#1 la'allakum tattaqun

Ramadhan menjadi penting karena di bulan mulia inilah Al-Quran diturunkan, dengan maksud sebagai “petunjuk bagi mereka yang bertakwa”, dan puasa juga bertujuan agar kita meraih takwa, la'allakum tattaqun
 la'allakum tattaqun puasa ramadhan

"...diwajibkan atas kamu berpuasa (saum) sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu meraih takwa"   [2: 183] . 

Takwa ini ternyata penting banget yah? sampai-sampai harus puasa sebulan penuh. :) 

Tapi bukankah kita tiap hari meminta ditunjukkan “jalan yang lurus”?  minimal 17 (tujuh belas) kali dalam sehari semalam kata “ihdinas siratal mustaqim” kita ucapkan.  Versi Depag menerjemahkan “ihdinas siratal mustaqim” sebagai “tunjukilah kami jalan yang lurus” versi lain menerjemahkan sebagai “tunjukkanlah kami jalan hidup orang-orang yang istiqamah (Mustaqim)”. 

Permintaan agar diberi petunjuk ini sebenarnya telah dijawab di awal surah: “Kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa”  [2: 2] . Hudan lil Muttaqin, cahaya yang menerangi jalan (petunjuk bagi) orang-orang yang bertakwa.

Ramadhan menjadi penting karena di bulan mulia inilah Al-Quran diturunkan, dengan maksud sebagai “petunjuk bagi mereka yang bertakwa”, dan puasa juga bertujuan agar kita meraih takwa,  la'allakum tattaqun

Meraih takwa ini lebih menunjukkan pada keadaan senantiasa dalam ketakwaan atau “menjadi takwa” (to be). Kalimat ini adalah kalimat harapan, seakan-akan Al-Quran berpesan “Semoga dengan berpuasa maka akan menjadikan kamu selalu dalam ke-takwa-an”.

Perhatikan pada ayat berikutnya di mana terdapat pula kalimat harapan yang berbunyi: la'allakum tasykurun,  semoga kamu menjadi orang yang selalu bersyukur (to be) (akhir ayat 2: 185), la'allahum yarsyudun, semoga mereka menjadi orang yang terbimbingkan/agar mereka selalu berada dalam kebenaran (akhir ayat 2: 185),  la'allahum yattaqun,  semoga mereka menjadi orang-orang yang selalu bertakwa  (akhir ayat 187), dan terakhir la'allakum tuflihun  semoga kamu menjadi orang yang beruntung  (akhir ayat 2: 189).

Setidaknya demikianlah harapan-harapan (pengajaran) yang terdapat diakhir-akhir ayat 183 hingga 189. Dengan pola penyampaian seperti itu, secara tanpa sadar saya sedang mempraktekkannya, bacalah ini, semoga dengan membaca ini kita menjadi lebih paham. :)

Semoga.

1 Ramadan 1437 H (2016)


Posting Komentar

No Spam, Please.