[Cerpen] Sebuah Nama
“Tunggulah hingga angin pantai di sini selesai menghembuskan senjanya yang akan tenggelam, baru kau boleh pergi ...” *** Raga tak pernah mengerti kenapa perempuan itu setiap sore selalu mengajaknya duduk di bibir pantai yang airnya sedang berkilat-kilat merah. Selalu sore. Tak pernah ia men…