kisah si tikus

Seekor tikus mengintip dari celah dinding, tampak olehnya sang petani sedang memperlihatkan kepada istrinya sebuah perangkap tikus yang baru dibelinya di pasar.

Melihat itu segera saja sang tikus berlari kearah kebun sambil berteriak
"Ada perangkap tikus, ada perangkap tikus!!!"
Sang ayam yang kebetulan bertemu dengan tikus itu berkomentar
"Hmmm saya kira itu akan membahayakan kamu, tapi tidak untuk saya, saya rasa saya tidak perlu merasa terganggu dengan hal seperti itu"

Tikus itu meninggalkan sang ayam dan menceritakan hal yang sama kepada si kambing

Kambing mengembik simpati dan berkata
"Saya turut menyesal namun tidak ada yang dapat saya lakukan mengenai itu, yah saya akan mendoakan keselamatanmu"

Sang tikus meninggalkan kambing dan menjumpai sapi
"Itu sebuah fakta yang harus kamu perhatikan, saya sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan fakta itu!"

Akhirnya sang tikus kembali kelubang di dinding rumah pak tani dengan hati sedih--- sendirian

Saat malam terdengar suara dari sudut rumah pak tani, suara suara perangkap tikus yang mendapatkan korban

Istri sang petani segera memeriksa perangkap tikus yang ia pasang. dalam gelap sang istri petani tersebut tidak sadar bahwa perangkap tikus itu berhasil menjepit buntut seekor ular berbisa. Hingga Ular tersebut menggigit kakinya.

Mendapati kejadian tersebut sang petani segera membawa istrinya ke rumah puskesmas terdekat. Setelah mendapat perawatan seadanya mereka pulang dan sang istri mengalami demam yang semakin tinggi.

Untuk meredakan demam sebagaimana nasehat seorang bidan di puskesmas agar sang petani membuatkan istrinya Sup ayam sehingga dengan yakin petani tersebut memotong ayam satu-satunya dan menghidangkan sup ayam untuk istrinya.

Namun sayang, sakit sang istri tetap tak mereda, sehingga banyaklah tetangga dan saudara petani itu yang menjenguk dan menemaninya, demi untuk menjamu tamu dan saudara-saudaranya itu pak tani akhirnya memotong kambingnya.

Akhirnya istri sang petani tersebut meninggal dunia, begitu banyak orang yang datang melayat, ta'ziyah dan datang untuk menghibur pak tani. Untuk menghormati tamunya tersebut pak tani masih memiliki seekor sapi untuk dipotong.

Melihat semua itu, sang tikus sangat sedih kehilangan teman-temannya.




------------

Kisah tentang ayam, kambing dan sapi yang tidak peduli dengan masalah sang tikus ini mengandung pesan yang bijak

Setidaknya saat orang lain datang membawa masalahnya kepada kita dan kita berfikir bahwa masalah itu sama sekali bukan masalah kita

ingatlah

saat salah satu dari kita mendapat ancaman, maka kita semua berada dalam sebuah resiko

karena dalam perjalanan hidup di atas dunia ini, kita semua saling berhubungan, terkait dalam sebuah hubungan yang kadang misterius
kita masing-masing saling membutuhkan
ada saatnya kita menolong dan akan datang saatnya kita butuh pertolongan tanpa kita tahu kapan waktunya

One for all, and all for one

kisah tikus itu adalah translasi secara bebas dari kisah "mouse trap" yg saya dapat dari email.

salam


  Komentar: 9

khutrayudi   Kamis, 16 Agustus 2007 @ 13:44 WIB   
hikz, jadi inget kemaren kagka bisa nginep nemenin debbie kemaren...
maap ya deb, maap bangetttssss
mellon   Kamis, 16 Agustus 2007 @ 13:54 WIB 
aku suka ceritanya..
cemploen   Kamis, 16 Agustus 2007 @ 14:01 WIB
mellon...i'm back
henceu   Kamis, 16 Agustus 2007 @ 13:59 WIB   
i love u all my friend...
ceritanya bermakna banget...

om, kapan ketemuan membicarakan bisnis kita dengan lebih jelas?
uda lim   Kamis, 16 Agustus 2007 @ 14:00 WIB   
nice story...
cemploen   Kamis, 16 Agustus 2007 @ 14:02 WIB  
nice..nice..
roseheart   Kamis, 16 Agustus 2007 @ 14:34 WIB  
yang gue heran, kenapa si tikus "sibuk" banget teriak-teriak minta tolong, tapi nggak mau berusaha sendiridulu untuk membuat perangkap yang jelas-jelas diperuntukkan untuknya itu menjadi tidak berbahaya baginya?

coba deh kalau si tikus itu berpikir dan berusaha mengatasi masalahnya dulu sebelum akhirnya lari ke sana sini minta tolong, pasti ada sesuatu yang bisa diperbuat olehnya sendiri, demi keamanan semua orang. bukankah perbuatan itu lebih mendatangkan amal kebaikan?

pelajaran penting yang bisa diambil dari cerita ini juga adalah : "banyak juga orang yang malas berpikir dan berusaha sendiri, sehingga kebih senang mengharapkan bantuan dari sekelilingnya untuk mengatasi masalah pribadinya".
bisot   Kamis, 16 Agustus 2007 @ 14:55 WIB
thats another lesson from that story. the bottom line, are we capable to get the lesson?

wkkk

thx mom
yulianbjm   Kamis, 16 Agustus 2007 @ 15:18 WIB  
tul banget, kita kan makhluk sosial, jadi saling membutuhkan satu sama lain,.. tapi
mungkin hewan2 yang lain itu berpikir kalau tikus tu hewan yang sama sekali gak berguna kali ya...he..he.. tikuskan identik dengan koruptor..(iiih..apa hubungannya ya..).he..he..
sugarpie_punya_mika   Kamis, 16 Agustus 2007 @ 15:39 WIB
ini gak nyambung, sih om...
tapi aku suka tikus, hehehe :d
maryo   Kamis, 16 Agustus 2007 @ 15:47 WIB   
kasihan banget tuh tikus !!! tapi mereka perlu dibasmi ok !!!

Posting Komentar

No Spam, Please.