Telat banget yah hari gini nonton Rectoverso :) whatever lah, post ini untuk menepati janji saya buat Mhimi.
Langsung aja yah, secara film ini cukup laris di pasaran, kayaknya postingan ini gak akan panjang huehehehe.
Malaikat Juga Tahu... Lukman Sardi tampil bagus, sangat bagus, yah kebetulan saya juga nonton Darah Garuda, jadi kelihatan akting Lukman Sardi lebih hidup kalau dikasih peran-peran watak, kalo istilah sono, "Pemain Watak", di darah Garuda dimana dia menjadi Kapten Amir agak kaku, canggung memegang senjata, perdebatan-perdebatan singkat yang kurang mengena. (gue sok banget ngritik pilem, kayak ngerti ajah hehehe)
Di Firasat tokoh utama wanita bernama Senja (Asmirandah) di dalam film Darah Garuda juga ada tokoh wanita bernama Senja (Rahayu Saraswati). Kebetulan? kalau di "Hanya Isyarat" kebetulan itu non sense, dunia ini seperti lingkaran dan seterusnya :D
"Apa yang harus terjadi pasti terjadi. Kadang pilihan terbaik adalah menerima, dan semua akan baik - baik saja. Kita harus belajar menerima agar kita bisa berdamai dengan kenyataan".
Banyak Quote bagus sih di Firasat ini, seperti bahwa manusia saat lahir memiliki bahasa yang sama dengan alam, hingga setelah dewasa manusia dengan sombongnya mengabaikan bahasa alam kemudian menggunakan bahasa yang manusia ciptakan sendiri.
Cicak di dinding? ini film lurus doang gak ada nyangkut-nyangkutnya, cuma kaget aja kalo sofia latjuba masih cakep aja hehehe *mata melotot*
Curhat buat sahabat? ada tohpati main gitar, ceritanya mengalir natural dan bagus, tokoh2nya kasih jempol deh.
Quote paling jleb itu kata-katanya Raga di Hanya Isyarat

Saya kutip dari blognya Uya deh: Dahulu sebuah kejadian menimpa Raga, membuatnya mati suri dan menemukan sebuah cahaya putih yang menyilaukan. Raga berusaha menyentuhnya, sayangnya dia terbangun sebelum sempat mengetahui apa atau siapa cahaya putih itu. Berangkat dari itu mengantar Raga menjadi seorang pecinta yang cintanya tak lagi berfokus pada wanita tapi pencarian cinta menuju penciptanya. Meski hal itu memilukan hati Al, namun menggeser Raga di posisi hatinya sungguh sulit.

apa yang diungkapkan Raga sebenarnya sudah banyak orang yang paham, tapi banyak juga yang memilih untuk melupakan, bahwa kedamaian abadi yang dirasakan Raga itu kalo menurut gue ada di dalam, Inner peace, ada yang mencarinya dengan ritual-ritual semadi, tapa dlsb, masing-masing memiliki caranya sendiri.
Jadi film Hanya Isyarat selain bercerita tentang cinta yang tidak terungkap, juga menceritakan 4 kisah yang dirangkum dalam bincang santai dan dalam di kafe pinggir pantai :)
Ya saya tertarik dengan film Hanya Isyarat, film lainnya juga bagus, tapi yang membekas dalam yah Hanya Isyarat ini, terimakasih kakak Happy Salma :)
Saya menonton film ini tanpa membaca bukunya, so, segitu aja :)
______________________
Foto dari: http://info-infosinema.blogspot.com/2013/02/rectoverso-mulai-valentine-14-februari.html dan blognya Uya