86 dua sisi

86 dua sisi
86 dua sisi


Judulnya 86 dua sisi, maksudnya tantangan 8 minggu ngeblog minggu yang ke enam, temanya dua sisi, saya pilih itu daripada postingan ini tidak ada judulnya  :D

Terkait tema 8 Minggu Ngeblog minggu ke-enam yaitu Dua Sisi, kayaknya asik untuk ngemeng sedikit tentang bagaimana mendamaikan masa lalu dengan masa kini untuk mempersiapkan masa depan.

Janus, dewa romawi yang namanya diabadikan dalam kalender menjadi nama bulan pertama kalender masehi adalah dewa yang memiliki muka dua, konon satu wajahnya menghadap belakang untuk selalu melihat masa lalu dan satu wajah lagi menghadap ke depan untuk melihat masa depan. Mungkin itulah sebabnya Janus dijadikan nama bulan pembuka tahun masehi sebagai Januari.

Apasih yang memisahkan masa lalu dan masa depan? di mana batasnya? sekarang ini termasuk masa lalu atau masa kini? :)

Hari kemarin telah berakhir tadi malam, begitu kira-kira bunyi salah satu quote berbahasa inggris yang saya baca. Mungkin maksudnya, batas masa lalu dengan sekarang adalah tadi malam :)
Ada juga yang menetapkan bahwa 1 detik tadi adalah masa lalu karena kita telah melewatinya, membicarakan soal ini nantinya malah akan berkembang ke arah relativisme waktu, kita kembali ke tema postingan aja :)

Banyak masalah yang kita hadapi masih dengan mindset masa lalu, dan gak pernah bosan kita memetakan masalah dengan peta dari masa lalu, kompas masa lalu, kemudian menyelesaikannya dengan teknik dan cara favorit yang juga berasal dari masa lalu :)

Ada masalah dengan pola penyelesaian masalah seperti di atas itu? tidak, di sini saya tidak bicara tentang salah benar, salah atau benar its ok, itu hanya perbedaan perspektif.

Sebagian ada juga yang seperti membenci masa lalu, can't deal with it, masa lalu seperti hantu, atau ruang gelap yang memiliki hantu-hantu ciptaannya sendiri. 

Ada yang sinis mengatakan itu sebagai drama saja, ada juga yang menganggapnya hanya angin lalu, kenapa sih harus membenci masa lalu? apa yang ditakutkan dari masa lalu? Masa lalu tidak akan membaik dengan kebohongan-kebohongan, jika tidak bisa menyelesaikannya yaah jangan memperburuk keadaan :)


Banyak tips "how to" untuk menjawab pertanyaan bagaimana mendamaikan masa lalu dengan masa kini untuk mempersiapkan masa depan?. Banyak solusi mengenai hal ini, mulai yang konvensional sampai yang mutakhir, tergantung masing-masing pribadi cara mana yang ia rasa cocok untuknya.

Bagaimanapun kelamnya masa lalu tetaplah masa lalu, dari sanalah kita berasal, tidak ada gunanya untuk mengingkari masa lalu, terima, ambil hikmahnya, dan berterima kasihlah pada masa lalu. Yah benar, tetap ada yang patut disesali atas pengalaman-pengalaman tertentu, namun janganlah terlalu lama tenggelam dalam penyesalan dan putus asa.

"If we can accept that we are the sum total of all past thoughts, emotions, words, deeds and actions and that our present lives and choices are colored or shaded by this memory bank of the past, then we begin to see how a process of correcting or setting a right can change our lives, our families and our society." Morrnah Nalamaku Simeona.

"Jika kita dapat menerima kenyataan bahwa kita adalah kesatuan total dari semua pikiran masa lalu, emosi, kata-kata, dan bahwa perbuatan serta tindakan pada kehidupan kita saat ini dan pilihan-pilihan kita saat ini diwarnai atau dipengaruhi oleh ingatan (pengalaman) masa lalu, maka kita mulai dapat melihat bagaimana kita dapat mengoreksi atau mengatur dengan baik sehingga dapat mengubah hidup, keluarga dan masyarakat. " Morrnah Nalamaku Simeona.

Kenyataannya sekeliling yang mengenal kita tidak lantas dapat melihat dua sisi wajah Janus secara bersamaan, lebih sering melihat kita sebagaimana citra diri kita di masa lalu, karena menurut pengalaman mereka, kita adalah demikian-demikian sesuai dengan citra diri kita yang ada pada kenangan mereka. Cukup agar dipahami bahwa diri kita yang otentik bukan yang ada dalam kenangan siapapun.

Terima dua sisi, ataupun tiga empat dan seterusnya sisi tersebut... bagaimanapun caranya, dirimu memiliki metodenya sendiri, tak sama, beda, mungkin ada yang mirip, mungkin ada yang bisa dikombinasikan dan seterusnya...


