Sharing tentang media sosial di MPLS SMPN 2 Babelan

Masa remaja adalah dunia di mana adik-adik kita ini memasuki dunia yang baru. Mereka menanggung banyak tuntutan, diantaranya adik-adik yang baru lulus sekolah dasar ini dituntut untuk bisa belajar bertoleransi sekaligus menumbuhkan karakter dirinya, berbagi versus menegaskan identitas, mempraktekkan tanggung jawab sekaligus memenuhi rasa ingin tahu yang sangat besar. Masih banyak pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam kehidupan mereka, karenanya bimbingan yang positif amat dibutuhkan, namun juga perlu pendekatan yang lebih arif agar tidak meredupkan gejolak darah muda yang haus akan pengetahuan. Sementara itu, media sosial berkembang dengan begitu cepat, adik-adik generasi milenial ini mengalami apa yang tidak kita alami semasa kita remaja. Internet dengan segala berkah positif dan kutukan negatifnya sudah ada dihadapan mereka sejak mereka lahir. Sialnya, orang tua dan kita yang seharusnya memberi rambu-rambu keselamatan juga kadang gagal mengadaptasi perubahan, tidak jarang justru sang anak yang lebih menguasai tekhnologi.
Sharing tentang media sosial di MPLS SMPN 2 Babelan
Penyalahgunaan media sosial di kalangan remaja sudah bukan hal yang perlu ditutup-tutupi lagi seakan-akan semua baik-baik saja, ini hanya akan memperburuk keadaan. Kalo menurut saya sih begitu, terserah kalau menurut kamu bagaimana :)

Teman saya bilang: "Salah satu cara untuk mengurangi berbagai kenakalan remaja di dunia maya adalah dengan memperkenalkan media sosial dan internet dengan pendekatan yang lebih positif," saya setuju dengan pendapatnya. Pendekatan positif memperkenalkan media sosial dan internet ini oleh sebagian orang disebut literasi digital.

Masa remaja adalah dunia di mana adik-adik kita ini memasuki dunia yang baru. Mereka menanggung banyak tuntutan, diantaranya adik-adik yang baru lulus sekolah dasar ini dituntut untuk bisa belajar bertoleransi sekaligus menumbuhkan karakter dirinya, berbagi versus menegaskan identitas, mempraktekkan tanggung jawab sekaligus memenuhi rasa ingin tahu yang sangat besar. 

Masih banyak pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam kehidupan mereka, karenanya bimbingan yang positif amat dibutuhkan, namun juga perlu pendekatan yang lebih arif agar tidak meredupkan gejolak darah muda yang haus akan pengetahuan dan pengalaman.
Sharing tentang media sosial di MPLS SMPN 2 Babelan
Sementara itu, media sosial berkembang dengan begitu cepat, adik-adik generasi milenial ini mengalami apa yang tidak kita alami semasa kita remaja. Internet dengan segala manfaat positif dan kutukan negatifnya sudah ada di hadapan mereka sejak mereka lahir. 

Sialnya, orang tua dan kita yang seharusnya memberi rambu-rambu keselamatan juga kadang gagal mengadaptasi perubahan, tidak jarang justru sang anak yang lebih menguasai tekhnologi dan belantara media sosial.

Setelah "bermain" dan mengajak adik-adik kelas 7 SMPN 2 Babelan berdialog sedikit dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) ini, saya menemukan bahwa mereka sudah mengenal Facebook, Twitter, WhatsApp, Line, SnapChat, Instagram, Path, TikTok, WattPAd dan berbagai platform media sosial terkenal lainnya.

Maaf saja, tapi saya yakin 80%... tidak semua orang tua dari anak-anak ini mengenal semua platform media sosial yang mereka sebutkan dengan agak ragu-ragu seperti menunggu teman-temannya yang lain menyebutkan. Saya tidak heran kalau sebagian orang tua melarang penggunaan medsos sehingga adik-adik ini menjawab dengan ragu, apakah dirinya aman menjawab pertanyaan saya dengan jujur :) Sebagian orang tua mengambil jalan singkat dengan melarang penggunaan media sosial, saya memaklumi langkah itu tapi saya khawatir kalau larangan itu justru akan menjadi penghalang dialog kekeluargaan antara sang anak dengan orangtuanya.

Sore itu, tanpa persiapan saya menyebutkan beberapa fungsi atau manfaat dari media sosial sesuai interaksi yang berkembang, saya memancing adik-adik ini mengenai manfaat dari sosial media kemudian mengurutkannya sesuai jawaban dari sebagian besar peserta.

