, bagi saya kata gelap dan cahaya ini bagus untuk pendekatan/mengasosiasikan mengenai ilmu, bukankah ilmu sering diasosiasikan sebagai cahaya?

Yang saya hadapi adalah adik-adik siswa kelas 7-9 SMP, jadi dengan membuka sesi pembekalan dengan retorika logika, saya tidak bermaksud membuat mereka menafikan gelap dan percaya begitu saja bahwa yang ada adalah cahaya dst. Saya hanya ingin mengkondisikan agar pesan motivasi supaya mereka tetap giat dan bersemangat dalam menuntut ilmu "agak lebih" pas "pitcihng-nya". Pesan yang sebenarnya sudah klise karena sudah sering mereka dengar, yaitu: tidak ada anak yang terlahir bodoh, yang ada adalah anak-anak yang tidak memiliki kesempatan belajar.

Ya, tentu saja pernyataan itu bisa juga dikaitkan dengan logika "gelap vs terang" tadi, namun bagi saya itu hanya pengisi waktu luang, adik-adik saya ini lebih butuh motivasi yang dapat membakar semangat belajarnya agar lebih kuat menghadapi kenyataan fasilitas dan sarana belajar yang sangat minim (menurut standar saya tentunya). :)

Dengan pendekatan dan pengemasan yang berbeda ini semoga apa yang saya sampaikan bisa sedikit menjadi bekal bagi adik-adik saya ini kelak. Aamiin.

Terima kasih sudah membaca curhat saya sore ini :D

salam

Anda mau membaca soal gelap dan terang ini selengkapnya? 

6 komentar

  1. Cerita yang sangat menarik..

    Berkunjung juga kle blog saya.
    1. Terima kasih sudah mampir :)
    2. Yoi bro.
    3. OTW ke blognya deh :)
  2. Ntapsssssss!
    1. Apanya yang ntaps Sha? :)
No Spam, Please.