Seekor ulat terlahir kembali menjadi kupu-kupu, reborn, transform apapun istilahnya ini hanyalah proses, sebuah proses yang.... tidak ada yang mengatakannya mudah, namun di bawah tujuan, proses hanyalah proses, sesulit dan semustahil apapun tampaknya, proses adalah tahap yang harus dilalui untuk mempersiapkan, memantaskan kita mengemban diri yang baru. Proses adalah masa lalu, ia membekali kita pengalaman, ingatan dan apapun yang diperlukan untuk kita hidup di masa kini.

Ada juga yang melihatnya sebagai ambigu, dua sisi berbeda dari sebuah koin. Tenang saja, orang-orang mendefinisikan apa yang ia lihat sebagaimana dirinya, bukan sebagaimana benda itu adanya. Mereka justru sedang menjelaskan diri mereka sendiri, menjelaskan pengalamannya terhadap benda itu. Tidak benar dan tidak salah, cukup untuk sekadar kita tahu siapa mereka, apa yang mereka pikirkan tentang benda itu. :)

Haruskah dua sisi menjadi dikotomi kontradiksi, baik-buruk, senang-bahagia? itupun kembali kepada masing-masing. Dua sisi begitulah adanya, definisi kita terhadapnya yang membuat seakan-akan itu menjadi masalah. Suka-duka adalah sebuah kesatuan, dua sisi dari mata uang yang sama, jika kita berbeda, mungkin hanya karena kita memandangnya dari sisi yang berbeda, mungkin juga dari sisi yang sama namun karena pengalaman kita yang berbeda, bukankah indah jika kita duduk bersama saling bercerita tentang seperti apa sisi itu menurut kita masing-masing tanpa mencoba menilai benar-salah, cukup dengarkan, dengarkan saja jika memahami tidak bisa dilakukan.

Saat sedang membenci.... bisakah kamu lihat ada cinta disana? dari mana kebencianmu berasal? tidakkah rasa itu berasal dari cinta yang tidak seperti ingin mu? atau dari mana?

Ada yang pernah bilang, berani mencinta adalah siap untuk membenci... benci dan cinta adalah dua sisi dari koin yang sama, atau ada pendapat lain?

Cobalah ceritakan, saya akan mencoba mendengar...





14 komentar

  1. benci dan cinta adalah dua sisi dari koin yang sama... sepakat!!!
    sekedar share http://katalishatimu.blogspot.com/2013/05/2-pekan-keenam-dua-sisi-ayah.html
    1. :) you've been there... tulisannya ekspresif, saya suka hehehe
  2. nyambung ya.. 8 minggu minggu ke 6.. judulnya 86 :)
    1. :) iya gitu aja daripada gak ada judul kak
  3. mmhhh..., *berpikir sejenak...:)

    Masa lalu, masa kini dan masa depan...bagaikan grammar dalam bahasa inggris.. hehehe..,

    andaikan kaki ini melangkah ke belakang beberapa langkah dan saya dapati masa lalu, mungkin saja saya akan menyusun rencana2 lain.., tapi ternyata realita ngak demikian..., masa lalu kini menjadi kisah..., bagaikan balada...

    salam Om...
    1. lanjut om hehehehe
  4. Dua sisi ternyata memang adalah satu kesatuan utuh yang tak dapat dipisahkan, karena mereka tercipta berpasang-pasangan.

    Saya sepakat, memang sudut pandang seringkali melahirkan perbedaan, namun saya rasa tak perlu membesar-besarkan perbedaan ketika ternyata perbedaan itu sendiri memperkaya wawasan dan pemahaman kita.

    Benci dan cinta, ya jika dipikir ada benarnya. Jika mencintai sesuatu harus pula siap membenci sesuatu yang menjadi lawan dari yang kita cintai. Mengaku mencintai kebaikan bukankan memberi konsekuensi untuk membenci keburukan?
    Nice post. :-)
    1. "tak perlu membesar-besarkan perbedaan ketika ternyata perbedaan itu sendiri memperkaya wawasan dan pemahaman kita."

      yup, semoga semangat seperti ini selalu berada dalam pikiran kita saat menghadapi pandangan atau pendapat yang berbedda :)
  5. Saya setuju sama Morrnah Nalamaku Simeona. Masa lalu dipakai buat pembelajaran untuk mengisi amunisi di masa sekarang dan masa depan :)
    1. yup, kekuatan besar hasil pembelajaran dimasa lalu harusnya menjadi bekal :)
  6. Kita ada seperti sekarang karena sudah melalui masa lalu. Dan tanpa masa lalu maka kita yang sekarang adalah misteri.
    1. kesimpulan yang menarik :) misteri... amnesia barangkali hehehe
  7. makanya nggak boleh terlalu mencintai seseorang takutnya pas benci jadinya juga terlalu benci dan itu tidak menyenangkan :)
    1. pengalaman pribadi kayaknya ehhh :)
      trims utk sarannya
No Spam, Please.