
Hanya skenario satir komedi yang memungkinkan kita saling bertengkar bersengketa dengan dihakimi secangkir kopi.
Hanya... too good to be true... yang akhirnya membuat kita, saat ini, segelas berdua menertawakan sang nasib, sang waktu dan diri kita sendiri.
Antara Aku dan Kamu, tanpa waktu, tanpa dimensi, tanpa makhluk lainnya, satu kata mufakat bersepakat mengijinkan secangkir kopi menjadi pihak ketiga.
Biarlah kopi ini yang akan menjadi hakim dari tangis tawa yang telah kita cipta, menjadi saksi atas suka dan duka yang mengiris-iris keberadaan Aku dan Kamu, lalu disatukan dalam satu wadah bernama Kami.
Kami + kopi...
Tidak, Kami sudah termasuk kopi...
Akhirnya kita terpisah lagi, karena perdebatan mengenai kopi. Aku dan kopi dapat bersatu, kamu dan Kopi dapat bersatu.
Antara Aku dan Kamu ada cinta. cinta yang tidak dapat menyatukan kita.
Antara Aku dan Kamu ada kopi, kopi yang telah mensejajarkan kita, dalam kesetaraan untuk saling berbeda, untuk saling ada.
Antara Aku, Kamu dan kopi, siapa yang butuh cinta?
Aku Mas, aku yang butuh cinta *dikeplak*
BalasHapustapi butuh kopi juga kan? :D juga butuh si dia... cintanya belakangan ajah hahaha
HapusWaaah kopi emang mantap. Dari secangkir pekat itu aku juga suka bikin tulisan tentangnya. Jadi pengin ngopi.
BalasHapusyuk kapan-kapan ngopi bareng terus bgeblog bareng hahahaha
HapusAyoklah Mas hahaha Sip-sip
Hapusdiagendakan yihaaa :)
HapusEnak minum kopi waktu senja :)
BalasHapuskapan aja sih enak bang :) *tergantung mood juga hehehe*
HapusKopi yg menyatukan kebersamaan, tapi tidak untuk cinta.
BalasHapusKisah kopi yang menarik, mas :)
:) demikianlah mas. Hanya kopi yang mempertemukan kami, cintanya bolos entah kemana hahaha
HapusKopi, selalu ada cerita dibalik kopi. Dan ada banyak kenangan melekat.
BalasHapusSayang saya bukan pecinta kopi tulen. Lebih senang kopi bila ada kebersamaannya.
Sama Bu, saya gak juga terlalu fanatik, hanya merasa ada yg kurang aja kalau gak ada kopi hehehe
Hapusthx dah mampir :)
Posting Komentar
No Spam, Please.