jin sebuah catatan pribadi

Pikiran kita juga sering kosong, saat bengong seperti itu kadang hayalan dan ingatan muncul secara tidak disadari
jin sebuah catatan pribadi


Secara tidak sengaja saya dengan seorang teman ngobrol tentang Jin. Awalnya hanya membicarakan tentang kematian dan tata cara memperlakukan jenazah secara umum. Tapi namanya ngobrol akhirnya terus berkembang ke arah sana, saya sudah coba mengalihkan arah obrolan, tapi akhirnya saya mengikutinya dengan sangat enggan, secara hal gaib seperti ini bukan topik yg saya sukai dan saya sangat awam dalam masalah ini.

Teman saya ini mengaku sering melihat sekelebatan keluarganya yang telah mati ini di tempat-tempat mana biasa ada saat masih hidup. Seperti kebiasaa almarhum duduk di sudut ruang tamu hingga larut malam saat masih hidup. 

Terkadang secara sekilas teman saya ini seakan-akan melihat almarhum sedang duduk di sana, tapi saat teman saya ingat almarhum sudah meninggal, bayangan itu sudah menghilang.

Saya mencoba menjelaskan secara sederhana bahwa apa yang dia lihat itu belum tentu nyata, mungkin hanya bayangan yang ditimbulkan oleh ingatan akan kebiasaan almarhum atau terkait kondisi psikologis saja. 

Karena jika kita sedang melamun sering kita tak lagi dapat membedakan mana hayalan dan kenyataan, hayalan kita lahir dari keinginan, harapan ataupun hal-hal lainnya. 

Pikiran kita juga sering kosong, saat bengong seperti itu kadang hayalan dan ingatan muncul secara tidak disadari, dan kita juga sulit membedakan apakah hayalan atau ingatan itu benar terjadi secara nyata atau tidak.

"Kata orang-orang yang gue lihat itu Jin, sot, gimana tuh?" kata temen saya yg namanya saya samarkan jadi Jay ajalah.
"Mungkin aja, secara yang gw tahu bahwa bangsa jin itu bisa merubah wujudnya suka-suka dia" jawab saya.
"mungkin gak kalo arwah almarhum dateng, mungkin karena kangen atau ada yang ingin dia sampaikan?"
"wah, kemungkinan kayak gitu gw gak berani jawab, secara menurut keyakinan gw orang yg sudah mati itu sudah beda alam sama kita"
"Terus ada kemungkinan lain gak selain jin?"
"Yang gw tahu, yang bisa meniru jasad manusia itu hanya tiga, Malaikat, Jin dan iblis"
"Wah mungkin gak yah kalau malaikat?, atau malah iblis?"
"Gw bener2 nyerah dagh kalo soal yang beginian"
"Ayo dong sot cerita lagi, apa yg elo tahu"
"Gw pernah baca, gak ingat di dari bukunya Ibnu Jauzi atau Ibnu Qayim bahwa Jin dan Iblis itu gak bakalan bisa meniru jasad manusia secara sempurna, mangkanya kalau mereka meniru jasad manusia pasti ada cacatnya, entah mukanya rusak, anggota tubuhnya tidak lengkap dlsb, jadi gak normal alias serem degh"
"Eh, gw sih cuma melihat bayangannya aja, sekelebat aja, gak sampe ngelihat muka atau fisiknya secara jelas".
"Ah, gw gak berani mengambil kesimpulan yg elo lihat itu apa, menurut gw sih itu cuma hayalan elo aja"
"Kok hayalan sih?"
"Mungkin jauh didalam hati elo masih belum bisa menerima kepergian almarhum?"
"....."

Dialog di atas adalah dialog imajiner, materi dialog berdasarkan obrolan dengan seorang teman via chating.

-----------------

Mengingat gw yang masih awam soal jin dlsb maka setelah ngobrol coba2 cari topik ini dalam Al-Quran. Dari Al-Quran ada beberapa hal menarik untuk dicatat, yaitu beberapa point dari kisah Nabi Sulaiman AS.
beberapa point itu antara lain:

QS: 27. An-Naml 38 s.d 40
Pada ayat tersebut dapat saya tarik kesimpulan bahwa bangsa Jin bukanlah satu-satunya yang dapat melakukan keajaiban. Dalam hal memindahkan singgasana Ratu Saba, Ifrit (salah satu pemuka bangsa jin) harus mengakui kemampuan seorang manusia yang dapat memindahkan singgasana tersebut lebih cepat dari pada yang dapat ia lakukan.


QS 21: Al-Anbiyaa' 82:
Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu.

QS: 38. Shaad 37 s/d 38:
dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam serta syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.


QS: 34. Saba 14
Masih dari kisah Nabi Sulaiman. Pada ayat terakhir ini jelas sekali bahwa bangsa jin tidak mengetahui perkara ghaib. Bahkan kematian Nabi Sulaiman pun tidak mereka ketahui.

Berikut terjemahan ayat tersebut:

"Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan". (QS: 34.14).

----------------

Tinggal ngebaca ulang buku yang ngebahas tentang Jin, itu dia yang saya lupa apakah buku yang saya pernah baca itu hasil karya Ibnu Jauzi atau Ibnu Qayyim Al Jauziyah (keduanya murid dari Syaikh Islam Ibnu Taimiyah).


Belajar lagi yuuuk.


Salam n Happy Weekend.




  Komentar: 4 

happy_hippie_hippo   Minggu, 13 January 2008 @ 09:11 WIB   
yg hpy tw si,tiap org itu ada jin ny msg2x,sama persis ama qt! jd pas qt ninggal,yg d liad itu bkn qt,tp jin ny qt..
yulianbjm   Minggu, 13 January 2008 @ 09:37 WIB 
wah nyerah deh kalo soal yg gini-ginian, baru ngebayangin aja dah ngeri, seperti kata elu kudu banyak belajar lagi kai ya....yuuuukkk..
dhee   Minggu, 13 January 2008 @ 10:16 WIB  
kata ade gw si ayam
(dy anak pesantren,jd soal beginain dy lebih tau dari gw)
jin klo mo nunjukin wujudnya,kudu mikir dulu 1000x
herdiboy   Minggu, 13 January 2008 @ 21:08 WIB
kadang yang keliatan mata aja susah .. apalagi yang kasat mata bro..

Posting Komentar

No Spam, Please.