Kami merumuskan ada 4 manfaat dari media sosial dan saya kebagian sedikit memaparkan baik dan buruknya. Manfaat media sosial versi kami saat itu adalah; 1. Jaringan Pertemanan (networking) 2. Hiburan, 3. Berbagi Informasi, dan 4. Sebagai Alat Komunikasi. Untuk nomor 5 dan seterusnya, biarkan mereka yang mencari sendiri jawabannya dengan mengikuti pola sebelumnya. Semoga mereka paham bahwa fungsi dan manfaat yang saya sebutkan secara numerik itu bukan sebuah teori mati dan bisa mereka perbanyak sesuai pengetahuan mereka lengkap dengan manfaat positif dan efek negatifnya :)

Sharing tentang media sosial di MPLS SMPN 2 Babelan

Salah satu senior mereka bertanya, mengapa banyak terjadi penyalahgunaan media sosial?
Pertanyaan yang sederhana, pertanyaan yang butuh jawaban praktis dengan kemasan yang bisa dipahami adik-adik dengan rentang umur 13-16 tahun. Pertanyaan inilah yang kadang membuat kebijakan-kebijakan kementerian komunikasi dan informasi menjadi bahan cibiran netizen.

Lalu siapa yang bisa menjawab pertanyaan tersebut? Entahlah...
Saya menjawab dengan jawaban diplomatis, ada 2 sebab yang menurut saya menyebabkan terjadinya penyalahgunaan media sosial. Pertama mereka tidak tahu apa fungsi dan manfaat positif media sosial, dan yang kedua belum ada yang memberi tahu mereka apa manfaat positif media sosial. 

Saya kira kita (saya dan Anda) termasuk di kategori kedua; tidak atau belum memberi tahu apa fungsi dan manfaat positif media sosial kepada mereka. Karenanya sadar atau tidak, kita (saya dan Anda pembaca blog ini) turut bersalah jika terjadi penyalahgunaan media sosial di lingkungan kita. 

Bukankah kita lebih suka menghukum tanpa mau melihat peranan dan keterlibatan kita sehingga sesuatu terjadi?, sudahkah kita memberi rambu-rambu keselamatan sebelum menyalahkan korban? yah, adik-adik yang menyalahgunakan media sosial itu bagi saya adalah korban. Korban dari ketidaktahuan mereka atau korban dari abainya kita mempersiapkan generasi yang melek tekhnologi.

Salam :)

@ Southlake Adventure Park - Babelan Kota, 1 Sept 2018.



8 komentar

  1. Literasi digital era kekinian... Great. Salam hormat
    1. Kalau Pak Guru yang komentar saya rada-rada gimana gitu.... :) salam hormat buat para pahlawan tanpa tanda jasa yang hampir setiap hari berhadapan dengan mereka, saya yang berhadapan kurang dari 1 jam saja sudah kerepotan hahaha :D
  2. Memang UU ITE banyak mendapat cibiran, dan saya salah satunya yang meneliti tentang muatan salah satu pasal dari UU tersebut hahaha. Tapi dalam beberapa situasi, saya menggunakan UU ITE tersebut agar peserta seminar tahu bahwa selain media sosial dapat dimanfaatkan secara positif, ada pula aturan yang sebaiknya dipatuhi, karena lebih baik menghindari ranah hukum ketimbang terlibat di dalamnya. Salah satunya yang saya sarankan adalah: POSTINGAN CANTIK ;) jangan frontal tapi tunjukan kemampuan mengkritik yang berbobot. Berbobot dalam hal ini adalah tidak menghina secara langsung, tapi boleh pakai filosofi atau apalah ... :D keren Om ... kapan jadi pemateri lagi di Ende?
    1. ������ top dah emang Ncim Tuteh. Ke Ende? Kangen sih sama Danau Kelimutu, Alpukat Maumere, Ubi Noambosi, lapangan perse �� nunggu ada yang mgongkosin aja deh hahaha
  3. Yahahha ... saya doakan semoga selalu akan ada nanti yang mengongkosi, Om.
    Btw pos om ini juga dibagikan oleh seorang Blogger (pak guru dari Jakarta) Pak Martin namanya. Dishare di G+ namanya Pak Martin.
    1. Amiiin :) ohyah, saya gak bisa mantau kemana saja postingan ini di-share :D
  4. Nah masalah tambahan anak2 sudah memprotek hpnya biar gk mudah diakses orang lain termasuk ortunya
    1. Walaupun masih anak-anak mereka berhak memiliki privasi, susah memberi pemahaman bahwa rahasia mereka aman bersama kita, bukan akan menjadi bahan bully dst. Komunikasi yang menumbuhkan dan saling mengerti lebih dibutuhkan saya kira :) thnks dah mampir
No Spam, Please.